Kalian tahu lagu yang berjudul Last Dance? lagu yang diciptakan oleh utaite terkenal yang biasa dipanggil Eve.
Sejak pertama kali mv itu dirilis lagu itu sudah meluncur menuju kesuksesan, banyak orang yang mulai menyanyikannya, kadang ada juga yang sampai cover lagu buatan Eve itu.
Dalam lagu yang ditulis Eve ada salah satu lirik yang berbunyi Shita ga kawaku
made hanasou ze
(mari bicara sampai lidah kita kering)
Tanpa sepengetahuan orang-orang, bahkan manajernya sendiri, lagu tersebut Eve ciptakan berkat inspirasi yang dia dapat dari gadis pujaannya.
Tiga bulan yang lalu, tepatnya setelah insiden pulang dari bioskop besoknya Eve dicegat oleh gadisnya sendiri.
Dengan wajah yang sama-sama malu dan merah, sang gadis membawanya ke halte kampus untuk membicarakan sesuatu.
Eve hanya diam, pikirannya hanya tertuju pada kejadian tadi malam yang terus berlarian di kepalanya.
Bahkan yang biasanya dia akan memotret (Y/n), kini Eve tidak kuasa karna ketika memikirkan namanya saja muka dia semerah tomat.
Mikirin aja mukanya udah semerah tomat, apalagi ngobrol bareng, udahlah kaya tomat direbus pula.
(Y/n) menarik napasnya dalam dalam, tidak gampang mengumpulkan tekad untuk membawa Eve ke halte apalagi ketika banyak pasang mata yang menatapnya setajam pisau belati.
"Eve." panggil (Y/n) yang membuat Eve gugup setengah mati.
Rasanya sudah lama mereka tidak duduk di halte bus bersama, padahal dulu ini sudah seperti rutinitas.
(Y/n) bingung sendiri, melihat respon lawan bicaranya yang menunduk dan semakin menunduk membuat lidahnya kelu.
Entah kenapa gadis tersebut mengingat kejadian dulu.
"Ano... Eve-kun a-aku...."
(Y/n) kembali diam, dia bingung harus berkata apa karna terakhir mereka ngobrol dia malah memarahinya yang berujung tidak jelas.
minta maaf!!
Ya benar!! dia harus minta maaf terlebih dahulu, kenapa malah pikirannya kemana mana?!
"Eve-kun aku-"
"Maaf."
"Ehh?"
"A-aku... kemarin se-sedikit lancang aku minta m-maaf."
Hah perasaan tidak enak benar benar menghantui Eve, dia merasa bahwa mendapatkan kecupan saat gadisnya tidak sadar itu sedikit curang, pantas saja Sou menyebutnya pengecut.
"Eve...Shita ga kawaku made hanasou ze."
"Ehh?!"
Dan itulah asal usul dibuatnya lagu Last Dance, yang mana tanpa (Y/n) sadari, dia telah menyumbang salah satu lirik yang kini dinyanyikan dimana mana.
Hubungan Eve dan (Y/n) sudah membaik perlahan Eve sudah mulai balik menyapa gadisnya, namun sayangnya Eve masih segan untuk memulai percakapan.
Perubahan itu membawa efek yang baik bagi kehidupan Eve, perlahan kehidupannya mulai teratur kembali, kantung matanya pun perlahan memudar, wajahnya kini dipenuhi aura bahagia, matanya terlihat hidup tidak seperti dulu yang seperti ikan mati.
Semua teman utaitenya merasa sangat lega, khususnya sang adek Sou, memang periode galau Eve sangat memperihatinkan.
Nqruse pernah berkunjung sekali hanya untuk bermain main saja namun ketika melihat Eve dia pikir mungkin Eve sebentar lagi akan seperti otaku diluaran sana.
"Nggak usah galau gitu, syukur itu lagu laris." celutuk Sou
Namun disinilah penyesalan Eve setelah membuat lagu berjudul last dance, manajernya menyuruh dia untuk mengadakan konser karna sudah banyak yang menawarkannya untuk bekerja sama.
"Aku masih kangen sama dia..." ujar Eve sambil menatap pesan dilayar ponselnya.
"Lebih milih karir atau (Y/n)-san?"
Eve tersenyum miring, "Pake nanya.... jelaslah aku pilih (Y/n)."
"Ehh? tapi (Y/n) -san nggak mau sama orang miskin."
"Yosh aku adain konser tour."
"Stress."
Semuanya terjadi baik baik saja sampai Eve tidak sadar akan sesuatu yang menantinya jika dia mengadakan konser.
KAMU SEDANG MEMBACA
"My Dear Coward" Eve x Reader [Utaite]
Fanfiction"𝐌𝐚𝐚𝐟, 𝐚𝐤𝐮 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐞𝐜𝐮𝐭, 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐭𝐚𝐩 𝐦𝐚𝐭𝐚 𝐦𝐮 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐚𝐤𝐮 𝐭𝐚𝐤𝐮𝐭 𝐚𝐩𝐚𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚" -Eve- Ini tentang perjuangan Eve, seorang pria pengecut yang tidak pernah menyerah untuk berbica...