6.ketemu

2.7K 236 4
                                    

22.30  WIB. 

.............
Mini market
............

"Bangkai"panggil Lalice

"Ck, udah gue bilang jangan manggil gue bangkai" sahut orang yang dipanggil bangkai tadi

"Yaudah kalo gitu malika aja deh" ujar Lalice nyengir

"Terserah lodeh" jawab Kaii temen kerja Lalice

"Cieeee ngambekkk" goda Lalice
"Ye sia-"
Belum selesai kalimat Kai, hp Lalice keburu bunyi ,

Ting ting ting
Wanita jatuh terdiam
Kalo nyulik bagi bagiya~~

" halooo dengan Lalice kembaran Lisa blekping"

"Lice cepet lo pulang,dicariin noh sama om-om badannya gede-gedhe mana pakek item item lagi,kayak mafia serem njir"

"Tap-

Tutt

"Ck, gajelas banget nih anak, bang gue balik dulu dicariin nih" ucap Lalice kemudian melepas  celemek  berlogo mini market tempatnya bekerja dan menggambil tas kemudian berjalan keluar.

"Yaudah sono gausah balik lagi" Kai

"Yeee gabisa dong,nanti utang gue ke boss siapa yang bayarin?,emang lo mau?" jawab Lalice kemudian berlari saat melihat tatapan tajam dari Kai.

....................
Apartement solimi
....................

"Aduh om ganteng, jangan diberantakin dong,capek tau beresinnya" keluh Mina melihat orang-orang berbadan kekar serta berpakaian hitam ini mengobrak abrik apartement mereka

"Cepat katakan dimana nona Lalice" ucap om-om itu dengan tegas membuat Somi dan Mina merinding

"Aduhh om sabar atuh,si Lalice sebentar lagi nyampe,gak percayaan banget sih!" ujar Somi kesal

Bruakk

"Mina, Somi, Lalice kambek" teriak Lalice setelah menendang pintu

"itu Lalice" ucap Mina menunjuk Lalice yang baru memasuki apartemen. Mendengar ucapan Mina, om-om tadi memandang Lalice sebentar kemudian melihat foto ditangannya,wajahnya sama ,om-om tadi langsung menghampiri Lalice

"Eh om jangan deket-deket jaga jarak" ucap Lalice yang sedikit takut saat melihat om-om dengan badan kekar baju hitam itu mendekat ke arahnya

"Maaf nona,kami diperintahkan oleh tuan untuk membawa nona ke hadapan tuan" ucap om itu kemudian menggandeng tangan Lalice,

"Aduhh om mohon maap, saya gakenal sama om  mungkin om salah orang,aduh jangan pegang pegang om" ujar Lalice panik saat om tadi menggandeng kemudian menarik tangannya.

Melihat Lalice yang selalu menghindar, om-om tadi langsung mengangkat tubuh Lalice kemudian membawanya seperti membawa karung beras

"Aaaa Mina, Somi.... tolongin gueee,emakkkkk Lalice diculikk huwaaaa" teriak Lalice terus memberontak digendongan om-om tadi,sementara Mina dan Somi hanya diam memantung melihat Lalice yang terus merengek seperti anak kecil.

"Eh,itu Lalice bukan sih?" bisik Mina pada Somi 

"Iya itu si Lice" ujar Somi gemas melihat Lalice. Bagaimana tidak?, dengan Lalice yang digendong bak karung beras dan terus merengek seperti anak kecil dengan pipi dan hidungnya yang memerah menahan tangis serta tangan dan kaki yang terus memukul dan menendang om-om yang menggendongnya

"Gemesin njir mukanya, liat noh ingusnya mau keluar pfffttt hahahaha" tawa Somi dan Mina pun lepas setelah Lalice dibawa keluar oleh om-om tadi  (sungguh sahabat lucknut😌)

............
MOBIL
............

Lalice terus menangis minta dilepas kan sementara terlihat pria dan wanita paruh baya yang berusaha menenangkan Lalice.

"Huaaaa hiks hiks om, lepasin Lice dong hiks huwaaa" tangis Lalice

"aduhh sayang, jangan nangis dong nanti sesak nafas" ujar wanita paruh baya mencoba menenangkan Lalice,

"Hiks kalian siapa sih?! main culik Lice aja" tanya Lalice kesal disertai isakannya

" kami orangtua kamu sayang" jelas sang pria paruh baya

"Huaaa hiks kalian hiks mau ngibulin Lice ya? hiks orang Lice gapunya orang tua hiks"

"Udah gausah nangis lagi. Nanti dimansion, appa jelaskan okayy,sekarang kita kenalan dulu panggil appa, Jiyong appa dan ini Irene eomma" ucap pria tadi yang tak lain dan tak bukan adalah Jiyong.

Hiks

Chup
Chup
Chup

Lalice menghentikan tangisnya dan diam mematung saat Jiyong dan Irene mencium seluruh wajahnya,karna terkejut juga karna selama ini Lalice tidak pernah membiarkan siapapun menciumnya.

"Udah sekarang kamu tidur aja ya" ucap Irene memeluk Lalice dari samping,karna tidak ada pergerakan dari Lalice Irene menoleh dan senyumnya terbit kala melihat Lalice tertidur

SUARA HATI LISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang