24.keputusan

1.8K 154 14
                                    

Tangannya menyentuh kaca pembatas itu, matanya berkaca-kaca kala melihat pemandangan di depannya.

Eunha. Gadis itu masih terbaring tak berdaya di dalam ruangan dingin dengan berbagai kabel yang menempel di tubuhnya. Tubuh kurusnya hanya ditutupi oleh selimut tebal sebatas dada.

"Itu pasti menyakitkan" gumamnya,dia tidak membayangkan jika keadaan Eunha bisa separah itu.

"Andai waktu itu gue ga buat susu dan ketemu Lo, pasti sekarang Lo masih baik baik aja,Lo masih bisa main dan manja manja an sama para eonni gue"

Lisa menghembuskan nafasnya. Dadanya terasa sesak melihat betapa buruknya kondisi Eunha saat ini. Sudah seminggu ini gadis itu berada di dalam ICU. Dan selama itulah hubungannya dengan sang keluarga mulai memburuk. Mulai dari Irene yang biasanya perhatian kini menjadi acuh padanya,Jisoo yang selalu menatap dingin dirinya tidak ada lagi senyuman yang terpatri di bibir nya kala bertemu Lisa,Jennie yang biasanya selalu memeluknya kala malam datang kini tidak lagi,jangan kan memeluk, melihat dirinya saja enggan. Tak jarang pula Lisa mendapat cacian dari mulut pedasnya itu.Dan yang paling parah Rosè. Sudah terhitung, tiga kali dia hampir mencelakai Lisa. Jika ditanya mengapa,dia selalu menjawab "karna kau sudah membuat adikku kesakitan dan kau juga harus merasakan apa yang dia rasakan!".

Sampai saat ini hanya Jiyong dan keempat sahabat kampretnya saja yang tidak ikut membencinya seperti keluarganya yang lain.

Kabar Eunha masuk rumah sakit tentu sudah menyebar luas di kalangan masyarakat. Tak perlu heran, karna Eunha merupakan salah satu cucu dari pemilik perusahaan yang terkenal dan sukses di Indonesia bahkan di luar negeri.
Tapi untuk alasan mengapa Eunha bisa sampai masuk rumah sakit itu masih dirahasiakan dan hanya keluarga besar Kwon saja yang mengetahuinya. Itu yang membuat Lisa dibenci oleh keluarga besarnya karena hampir saja membuat Eunha kehilangan nyawanya jika saja saat itu Eunha tidak segera dibawa ke rumah sakit.

Lisa tersentak kaget saat seseorang menepuk pundaknya. Dengan cepat ia kembali memakai maskernya dan berbalik.

"Tidak perlu takut,mereka masih berada di cafetaria saat ini"

Lisa menghela nafas lega ketika mengetahui orang itu ternyata Seulgi. Seulgi sudah mengetahui permasalahan mereka karna beberapa hari yang lalu dia menghampiri seulgi dan menceritakan semuanya dengan berlinang air mata.

"Kau terlihat seperti penguntit karna pakaianmu sangat tertutup" Seulgi terkekeh pelan melihat penampilan Lisa. Dengan pakaian serba hitam tak lupa topi dan masker hitamnya membuat Lisa memang terlihat seperti seorang penguntit.

"Hampir saja jantungku copot" gumam Lisa sambil memegangi dadanya,jantungnya lagi diskoan.

"Lisa perkenalkan ini Wendy temanku,dia yang menangani Eunha selama ini"

Lisa membalas jabatan tangan Wendy

"Aku Wendy kau bisa memanggilku eonni" ucapnya tersenyum

"Aku Lisa"

"Bagaimana keadaan Eunha apa ada perkembangan?"tanya Lisa,matanya kembali menatap Eunha yang sedang terbaring di dalam ICU

"Masih tidak ada perkembangan dan kemarin dia sempat mengalami henti jantung tapi kami masih bisa menanganinya"

"Kau tidak perlu khawatir,kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk Eunha,namanya bahkan sudah dipindahkan ke urutan teratas untuk orang yang membutuhkan donor ginjal"

"Hm kuharap pendonor itu segera datang"
Balas Lisa.

Keadaan menjadi hening,mereka sibuk dengan pemikiran masing-masing. Hingga suara mesin yang terdengar brutal membuat mereka tersadar. Wendy dan Seulgi langsung berlari memasuki ruangan itu,beberapa perawat pun berlarian menuju ICU disusul dengan keluarga Kwon yang langsung berkumpul di depan ruangan dingin itu.

Mereka semua terlihat khawatir hingga beberapa saat kemudian Seulgi keluar

"Kondisinya semakin memburuk,kami harus segera melakukan tindakan operasi"

"Apa yang kau tunggu?!,cepat lakukan itu!" Jung Jae Hyun selaku ayah Eunha pun tak bisa menahan bentakannya. Sungguh demi apapun dia hanya ingin putrinya selamat.

"Tapi tuan,sampai saat ini kami masih belum mendapatkan pendonor"

"Kau bisa mengambil ginjalku" ucap Jaehyun

"Tidak bisa tuan,kemarin kami sudah melakukan pemeriksaan pada ginjal anda tetapi tidak ada kecocokan"

Jaehyun mengusap wajahnya frustasi,sedangkan yang lainnya hanya bisa menangis histeris kala melihat tubuh Eunha kejang-kejang.

Tanpa aba-aba Lisa langsung menarik Seulgi menjauhi ruang ICU menuju lorong yang sepi

"Lakukan operasi itu,aku yang akan menjadi pendonornya"
Ucapan Lisa membuat Seulgi melotot tak percaya

"Yakkk apa maksudmu??"tanya Seulgi terkejut

"Aku akan mendonorkan ginjalku pada Eunha"

"Tidak,aku tidak akan melakukannya!,kita tunggu saja beberapa jam lagi pasti akan ada pendonor" Ucap Seulgi tegas. Lisa menatap tajam Seulgi

"Sampai kapan aku harus menunggu?!,sampai sepupu tengilku itu mati?!"sentak Lisa

"Lisa tenanglah"

"Bagaimana bisa aku tenang?! Lihat keluargaku yang keadaannya sangat kacau karna kondisi Eunha!"

"CUKUP LISA!"
Suara teriakan Seulgi terdengar nyaring,wajahnya memerah padam

"BISAKAH KAU BERHENTI MENGKHAWATIRKAN ORANG LAIN?!!PIKIRKAN DIRIMU SENDIRI!BAGAIMANA BISA KAU BERPIKIR UNTUK MENDONORKAN GINJALMU JIKA ASMA YANG KAU DERITA SAJA SUDAH MENYIKSAMU!"

air mata Seulgi menetes membasahi pipi mulusnya. Tak sekali dua kali Lisa selalu menawarkan diri untuk mendonorkan ginjalnya pada Eunha. Seulgi hanya khawatir, bagaimana bisa Lisa ingin mendonorkan ginjalnya jika gadis itu bahkan mengidap penyakit asma.

Asma,penyakit itu sering sekali disepelekan oleh orang-orang. Namun siapa sangka jika penyakit itu bisa sangat berbahaya bahkan bisa mengancam nyawa sang pengidapnya.

"Lalu apa yang harus kulakukan eonni?hiks aku hiks tidak bisa melihat keadaan mereka kacau seperti ini eonni hiks"

Lisa menangis. Gadis itu paling tidak bisa melihat orang terdekatnya sedih terlebih lagi mereka adalah keluarganya,meskipun belum genap dua bulan dia dan keluarganya bertemu.

"Mengertilah Lisa, aku tidak bisa melakukannya terlebih lagi umurmu masih lima belas tahun itu tidak memenuhi kriteria pendonor pada umumnya" Seulgi berusaha memberi pengertian pada Lisa. Tapi Lisa adalah Lisa gadis keras kepala yang tentu tidak akan mudah menyerah.

"Baiklah jika kau tidak mau,aku bisa melakukannya di rumah sakit lain. Uang bisa merubah segalanya eonni"

Seulgi mengusap wajahnya kasar.Menghela nafas sejenak kemudian menatap dalam Lisa

"Apa kau yakin ingin melakukannya?" Tanya Seulgi memastikan,Lisa mengangguk yakin

"Apa kau tau bahwa hidup dengan satu ginjal tidaklah mudah?"

"Aku mengetahuinya" jawab Lisa santai

"Baiklah ikut aku,kita akan melakukan pemeriksaan pada ginjalmu,jika cocok kita akan langsung melakukan operasi itu"

Seulgi dan Lisa langsung berjalan menuju tempat pemeriksaan. Dalam hati Seulgi terus berdoa semoga ginjal Lisa tidak cocok dengan gadis itu.

___________________________________________

Kemaren ada yg komen,about Lisa

Dan setelah gue pikir-pikir gue bakal sedikit ubah alurnya
Karna setelah gue baca emang kebanyakan cerita Lisa itu selalu pasrah dan gue mikir pasti ada diantara kalian yang bosen Khan bacanya karna Lisa yg selalu pasrah wkwk

Buat kalian yg mungkin ada saran silahkan komen

Btw kalo kalean baca cerita yg lisanya ternistakan boleh atuh bagi bagi
Entah kenapa gue selalu suka sama cerita tentang Lisa yg ternistakan wkwkwk.



SUARA HATI LISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang