25.pendonor

2K 172 17
                                    

"98%,hasilnya cocok".

Dokter itu menyerahkan sebuah kertas hasil pemeriksaan pada Seulgi. Lisa yang kepo langsung merebut kertas itu dari tangan Seulgi.

"Jadi Lisa bisa dong donorin ginjal Lisa buat Eunha" ujar Lisa girang. Seulgi hanya menggelengkan kepalanya melihat Lisa yang jingkrak-jingkrak kesetanan.

"Jadi kapan operasinya dilaksanakan eonni?" Tanya Lisa dengan senyum manis yang terpatri di bibirnya

"Aku akan memberi tau ini dulu pada keluargamu-"

"Adwaee, kumohon rahasiakan ini dari keluargaku"

Seulgi memelototkan matanya mendengar permintaan Lisa

"Yakk! Apa maksudmu?! Aku sudah menurutimu untuk mendonorkan ginjal dan untuk merahasiakannya?,aku tidak bisa melakukannya!" Seulgi menolak mentah-mentah permintaan Lisa. Pasti gadis berponi itu sudah gila pikirnya. Bagaimana bisa Lisa memintanya merahasiakan hal sepenting ini dari keluarganya sendiri?!.

"Aku hanya tidak ingin mereka khawatir" gumam Lisa dengan kepala tertunduk

"Lisa,kau tau bukan hidup dengan satu ginjal itu tidaklah mudah?,belum lagi kau memiliki asma yang bisa saja  membahayakan nyawamu jika sampai Anfal. Dan satu lagi,kau tidak lupa bukan jika kau merahasiakan hal itu dari keluargamu?"

"Jadi kau tidak mau menurutiku eonni?"
Lisa mendongak matanya berkaca-kaca dengan bibir yang ia tekuk kebawah

"Bukannya aku tidak mau menurutimu,tapi-"
Ucapan Seulgi terhenti kala wanita itu melihat Lisa meneteskan air matanya.

"Aishhhh, baiklah-baiklah aku akan merahasiakannya. Setelah ini kau bisa langsung menuju ruang operasi ditemani suster Aca,aku akan menyampaikan kabar ini pada keluargamu"

Seulgi langsung melenggang pergi meninggalkan Lisa dan seorang suster yang langsung mengantar Lisa menuju ruang operasi.

"Kami akan segera melakukan tindakan operasi pada Eunha" suara Seulgi membuat semua atensi teralih padanya. Sebelumnya dia sudah mengabari Wendy tentang operasi ini.

"Bukankah kau tadi mengatakan kalau pendonor nya belum ada?" Tanya Jaehyun bingung

"Seseorang dengan sukarela ingin mendonorkan ginjalnya pada Eunha,dan setelah dites hasilnya cocok. Jadi,kami bisa dengan segera melakukan operasi ini" jelas Seulgi dengan wajah datarnya. Masih kesel diatuh sama Lisa.

"Kalau boleh tau siapa orang baik itu?"tanya Jaehyun

"Dia meminta untuk dirahasiakan identitasnya"
Tepat setelah Seulgi menyelesaikan kalimatnya, pintu ruang ICU terbuka dan menampilkan beberapa suster yang mendorong keluar sebuah brankar dengan Eunha yang tertidur diatasnya. Jaehyun dan yang lainnya pun langsung mengikuti brankar itu namun mereka dihentikan saat brankar itu sudah memasuki ruang operasi.

"Maaf tuan kalian dilarang masuk, anda dan yang lainnya bisa menunggu di kursi tunggu" suster itu menunjuk kursi tunggu setelah itu langsung menutup pintu ruang operasi tanpa menunggu balasan.

"Apa kau siap Lisa?" Tanya Seulgi pada Lisa yang sudah berganti baju dan berbaring di brankar dengan masker oksigen yang menutupi sebagian wajah mungilnya.

Lisa hanya mengangguk sebagai jawaban

"Apa Eunha akan sembuh setelah operasi ini?" Tanyanya lirih

"Hm,Lisa tenang saja. Eonni dan dokter lainnya akan mengusahakan yang terbaik,jaljayo peri kecilku"
Seulgi mencium kening Lisa yang sudah tak sadarkan diri akibat efek obat bius yang diberikan.

.

.

.

Lima jam berlalu,namun lampu itu masih berwarna merah menandakan operasi masih berjalan di dalam sana.

"Aisshh kenapa lama sekali?" Gumam pria itu.sedari tadi dia terus memperhatikan pintu ruangan itu.

"Lebih baik kau ke cafetaria sekarang. Aku tau kau belum makan"

Jiyong,pria itu menepuk pelan pundak sang adik. Dia tau sang adik pasti dilanda kecemasan karna Operasi yang tak kunjung selesai,tapi dia juga tidak bisa membiarkan sang adik terus menunggu dengan perut kosong

"Tapi Hyung,aku masih ingin menunggu Eunha"

Menghela nafas pasrah,Jiyong memilih duduk disebelah Jaehyun. Pandangannya beralih pada sang istri dan anak yang juga ikut menunggu. Alisnya terangkat ketika tak mendapati keberadaan sang bungsu.

"Apa kalian tidak melihat Lisa?"
Tanyanya membuat semua orang mengalihkan atensinya pada Jiyong.

"Untuk apa kau menanyakannya?" Irene menatap malas sang suami

"Apa maksudmu?,sedari kemarin aku tidak melihat Lisa,kupikir Lisa bersama kalian"

"Sudahlah Hyung,jangan menyebut namanya di dekatku"
Jaehyun menatap tajam kakak iparnya itu.

"Memangnya apa masalahnya?,apa kau masih berpikir jika Lisa yang membuat keadaan Eunha seperti ini?"

"SUDAH KUBILANG BERHENTI MENYEBUT NAMA ANAK SIALAN ITU DI DEKATKU!!"

"YAKK! APA MAKSUDMU MEMANGGIL ANAK KU SIALAN?!!" Jiyong berdiri dari duduknya menatap nyalang Jaehyun yang juga menatap tajam dirinya

"Memang benar kan?!,karna dia anakku jadi seperti ini!"

Bugh

Semua orang melotot tak percaya kala melihat Jiyong memberikan Bogeman mentahnya pada Jaehyun.

"Jangan pernah kau berpikir bahwa anakku penyebab ini semua!"bentak Jiyong dihadapan Jaehyun

"Sudah appa !!,kau menyakiti paman" Jisoo mencoba memisahkan mereka

"Lagipula apa yang dikatan paman benar,karna gadis itu Eunha menjadi seperti ini"

Jiyong menatap tak percaya pada Rosè yang berucap demikian.

"Kau juga menyalahkan Lisa atas apa yang terjadi Rosè?"
Tanya Jiyong tak percaya

"Dia adikmu Rosè!,kenapa dengan teganya kau menyalahkan Lisa?"

"ITU KARNA AKU MELIHATNYA SENDIRI APPA!!,EUNHA JATUH TAK JAUH DARI TEMPAT LISA BERDIRI!AKU JUGA MELIHAT LISA BERSAMA EUNHA DI DEKAT TANGGA ITU APPA!" Bentak Rosè dengan wajah yang memerah

"Bisa saja Eunha jatuh karna keteledornya sendiri bukan?"
Jawab Jiyong berusaha meredam amarahnya

"Kau tau appa?,aku bisa melihat tatapan tidak suka Lisa saat melihat kami lebih memperhatikan Eunha dari pada dirinya. Bisa saja bukan dia memang berniat untuk membunuh Eunha?, Jika saja anak sialan itu tidak datang mungkin semuanya akan baik-baik saja"

Plakk

"Hyung/yeobo/appa!!"mereka semua berteriak ketika melihat melihat Jiyong menampar Rosè.

"Aku tidak mengajarimu untuk berbicara seperti itu Kwon Rosè!"ujarnya tajam

"Apa kau tidak memikirkan bagaimana perasaan Lisa jika dia mendengar perkataanmu tadi?"

"Kau yang paling antusias ketika Lisa berhasil ditemukan,dan kau...yang selalu marah pada orang yang  menyakiti Lisa. Dan sekarang. Kau sendiri yang menyakitinya Rosè!kau membicaran hal yang tidak-tidak tentang Lisa dan kau menuduhnya ingin membunuh Eunha?" Jiyong terkekeh samar kemudian menatap tajam semua orang yang berada disana

"Kupikir, kalian lebih baik mencari kebenarannya terlebih dahulu sebelum membenci orang yang tidak bersalah sama sekali" ucapnya sebelum pergi meninggalkan mereka semua.

______________________________________

Morning gaess ada yang ngambek kagak soalnya part sebelumnya gue gantung awokawok
Eh tapi menurut kalean part nya ngegantung ga sih?

Btw selamat hari raya idul adha buat yang merayakan🙂

SUARA HATI LISATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang