"Baik anak-anak, kalian akan diberi waktu selama 30 menit untuk mendirikan tenda. Oh ya, kalian akan dibagi menjadi beberapa kelompok,dan untuk pembagiannya disesuai dengan nomor yang kalian tukarkan saat di bus tadi"
Ucap pak Siwon selaku MC di atas panggung yang terletak di sebelah pintu masuk utama area perkemahan.
"Lilisssss"
Lisa menolehkan kepalanya dan saat itu juga tubuhnya terhuyung kebelakang hampir terjatuh ketika Mina memeluknya.
"Huaaa gue kangen sama looo"
"Udah lepasin! Kasian Lisa gabisa napas karna Lo meluknya kekencangan"
Mina melepaskan pelukannya kemudian merebut kartu yang Lisa pegang.
"siapa sih yang bagiin nomornya?! Masa kita nggak sekelompok lagi?!"
Mina menggerutu kesal setelah mengetahui bahwa dirinya dan Lisa beda kelompok.
"Udah lah Min, ntar kita juga masih bisa ketemu" ucap Jungkook saat mendengar gerutuan Mina
"Jadi, cuma Lo doang yang misah Lis?" Tanya Somi diangguki Lisa
"Iya, yaudah gue tinggal dulu ya soalnya yang lain juga udah pada ngumpul sama kelompoknya".
***********
"Huftt capek banget gue, padahal gue cuman megangin tali tadi"
Lisa meregangkan otot-ototnya kemudian berjalan memasuki tenda.
Lisa hanya bisa menundukkan kepalanya saat merasa seseorang melayangkan tatapan tajam padanya
Kenapa sih gue harus sekelompok sama mereka?!. Batin Lisa berteriak
"Lis ntar Lo yang cari kayu bakar ya?,soalnya gue sama Jennie yang nyiapin alat bahannya kalo kak Jisoo sama Rosè nyiapin tempat buat kita masak nanti" ucap Joy, salah satu anggota kelompoknya. Joy adalah teman dekat Jennie.
Ketika Lisa menghampiri tempat berkumpul kelompoknya,Lisa cukup terkejut saat mengetahui bahwa dia sekelompok dengan para kakaknya.
"Iya kak,yaudah gue mau ke luar dulu buat cari kayunya"
Lisa meletakkan tas ranselnya di sudut tenda kemudian berjalan keluar"Lo gamau istirahat dulu Lis?" Tanya Joy dan dijawab gelengan oleh Lisa
"Ntar-ntaran aja istirahatnya, gue juga sekalian mau ketemuan sama temen gue kak" jawab Lisa
"Yaudah hati-hati ya".
"Lis Lo yakin mau cari kayu bakar?" Tanya Mina menatap khawatir Lisa
"Iya kalo bukan gue siapa lagi cobak?"
"Tapi Lo keliatan pucet banget Lis"
"Udah gausah khawatir,gue baik-baik aja kok"
Lisa dan Mina melanjutkan langkah mereka. Mereka menelusuri pinggiran tempat perkemahan guna mencari kayu yang akan mereka gunakan untuk memasak nanti.
Jika kalian bertanya kenapa hanya Mina dan Lisa,jawabannya karna hanya Mina yang bertugas mencari kayu bakar dikelompoknya."Lis istirahat dulu yokk,capek gue"
"Lo duduk aja di deket pohon itu, gue mau keliling bentar buat nyari tambahan kayu"
"Lo bisa ngambil kayu yang gue bawa daripada harus keliling lagi"
"Nggak usah, Lo tungguin aja disana ntar gue samperin"
"Gue ikut Lo aja"
"Ck, Lo duduk disana aja markonahh! Ntar gue nyamperin Lo titik gak pakek koma"
Lisa langsung melangkah meninggalkan Mina yang menatap pasrah dirinya.
Awh
Lisa meringis pelan saat telapak tangannya terasa perih karena tertusuk ranting pohon
"Nih ranting kenapasih ada disini?! Jadi ketusuk kan tangan gue" gerutu Lisa sembari mengibaskan tangannya
"Sebentar lagi waktunya makan siang,gue musti balik tepat waktu kalo nggak, ntar bisa mati gue" ucap Lisa panik. Dengan cepat Lisa mengumpulkan kayu yang didapatnya tadi dan langsung berjalan menghampiri Mina.
***********
"Dari mana saja kau?,lihat kelompok lain sudah mulai memasak sedangkan kita?!"
Jennie menatap tajam Lisa yang menundukkan kepalanya"M-mian" ucap Lisa dengan suara bergetar
"Udahlah Jen gausah marah-marah,lagian mereka juga baru mulai kok. Btw makasih yah Lis karna udah mau nyari kayu bakar nya"
Joy tersenyum menatap Lisa"I-iya kak, g-gue mau ketenda sebentar ya kak ntar gue balik lagi" setelah melihat Wendy mengangguk kan kepalanya,dengan cepat Lisa langsung masuk ke dalam tenda.
"Hiks perih"
Lisa terisak dengan tangan kiri yang memegang pergelangan tangan kanannya.
Lisa menatap telapak tangan kanannya yang terluka dan masih mengeluarkan darah.
"Jangan digenggam"
Lisa terlonjak kaget saat mendengar suara dingin gadis bermata kucing yang menjabat sebagai kakak keduanya itu.
Dengan cepat Lisa menyembunyikan tangannya di balik punggung
"Kemari"
Lisa menatap bingung Jennie yang mengeluarkan kotak P3K dari tasnya.
"Ck,apa kau tuli?" Tanya Jennie dengan nada kesal kemudian menarik tangan kiri Lisa dan mendudukkan Lisa
"Kemari kan tangan mu"
Lisa menggeleng pelan membuat Jennie jengkel"Apa kau mau mati disini karna kehabisan darah?" Tanya Jennie dengan nada tajamnya.
Lisa mengulurkan tangan kanannya pada Jennie
"ck, bagaimana bisa kau mendapat luka sebesar ini?"
"Apa kau tidak berniat menjawab pertanyaan ku?"
"L-lisa tadi terjatuh dan telapak tangan Lisa tertusuk dahan pohon"
"Dasar ceroboh!"
Lisa menggigit bibir bagian dalamnya saat Jennie membersihkan lukanya.
Huaa hiks perih bangettt. Batin Lisa menjerit"Tahan sebentar ini sakan terasa sedikit sakit"
Ucap Jennie sebelum mengobati luka LisaHiks hmmph
Jennie mendongakkan kepalanya dan terlihatlah Lisa yang terisak tertahan
"Apa terasa sangat sakit?" Tanya nya dijawab anggukan oleh Lisa
Jennie menghembuskan nafasnya sejenak, kemudian beralih duduk di samping Lisa
"Kau bisa memelukku"
Tanpa kata, Lisa langsung bergerak memeluk JennieHiks sakit hiks
Jennie mengobati luka Lisa dengan hati-hati. Membiarkan Lisa memeluk erat dirinya.
Setelah mengobati luka Lisa dan menutupnya dengan perban, Jennie masih tetap diposisinya
Dia membalas pelukan Lisa. Sudah cukup lama dia tidak merasakan pelukan hangat ini.
"Sudah, jangan menangis lagi,lukamu sudah ku obati" Jennie melepas pelukannya
"Te-terima k-kasih eonnie"
Ucap Lisa terbata karena masih terisak"Hmm,sekarang lebih baik kau tidur,aku tau kau lelah. Saat waktunya makan siang nanti aku akan membangunkanmu".
............................
Double up
Sebagai permintaan maap karna dah buat kalean nunggu :)
KAMU SEDANG MEMBACA
SUARA HATI LISA
FanfictionCoba banyangin kalo lo hidup di tengah-tengah keluarga yang posessive nya minta ampun. "Siapa yang bolehin kamu naik motor?!"Jisoo " lah nanti Lisa berangkat sekolahnya naik apa dong kalo nggak naik motor?"Lisa "siapa yang bolehin kamu sekolah?!" Je...