38. End

1.7K 200 17
                                    

Biar feel nya dapet, gue saranin kalean baca sambil denger lagu- lagu sad :-)

Happy reading

************************

Lisa menatap dalam mansion mewah dihadapannya itu.

"Nona masuklah" ucap Bobby

Lisa mengangguk kemudian berjalan perlahan memasuki mansion.

Sudut bibirnya melengkung membentuk senyuman saat netranya melihat pemandangan didepannya dimana Jisoo,Jennie dan rosè memeluk Irene yang tersenyum lebar.

"Lisa~ya, appa merindukanmu"
Tanpa aba-aba, Jiyong memeluk erat Lisa membuat sang empu terkejut

"Appa, Lisa tidak bisa bernafas"
Mendengar ucapan Lisa, sontak Jiyong melepas pelukannya

"Maaf, appa memelukmu terlalu erat"

"Gwenchana"

"Bagaimana kemahnya?" Tanya Jiyong

"Seru pa"

"Kau baik-baik saja nak?, Wajahmu pucat"

"Nde, Lisa hanya sedikit kelelahan"

"Arraseo, bersihkan dirimu kemudian tidur"

"Nde"

Lisa mengalihkan pandangannya, disana terlihat Irene yang menatap tajam dirinya membuatnya kembali menundukkan kepala dan berjalan menuju tangga ke tempat dimana kamarnya berada

Klek

Suara pintu tertutup

Huft

Lisa melempar asal tas ranselnya. Tanpa melepas sepatu, Lisa langsung menjatuhkan dirinya ke atas kasur

"Kayaknya Irene eomma benci banget deh sama gue"

"Andai waktu itu gue nggak buat susu,mungkin semua orang nggak akan benci sama gue"

"Capek juga ya lama-lama kalo hidup dalam lingkup kebencian"

Monolog Lisa sebelum menyelami pulau kapuk.

Tok tok tok

Klek

"Nyenyak sekali tidurnya" ucap gadis berbibir hati itu

Kakinya berjalan menghampiri Lisa yang masih bergelut dengan selimutnya

"Lisa ayo bangun"

Eugh

Jisoo menatap panik Lisa saat merasa tubuh Lisa sangat dingin

"Lisa bangun!" Pekiknya membuat sang empu terlonjak kaget

"Wae eonni?" Tanya nya dengan suara serak khas orang bangun tidur

"Kau baik-baik saja?,tubuhmu sangat dingin"

"I'm okay"

"Kau yakin?"

"hm"

"Huft, baiklah kalau begitu. Segera mandi dan turun untuk sarapan"
Ucap Jisoo diangguki Lisa

"Eonni tinggal dulu eoh"

"Nde"

Sebelum keluar, Jisoo mengelus lembut Surai hitam Lisa. Sementara Lisa tersenyum menatap kepergian sang kakak

Tes

"Haiss Lo kalo jadi darah yang sopan dikit napa?!, Kalo mau keluar tuh izin dulu kek jangan langsung keluar aja. Jadi kotor kan seprai kuning gue!" Gerutunya kesal

SUARA HATI LISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang