Jealous -2-

55 8 12
                                    

TADAIMAAAAA

IH GILA BERAPA LAMA AKU GK UP?! lama banget sih aku tau itu.

Alasan ku gk up bikin sebel sih, masa mau login gk bisa, kirain karna HP ku eror nyatanya bukan.

Happy Reading^^




____________






"Eve kamu--"

"Maru, aku pulang dulu yah."

"Ehh iya hati hati."

Aku menurunkan tangan ku, berniat menyapa pria yang sudah menghindari ku semenjak sebulan yang lalu, aku tidak tahu apa salah ku jadi ku pikir tidak ada salahnya menyapa.

Awal awal dia menghindar, aku kira karna dia sibuk ternyata semakin kesini aku sadar dia bukan sibuk dia menghindar dariku.

Nah karna ku pikir aku tidak punya salah setiap hari aku berusaha untuk menyapa nya, tidak peduli jika dia bosan atau risih, aku hanya ingin kami kembali seperti dulu.

Maru melihat ke arahku, dia menepuk bahu ku sekali

"Semangat!!"

"H-haha... Makasih."

Selepasnya Maru izin pulang lebih dulu, sedangkan aku masih menunggu Onami yang katanya beberes buku.

Untuk apa beres beres kalau dia sendiri gk beres? hehe bercanda...

Onami keluar kami langsung  berjalan untuk pulang bersama, ah tidak juga aku seperti biasa menunggu Hiiro sedangkan Onami menunggu jemputannya.

Namun mata ku menangkap dua sejoli yang sedang berbincang santai di halte yang biasanya aku dan Eve mengobrol.

Yah Eve memang masih mengobrol disana seperti biasa bedanya bukan dengan ku.

Tidak, aku tidak cemburu dengan keakraban Eve dan Kokawa-san, aku hanya marah saja padahal tadi pria itu izin pulang, tapi sekarang malah ngobrol sama cewek lain.

Huh.... Dasar cowok!!

Tunggu!! Aku tidak boleh bersikap seolah olah Eve pacarku padahal aku tidak punya hubungan yang spesial dengannya.

"Tapi kalau boleh aku ingin..."

"Hmm?"

"Ehh? "

"Kamu ingin apa?" Tanya Onami

"Ahh? Nggak kok hehe."

Manik mata Onami kemudian tertuju pada Eve dan Kokawa yang berbincang santai, kemudian dia tersenyum miris.

Temanku tampak menghela napas, "aku juga pengin mukul kepalanya."

"Aku gk mikirin itu kali."

"Yah kita gk jodoh berarti."

"Onami please, jangan belok kasian Maru."

"Apaansih udah yuk pulang. "

Aku tertawa kecil kemudian mengikuti langkah nya namun sebelum pergi aku sempat eye contact dengannya hanya saja Eve langsung memutuskan nya begitu saja.

Yah.... Aku tidak punya salah, dia menghindariku mungkin karna sudah bosan denganku.















Aku membuka tiga note yang sudah ku dapatkan hari ini, orang misterius itu masih tekun mengirim ku beraneka macam note yang selalu membuat mood ku merasa lebih baik.

"SELAMAT PAGI!!
PAGI PAGI PAGI LUAR BIASA TETAP SEMANGAT YES!!"

Senyum ku mengembang begitu membaca note pertama, dia begitu semangat dan juga lucu, tangan ku kemudian membuka note kedua.

"Aku lelah dengan kecantikan mu, kau terlalu cantik tau!! Aku tidak bisa bernapas nanti."

Astaga dia ini kenapa?? Muka biasa gini di bilang cantik, kalau aku kepedean gimana?

Walau dua note itu membuat ku tertawa, satu note yang tertinggal membuat ku tertegun.

"Aku rindu tertawa bersama mu"

Aku segera menyimpan kumpulan note itu, khusus nya note ketiga yang membuatku merasa dengan note satu itu aku bisa menemukan pelaku yang sering mengirim ku banyak pesan singkat.

Dan karna note satu itu seseorang terus muncul di pikiran ku, memang ada beberapa orang yang tidak tertawa dengan ku akhir akhir ini.

Tapi entah kenapa hanya dia yang terus aku pikirkan, itu membuat ku merasa aneh padaha orang lain juga ada yang sudah lama tidak tertawa bersama ku.

Lalu kenapa yang isi kepala ku hanya dia?

Persetan dengan semuanya aku benar benar tidak peduli, aku harus segera menyingkirkan dia dari pikiran ku.

"Nee-chan, aku tadi ketemu Eve-san loh."

Niatnya begitu sampai manusia ini menyebutkan nama nya di depan ku hingga aku tidak sengaja melakukan kesalahan pada tugas penting ku.

"Hii-chan kamu nggak tau aku lagi ngapain?"

"Nugas kan?"

"Yah terus ngapain sebut nama dia?!"

"Lahh kok marah? Kan aku cuma mau cerita kalau aku tadi ketemu sama dia."

"Y-ya udah sih biarin."

"Y-ya udah."

"Iyaa udah. "

"Ya udah."

"Iyaa udah. "

"YA UDAH SIH GK USAH DI LANJUT, GREGET AKU!!"

Hiiro kemudian masuk ke kamar nya, dasar dia keluar kamar hanya untuk menceritakan hal tidak penting saja.

Namun entah kenapa ingatan ku tertuju pada kejadian tadi siang dimana Eve dan Kokawa mengobrol santai di halte.

Padahal biasanya aku dan Eve yang mengobrol sekarang sudah ganti partner aja.

Aku tidak marah dengan itu, lagipula aku siapanya dia sampai sampai harus marah hanya karna dia mengobrol dengan perempuan lain seperti Kokawa.

Aku juga bisa kali ngobrol santai dengan pria lain, hanya saja aku tidak mau kalau aku mau juga sudah ku lakukan.

Astaga aku terlalu jauh membohongi diriku sendiri, ini berlebihan kenapa aku harus membohongi diriku sendiri hanya karna Eve akrab dengan Kokawa.

Mungkin ini saatnya aku menerima kenyataan.... Aku cemburu melihat Eve dekat dengan Kokawa.

Astaga jatuh cinta sangat merepotkan.











TBC

Udah liat MV nya Eve belum? Baru kemarin lohh

"My Dear Coward" Eve x Reader [Utaite]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang