chap*24

48 13 0
                                    

"Ngapain Lo?"

Chiya mendorong Jaehyuk sekuat tenaga, membuat sang empu terbatuk,karna dada nya di tekan kuat,oleh tangan gadis itu.
Chiya berlari mendekati Doyoung,yang sedang menatap Jaehyuk dengan tatapan tak suka,Chiya memeluk tubuh kekar itu dan Doyoung balas memeluk,menggunakan tangan sebelah nya,karna tangan sebelah lagi sedang memegang buku untuk mereka belajar.

Jaehyuk terkekeh kecil,sambil membalas tatapan yang di lempar kan oleh adik nya.
"Wow!!pangeran kesayangan datang,untuk menolong putri tercinta nya" sinis Jaehyuk,saat melihat perbedaan besar antara sikap Chiya,terhadap Doyoung dan diri nya.

Chiya menatap nanar Jaehyuk,mengapa dia berkata begitu,apa maksud perkataan abang nya.
"Maksud abang,apa ngomong begitu?" Tanya Chiya ingin tau.

"Lo bakal tau yang sebenar nya Chiya" ucap Jaehyuk santai,dan berlenggang pergi dari kamar gadis itu.

"Bang?"Panggil Chiya menatap Doyoung,seolah meminta jawaban.

"Gak usah di dengerin,tau kan Jae gimana kalo ngomong" ucap Doyoung meyakini adik nya.

Chiya mengangguk sebagai jawaban,dan membawa Doyoung duduk lesehan di karpet bulu yang ada di kamar nya.
tempat itu biasa di jadikan tempat untuk mereka belajar,dengan di hiasi satu meja di tengah nya.

Doyoung menurut dan duduk,sembari menaruh alat belajar nya di atas meja.
mereka belajar,hingga jam sudah menunjukkan pukul 10.30 malam,Chiya sedari tadi menguap,berusaha menahan kantuk yang menjalar di mata nya.

"Chiya ngantuk?bobok aja yaa?" suruh Doyoung pada adik nya.

"Umm,iya bang" balas Chiya sembari mengangguk lucu.

"Yaudah,abang keluar ya?" ucap Doyoung dan bersiap ingin keluar dari kamar gadis itu.

"Temenin aku,sampai tidur dulu ya bang" pinta Chiya yang di angguki oleh Doyoung.

Doyoung terpaksa menuruti permintaan gadis itu,meski mata nya juga merasa sangat berat saat ini.
Ia tak bisa menolak permintaan Chiya,kecuali dalam keadaan Doyoung benar benar tidak bisa menuruti nya.

Chiya meminta Doyoung ikut berbaring di sebelah nya,untuk ia peluk.
Doyoung merasa gugup tapi,berhasil ia tutupi agar tak di rasakan oleh gadis kecil itu.

"Abang jangan pergi ya,sebelum aku tidur" pinta Chiya,sebelum ia benar benar menutup mata.

"iya sayang,abang gak akan pergi sebelum kamu tidur" ucap Doyoung sangat lembut.

Jadilah kini Doyoung sebagai guling,untuk adik nya,meski ia menahan perasaan gugup itu sekalipun.
Doyoung merasa aneh,entah kenapa setiap berada sedekat ini dengan Chiya,membuat jantung nya tidak karuan,mungkin kah fakta itu akan terungkap suatu saat nanti?
Entah lah,Doyoung pun tidak tau ia harus bersikap seperti apa,tapi tidak bisa di bohongi jika Doyoung,benar benar menyayangi adik nya ini.

Dalam kurun waktu 5 menit nafas gadis itu sudah teratur,Doyoung mengusap puncak kepala gadis itu,seraya mencium kening nya sebelum ia pergi keluar dari kamar.

"Goodnight dear" ucap Doyoung sangat pelan,dan menarik selimut untuk menutupi tubuh gadis itu.

Doyoung baru saja keluar,dan tak sengaja berpapasan dengan Jaehyuk yang baru pulang entah dari mana.
"Udah siap,ngapelin adek Lo?!" tanya Jaehyuk sarkas.

Doyoung tak menggubris,karna ia tau Jaehyuk ini sangat suka memancing emosi orang lain,sebab itu Jaehyuk selalu mendapat masalah di sekolah nya dulu,meski sudah berkuliah sekalipun.

"Lo harus bisa kendaliin perasaan Lo Doy,jangan sampe gue tau,Lo jatuh cinta sama adek kita sendiri" ucapan Jaehyuk mampu menghentikan langkah Doyoung,meski punggung nya masih membelakangi pria itu.

Doyoung menunggu pria itu berbicara lagi.
"Lo bisa sembunyiin fakta itu sekarang,suatu saat Chiya bakal tau siapa dia sebenarnya" ucap Jaehyuk yang membuat Doyoung langsung berbalik badan, menatap ke arah nya.

Tapi Jaehyuk tak merasa takut sama sekali,raut wajah nya sangat santai seolah tidak merasa bersalah,atas apa yang dia lakukan.

"Lo gatau apa apa soal gue,jadi jangan mencoba buat ngatur, maupun ngancam gue" ucap Doyoung dingin.

"Lo di besarin di kelurga ini,gue tau semua yang bersangkutan sama Lo,mungkin Lo bisa ngebodohin keluarga kita,tapi Lo gak akan bisa ngelakuin itu terhadap gue"ucap Jaehyuk santai,tapi mengandung makna besar di dalam nya.

Doyoung menatap penuh selidik ke arah Jaehyuk,seolah berfikir darimana Jaehyuk mengetahui fakta,yang dia simpan selama ini.
Tapi ia bisa menetral kan ekspresi nya,menjadi sosok yang terlihat dingin dan tenang.

"Gue gak ada waktu,buat ladenin orang kayak Lo" kata Doyoung dan berlalu pergi begitu saja,meninggalkan Jaehyuk sendiri di depan kamar Chiya.
Jaehyuk tersenyum miring,melihat kepergian pria berdarah dingin itu,Jaehyuk menatap kamar Chiya,berinisiatif untuk masuk melihat gadis itu.

Ceklek..

Suara pintu terbuka,dan tampak lah seorang gadis yang tengah tertidur pulas, sambil memeluk guling nya,membuat Jaehyuk tersenyum hangat melihat kedamaian di raut wajah cantik itu.

"Tidur yang nyenyak ya dek,abang harap suatu saat kamu tidak mengetahui,apa yang seharus nya di ketahui" ucap Jaehyuk mengusap lembut rambut gadis itu,ia teramat sayang dengan gadis kecil ini,namun rasa sayang itu terkalah kan oleh gengsi yang terlalu tinggi.

"Maafin abang ya,selalu usilin kamu,sejujur nya abang sayang banget sama kamu,tapi abang gak mau nunjukin rasa sayang nya ke kamu"

"Cuma dengan cara usilin kamu,abang bisa merasa dekat,meski cara abang berbeda dari saudara yang lain tapi,rasa sayang abang ke kamu jauh lebih besar,melebihi sayang abang sama diri sendiri" Jaehyuk berucap parau,dada nya terasa sesak jika ia mengingat fakta menyakit kan itu.

Jaehyuk ingin beranjak dari kamar gadis itu,setelah mencium singkat pucuk kepala adik nya.
tapi langkah nya tertahan saat ia mendengar Chiya meracau,sambil mata nya terus terpejam,seperti nya Chiya mengigau pikir Jaehyuk.

"Jangan tinggalin aku,mama jahat kenapa mama pisahin aku sama abang hiks" kata Chiya meracau tak jelas,ia merengek kemudian menangis.

Itu membuat Jaehyuk kaget,apa yang di mimpikan gadis ini?ia takut gadis itu memimpikan masa lalu nya dulu.

Akan kah Chiya memimpikan hal yang pernah ia alami,sewaktu berumur 2 tahun,rasa nya tidak mungkin gambaran itu hadir di mimpi Chiya.
Chiya masih terlalu kecil saat itu,ingatan nya tidak mungkin setajam itu.

Jaehyuk menepuk pipi Chiya berniat membangun kan gadis itu,bukan nya sadar Chiya malah menggenggam tangan nya erat,seakan tak ingin sosok Jaehyuk pergi meninggalkan nya.

"Abang hikss,aku takut" ucap Chiya dengan mata terpejam.

"Sutttt jangan takut,abang di sini buat kamu" kata Jaehyuk menenangkan gadis itu.

Chiya terdiam,dan nafas nya mulai teratur kembali tidak sepert tadi,nafas nya terlihat memburu dan tak beraturan.

Jaehyuk memutuskan untuk menemani adik nya 5 menit lebih lama,sebelum ia meninggalkan kamar gadis ini.
Jaehyuk tidak pernah merasa sedekat ini,dengan adik perempuan nya,jika Chiya sadar sekarang,maka rusak lah moment kedekatan yang Jaehyuk ingin kan selama ini.





TBC...

Gimana? ada yang kangen sama Yoshi gak?!

Gimana pendapat kalian tentang chapter kali ini, author bakal buat kalian bertanya dan mari kita gali fakta yang di maksud oleh Jaehyuk dan juga Doyoung!!
Ikuti terus cerita nya see you next part!!


Jangan lupa vote and koment nya ya biar author semakin semangat buat update

Waiting Delayed | Kanemoto YoshinoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang