First Time

78 13 11
                                    

Aku selesaikan jadwal 4 chap buat minggu ini, satu chap nya lagi nanti malem, Happy reading Guys^^






















Aku meneguk coffe latte sampai setengah gelas di lanjut dengan memukul mukul kepala ku ke meja dengan pelan beberapa kali, sebagai tanda penyesalan yang sangat sangat sangat aku sesali.

Konser sudah selesai sekitar setengah jam yang lalu, sesuai janji aku mentraktir Eve minum di cafe terdekat, namun bukan itu yang membuat ku menyesal.

Bukan, bukan karna Eve yang makan nya banyak tepat nya setelah konser tadi, kami tidak sengaja berpapasan dengan Mafumafu tepat di depan kami.

Waktu itu bukan nya menyapa dia atau minta tanda tangan apalagi foto, AKU MALAH NGUMPET DI BELAKANG EVE!!!

Mafumafu berhenti sebentar, dia nampak tersenyum saat aku mengintip nya lewat punggung Eve, lalu setelah itu dia pergi sanbil melambaikan tangan nya ke arah ku.

Jika tidak ada Eve mungkin aku sudah pingsan saking senang nya.

Dan sekarang aku benar benar menyesali keputusan bodoh ku yang malah bersembuyi, kalau aku tidak sembuyi mungkin Mafumafu sudah tahu nama ku.

"H-hati hati kepala mu."

Ahh mendengar Eve bicara begitu rasa nya Deja Vu.

Aku berhenti dari kegiatan tidak jelas ku, pria di depan ku masih menunduk sambil sesekali menyuapi dirinya dengan cheeseburger.

Namun baru ku perhatikan sebentar Eve merogoh saku jaket nya, lalu menyerahkan kertas putih dengan sesuatu di atas nya.

"K-kamu kayanya frustasi, i-ini tadi aku minta."

Aku mengambil secarik kertas itu, membaca apa yang ada di atas nya.

Untuk (Y/n)-chan, datang lagi yah

-Mafumafu

Hah?

Aku spontan menatap ke arah Eve yang masih menunduk, "I-ini...."

"I-iya, aku ketemu dia waktu keluar dari toilet."

"Ehh? Serius?"

"Iyaaa, serius."

Aku membaca berulang ulang, membanding bandingkan tanda tangan dan tulisan nya dengan milik Mafumafu yang aku lihat di Twitter, sama persis, tidak ada celah, benar benar sempurna seperti punya nya Mafumafu.

T-tapi maaf saja Mafumafu-san aku terlalu miskin untuk datang ke konser mu lagi, jika bukan karna pria ini tidak mungkin aku bisa bertemu dengan mu.

"Eve kamu kok baik bangett?? Jangan baikin aku terus dong."

"Memang.... kenapa?"

"Aku takut ngelunjak kalau dibaikin sama kamu terus terusan."

"Nggak papa kok, manfaatin aku aja nggak papa."

"Aku yang nggak mau, pokoknya makasih banyak yah hari ini, bakal jadi pengalaman yang tak terlupakan pokok nya."

"Aku juga, makasih yah udah mau traktir aku."

"Traktir kamu itu nggak seberapa dibandingkan konser sama tanda tangan Mafumafu."

"Euhmm sama sama."

Baru kali ini...

Baru kali ini aku melihat Eve yang tersenyum dari dekat, jauh lebih manis ternyata saking manis nya mungkin kopi ku ini jadi nggak pahit lagi.

























Entah sudah ke berapa kalinya setiap pulang, pasti Eve dan aku akan bersama, entah menunggu di halte bus, atau yang lain nya tapi kali ini lain.

Eve dengan suka rela mengantar ku sampai ke rumah, dia bilang ini sudah larut malam tidak baik gadis pulang sendirian.

Jadi dengan begini memang ada untung nya, aku tidak perlu menunggu adikku yang kalau jemput bisa sambil selesain makalah.

Jadilah kami sekarang duduk berdua di bus yang tidak seramai tadi siang.

"Eve, menurut kamu lagu yang di nyanyiin Mafumafu tadi ada yang pas sama suasana hati kamu nggak?"

"Euhm mungkin Ano ko secret."

"Ehh? Lagu itu?"

"Iya, bagus."

"Tapi lebih bagus Inochini kirawareteiru nggak sih?"

"Kamu suka lagu itu?"

"Yah..... euhm menurut aku kalau Mafumafu yang cover sih bagus, emosinya dapet pokoknya mendalami banget deh, terus lagu itu juga realistis sama kehidupan."

"Kamu penikmat lagu depresi?"

Aku menyenggol lengan Eve, "Ihh nggak, aku juga suka lagu yang lain kok."

"Ohh ya?"

"Bener kok, ehh mau nanya lagi menurut kamu Mafumafu gimana?"

"Baik."

"Hmm iya juga sih, kalau kata aku juga, dan ternyata dia lebih ganteng kalau liat langsung yah."

"H-hah?"

"Aku.... salah? Mafumafu kan emang ganteng."

"H-hahaha."

Aku menatap ke arah Eve bingung, sepertinya dia kurang suka ketika aku berkata Mafumafu lebih ganteng waktu di liat langsung.

Apa dia sebenar nya nggak suka Mafumafu? Dia Cuma penikmat lagu nya? Pantes pas ketemu sama Mafumafu Eve keliatan tenang.

"(Y/n)..... kamu-"

"Ehh? Aku kenapa?"

"Kamu ngelamun tadi, ngantuk?"

"Ng-nggak kok, aku Cuma kepikiran Mafumafu aja hehe."

Eve mengangguk mengerti, dia kembali melihat ke arah jendela, saat ku lihat pantulan wajah nya dari jendela euhmm.

Dia lumayan ganteng juga ternyata.

"Ayo turun udah sampai nih." Ujar Eve tiba tiba.

Dan sekali lagi!!!,

Untuk pertama kali nya kami bertatapan, wajah Eve yang tidak menunduk, mata nya yang tidak tertutupi rambut menatap ku sekarang, tatapan lembut yang berbeda dari yang aku lihat ketika dia berbicara dengan orang lain.

Katakan padaku, jadi selama ini aku mengenal pria setampan Eve?

PANTAS SAJA KOKAWA-SAN TERUS MENGEJAR NYA!!!














TBC

Kali ini agak pendek yah? see you in the next chapter<( ̄︶ ̄)>

&quot;My Dear Coward&quot; Eve x Reader [Utaite]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang