Ticket

78 7 5
                                    

Aku tau ini mungkin telat tapi

HAPPY NEW YEAR!!!!

































"Ada yang salah.... "

Yap benar, Eve merasa ada yang salah dengan apa yang dia lakukan selama satu bulan terakhir ini, dia merasa seperti bukan dirinya.

Kenyataan bahwa dia tersiksa karna menghindari (Y/n) membuat membuat pikirannya tidak tenang.

Dan kemurungan itupun semakin dirasakan oleh adiknya, Sou merasa kalau kemurungan Eve semakin parah, cukup mengkhawatirkan.

Jika kemurungan Eve tidak mempengaruhi jatah snaknya Sou tidak ambil pusing, tapi kali ini kemurungan Eve benar benar tidak wajar.

Tidak mau makan, mengurung diri di kamar sambil menyetel lagu galau.

Keluar rumah juga kalau kuliah saja, Eve seperti zombie yang menjalani hidup ketika semua manusia tidak punah.

Tidak ada tujuan.

Namun meski Eve merasa ada yang salah pria itu masih tetap meyakinkan dirinya sendiri kalau apa yang dia lakukan itu benar.

Semuanya demi (Y/n), untuk (Y/n) dan selamanya hanya (Y/n).

Anggap saja Eve gila karna pikirannya selalu tertuju pada gadis itu saja, namun pria itu merasa hidupnya memang hanya untuk dia.

"Nii-san yakin mau gitu? "

Eve mengangguk lesu, tatapannya seperti ikan mati.

"Nggak kasian? "

"Ini yang terbaik buat dia. "

"Maksudnya, Nii-san nggak kasian ke diri sendiri. "

"Ke aku? "

"Di liat dari manapun, saran orang itu bikin Nii-sna tersiksa. "

"Tapi ini demi dia juga. "

"Mana ada!! Nii-san cuma terlalu pengecut. "

Spontan pria tersebut menengok ke arah adiknya, Eve tidak menyangka Sou akan menyebut dirinya seorang pengecut.

Namun Eve tidak bisa mengelak karna itu memang benar adanya.

"Nii-san dari dulu selalu gitu, suka sama dia lima tahun tapi baru bisa ajak kenalan kemarin, setiap ada masalah Nii-san selalu minta bantuan ke orang lain, memang nggak ada salah nya minya bantuan tapi kali ini Nii-san minta bantuan ke orang yang salah. "

Sou kemudian berdiri dari duduknya, "kalau orang nya bener pasti Nii-san disuruh minta maaf bukannya menghindar, kalau kaya gini kesannya kaya kabur dari masalah dan itu bikin Nii-san tambah pengacut. "

Setelah mengucapkan apa yang selama ini mengganjal di hati, Sou pergi meninggalkan Eve yang masih mencerna apa katanya.


















Total sudah dua bulan Eve menghindar, sang pujaan hati masih setia menyapanya meski tidak ada balasan walau begitu Eve masih tekun mengambil beberapa jepretan setiap hari tampa izin.

Bagi dia ini seperti kewajiban.

Besok Sou berharap akan menjadi hari terakhir kemurungan kakaknya karna dia sudah merencanakan apa yang di sarankan oleh Hara.

Pria dengan 167 cm tersebut duduk di cafe tempat ekhm calon ipar nya bekerja, tadinya Sou memastikan lebih dulu kalau kakak nya sudah pulang karna akan repot jika ketahuan oleh nya.

Coffe nya sudah mulai dingin, sudah dua jam sejak Sou menunggu sendiri, dari awal seharusnya dia mengajak Hara namun gadis bodoh itu sedang sakit jadilah dia sendiri disini.

Gadis yang dia tunggu akhirnya keluar, Sou buru buru mengejar nya langkah cepat (Y/n) benar benar luar biasa.

"(Y/N) -SAN!!! "

Langkah gadis tersebut akhirnya terhenti dia membalikkan badan untuk melihat siapa yang memanggil namanya.

"Ahh Adiknya Eve? Etto.... Sou-kun? "

"Euhm bejer, aku nggak sangka
(Y/n) -san inget aku. "

"Harus inget dong, ngomong ngomong ada apa? "

Buru buru Sou mengeluarkan sebuah kertas dari saku nya lalu menyerahkan benda tersebut kepada (Y/n).

"Tiket bioskop? " Tanya (Y/n) bingung

"Nii-san bilang dia ingin mengajak mu kencan. "

"HAH?! "

Teriakan spontan dari gadis bersurai hitam itu menarik banyak perhatian, akibatnya dia harus meminta maaf kepada orang sekitar yang merasa tidak nyaman.

"K-kamu serius? "

"Nggak."

"Hah? "

"Ehh iya maksudnya serius, aku keseringan bercanda nih hehe... "

(Y/n) semakin bingung, ini bercanda atau bukan? Dari tingkah nya Sou memang tidak serius tapi di sisi lain dia sepertinya bersungguh-sungguh, jangan sampai gadis tersebut di tipu oleh Sou.

"Nii-san bukannya nggak mau bilang, dia cuma kelupaan jadi nyuruh aku deh. "

Alasan yang tidak masuk akal, sungguh.

Meski ragu ragu (Y/n) tetap menerima nya, berharap dia tidak akan di tipu oleh bocah yang tiba tiba datang dan membawa pesan dari kakak nya.

Disisi lain Eve menerima banyak spam chat dari Mafumafu, ntah ada apa dengan manusia aneh satu itu, dan kebanyakan isi chat nya adalah pergi ke bioskop.

Tadinya sudah Eve tolak namun kabar buruknya yang mengajak nya adalah Mafumafu.

Jika Eve tidak mengiyakan ajakan utaite tersebut, ponsel Eve akan berbunyi semalaman.

Ini pernah terjadi tatkala Eve menolak untuk di ajak pergi main dulu dan itu adalah trauma yang mengerikan.

Jadilah mau tidak mau pria tersebut mengiyakan saja, meski film yang di tonton adalah genre horor.

Padahal Eve dan Mafumafu sama sama penakut.














TBC

Bye bye~

"My Dear Coward" Eve x Reader [Utaite]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang