Aku minta maaf bagi kalian yang mungkin kurang suka dengan karakter Eve disini, but... I always thought he was a cute boy who was clumsy with love affairs, Happy reading^^
“Nii-san jangan nangis gitu ahh, malu udah gede.”
Eve mengusap air matanya, “H-habis nya aku udah bikin dia hiks kecewa dua kali, gimana aku nggak sedih? t-terus dia juga ngobrol sama cowok lain.”
Helaan napas terdengar dari pria setinggi 167 cm tersebut, mau berapa kalipun Sou menghibur kakak nya itu semua percuma kecuali jika Eve berhasil membohongi dirinya sendiri.
Semua orang tahu, membohongi diri sendiri adalah obat terbaik saat patah hati.
Ini bukan pertama kali nya Eve menangis karna perempuan yang sama, dulu saat SMA (Y/n) pernah sakit dan tidak masuk sekolah berhari hari, mungkin terdengar berlebihan tapi Eve saat itu hanya bisa menangisinya.
Mau jenguk juga bingung karna mereka tidak sekelas.
“Y-yah terus kenapa? Kan dia juga ngobrol sama Maru-san.”
“Maru beda, dia nggak seganteng aku.”
“Memang nya cowok itu ganteng?”
“Tinggi, putih, tubuh nya kekar, g-ganteng juga sih.”
“Yosh mundur saja.”
“Kok gitu?!”
“Saingan mu berat.”
Eve meminum soda sampai habis, dia bahkan tidak bisa berbuat apa apa saat gadisnya di marahi oleh ibu ibu tadi, Eve terlalu takut jika ada orang yang mengenal nya nanti.
Apalagi saat itu dia juga sedang cosplay Mafumafu, jadi untuk membela pun akan sulit.
“(Y/n)-san kecewa kenapa?”
“Katanya aku berubah, dia nggak suka aku jadi mirip Mafumafu.”
“Mampus.”
Pria cantik dengan hoddie berwarna hitam itu memukul bahu Sou sedikit keras, sebagai adik Sou ini sedikit kurang ajar beruntung bukan Nqruse yang jadi kakak nya.
“Kamu juga berlebihan Eve, ngapain sih segala jadi orang aneh kaya Mafu.” Celutuk Soraru sambil memakan kuaci
“AKU NGGAK ANEH YAH!!” sahut seseorang yang sedang dibicarakan.
“(Y/n) sendiri yang bilang, katanya Mafu ganteng.”
“Aduh jadi malu.”
“Jijik!! Jauh jauh sana!!” usir Urata ketika Mafumafu memeluk lengan nya.
Hari ini Sou sengaja mengumpulkan teman teman nya karna memang ketika Eve pulang, kakak nya itu menangis, menangis yang tidak ada suaranya, saat di tanya kenapa pun hanya diam.
Sou tidak punya pengalaman dalam urusan patah hati atau apapun, jadi dia memanggil beberapa teman yang menurut nya ahli dalam urusan cinta.
Tapi bukan nya dihibur Eve sepertinya malah di roasting, khusus nya oleh Soraru dan Urata, beruntung tidak ada Amatsuki.
“kasih sesuatu yang dia suka aja Eve.” Saran Nqruse
“Cewek nya Eve kan suka aku.”
“Mafu, jangan ngerusak suasana deh.”
Eve semakin murung, bukan nya kelar malah makin melar ini mah.
Lagipula kenapa adik nya malah memanggil teman teman nya untuk makan makan sih? Apa ini jangan jangan perayaan karna Eve sudah membuat kecewa gadisnya?
“Kalian pulang aja sana!!” usir Eve jengah.
Ke empat pria yang tengah memakan jamuan mendadak berhenti, ruangan yang tadinya berisik akibat suara Mafumafu dan Nqruse pun menjadi senyap.
Ahh gawat, Eve benar benar marah kali ini.
“Ekhm ekhm, mari serius jadi Eve kamu udah minta maaf sama.... siapa namanya? Pokoknya dia deh, udah minta maaf?”
“Udah.”
“Dimaafin nggak?”
Pria di samping Sou menggeleng pelan, kompak semua yang ada di ruangan selain Eve menghela napas, padahal maksud Eve dia belum mendapatkan jawaban dari gadis nya sendiri karna terlanjur gugup dan akhirnya pergi.
“Kamu waktu minta aku adain konser itu serius?”
Nqruse yang sedari tadi makan pun akhirnya angkat bicara, dia penasaran apakah Eve benar benar memintanya mengadakan konser hanya demi satu wanita.
Dan anggukan dari Eve membuktikan nya, Nqruse bahkan tidak sanggup mengucapkan sepatah kata pun karna terlalu terkejut, dia kira Eve saat itu hanya punya pikiran yang iseng tapi ternyata....
“(Y/n)......san? dia suka apa?”
“Nggak tahu.”
“Kamu selama ini mata matain dia gimana bisa nggak tahu!!” geram Soraru
“Yang aku tahu dia Cuma suka makan makanan rumahan.”
“ITU DIA!! Eve kamu bisa bikinin dia bento kan?”
“Tapi dia bukan anak sekolah lagi.”
“Ck apalagi yah.....”
“Foto sama aku aja gimana?” usul Mafumafu yang sayang nya mendapatkan pukulan keras dari Urata di punggung.
“Coba kamu tanya dia, ada sesuatu yang dia pengin nggak? Semisal baju, buku, hp baru, mobil baru, rumah baru—“
“Urata-san itu kejauhan!!” tegur Sou
Namun saran dari Urata malah membuat Eve seakan teringat akan sesuatu, benar Eve ingat (Y/n) pernah memperhatikan kucing lucu dari cat cafe.
“Aku pernah liat (Y/n) liatin kucing di cat cafe deket kampus.”
“Oh bagus, kamu mau beliin dia kucing jenis apa?”
“Aku nggak mau beliin dia kucing.”
“Terus?”
“Aku mau beliin dia cafe nya.”
“STRESS!!!!”
TBC
Thank you for taking the time to read it ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
"My Dear Coward" Eve x Reader [Utaite]
Fanfiction"𝐌𝐚𝐚𝐟, 𝐚𝐤𝐮 𝐬𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭 𝐩𝐞𝐧𝐠𝐞𝐜𝐮𝐭, 𝐦𝐞𝐧𝐚𝐭𝐚𝐩 𝐦𝐚𝐭𝐚 𝐦𝐮 𝐬𝐚𝐣𝐚 𝐚𝐤𝐮 𝐭𝐚𝐤𝐮𝐭 𝐚𝐩𝐚𝐥𝐚𝐠𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐲𝐚𝐭𝐚𝐤𝐚𝐧 𝐜𝐢𝐧𝐭𝐚" -Eve- Ini tentang perjuangan Eve, seorang pria pengecut yang tidak pernah menyerah untuk berbica...