"Lo kenapa sih Lice?!,diem Mulu dari tadi ga kayak biasanya" tanya Mina dengan nada kesalnya. Saat ini mereka berlima berada di taman belakang sekolah. Suasana sangat sepi dan hening karna bell masuk sudah berbunyi 1 jam yang lalu.
"Udahlah Lice jangan mikirin si bocil itu yang ada ntar cuman bikin Lo iri doang,mending kita nongki aja bosen gue ngeliatin taneman Mulu"
Bambam berdiri dari duduknya menepuk pelan pantatnya kemudian menarik tangan Lisa dan menggendong nya dengan tiba tiba membuat Lisa memekik terkejut kemudian tertawa saat bambam menggendongnya bak koala dengan berlari.
Melihat Lisa tertawa membuat mereka tersenyum senang karna dua Minggu terakhir Lisa sangat jarang tersenyum tentu saja mereka tahu penyebabnya,itu pasti karna keberadaan Eunha yang membuat Lisa diacuhkan oleh keluarganya.
"Bangsat es teh manis satu ya"
"Neng Lisa kalo manggil jangan di gabung atuh namanya jadi kayak ngumpat gitu dengernya" eluh bang Satria sedikit kesal karena panggilan Lisa membuat semua pelanggannya ikut manggil dia bangsat.
"Iya deh,bang satria Lisa pesen es teh manis satu ya" ucap Lisa membenarkan kata katanya membuat bang satria tersenyum dan yang lainnya terkikik geli mendengar suara lembut Lisa
Tak terasa hari sudah mulai sore, tapi itu tidak membuat Somi, Lisa, Mina, Bambam dan Jungkook menghentikan kegiatan gibah mereka
Tinnnn
Suara klakson itu membuat mereka terlonjak kaget tak terkecuali bang satria yang tersedak saat lagi asyik minum es cendolnya.
Terlihat mobil sport berwarna putih berhenti tepat di depan warung bang satria dan keluarlah tiga bidadari dengan tatapan tajam mereka membuat Somi, Lisa, Mina, Bambam dan Jungkook menelan saliva mereka susah payah
Dengan langkah anggun, Jennie menghampiri Lisa dan menarik telinganya membuat Lisa memekik kesakitan
"Aaaa eonni lepaskan ini sakit" pinta Lisa dengan bibir melengkung ke bawah menahan tangis karna sungguh demi apapun telinganya serasa mau copot,Jennie menariknya dengan kuat.
"YAKK sejak kapan kau berani membolos Lisa?!sekarang kita pulang!" Titahnya masih dengan tangan yang menjewer telinga Lisa
"Eonni lepaskan ini sakit" pinta Lisa sekali lagi. Karna melihat tatapan memelas Lisa,Jennie pun melepaskan jewerannya karna tidak tega, dan merasa bersalah saat melihat telinga Lisa memerah
"Mian, eonni tidak berniat menyakitimu" ucap Jennie sembari mengelus pelan telinga Lisa sementara Lisa hanya mengangguk.
***********
"Turunkan aku" ucap Lisa dengan wajah datarnya membuat Jisoo yang tengah menyetir mengerutkan alisnya bingung
"Untuk apa?"tanyanya
"Motor ku masih berada di sekolah. Aku akan mengambilnya"
"Sudahlah biar Boby yang mengambilnya nanti, lebih baik kita pulang. eomma dan appa pasti sudah menunggu"
Ucap Jisoo terus melajukan mobilnya."Turunkan aku atau aku akan melompat dari sini" ancam Lisa
"Eoh,memangnya kau berani?"
Ejek Jisoo menambah kecepatan mobilnya membuat Lisa menelan salivanya tapi dia tidak boleh menarik kata katanya, mau ditaruh dimana mukanya nanti.Menguatkan hatinya Lisa pun melirik ke arah Jisoo yang tersenyum mengejek terlihat dari kaca yang berada di depannya.
Ya Tuhan kalo Lisa mati jangan masukin Lisa keneraka ya,mohon Lisa dalam hati
Dengan tangan sedikit gemetar Lisa membuka sedikit pintu mobil yang berharga miliaran juta itu. Dalam hitungan ketiga Lisa hendak melompat
Satu
Dua
Tiga
Bruakk
Jika kalian mengira Lisa sudah menggelinding di jalanan karna melompat dari mobil, kalian salah
"YAKK NAN MICHEOSO?!!
Teriak Jennie yang langsung menarik tangan Lisa dan menutup pintu mobil saat melihat Lisa benar-benar hendak melompat keluar dari mobil,
Dalam hati Lisa mengucap kata syukur karena tidak jadi mati."Aku tidak main main dengan ucapanku" balas Lisa mengedikkan bahunya acuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUARA HATI LISA
FanfictionCoba banyangin kalo lo hidup di tengah-tengah keluarga yang posessive nya minta ampun. "Siapa yang bolehin kamu naik motor?!"Jisoo " lah nanti Lisa berangkat sekolahnya naik apa dong kalo nggak naik motor?"Lisa "siapa yang bolehin kamu sekolah?!" Je...