"kali ini lo bakal pergi,buat selamanya dari kehidupan gue dan Doyoung" ucap Yeji di iringi senyum miring nya.
"Lo yakin gak ada yang tau?" Tanya Lia sedikit khawatir,bukan karna apa tapi karna dia takut berurusan dengan polisi.
"Udah lah tenang aja kenapa sih lo!" Ucap Yeji sarkas.
"Siapa bilang kalian bisa tenang?" Ucap seorang laki laki,yang keluar dari balik pohon.
Suasana terasa mencengkam sekarang,laki laki berjubah hitam itu hadir begitu saja.Yeji dan Lia terkejut bukan main,bagaimana bisa ada orang lain,yang mengikuti mereka di hutan begini,dari tadi mereka tidak merasa,jika ada orang lain yang mengikuti.
"S s siapa Lo?" Tanya Yeji gugup.
"Kalem dan Lo gak perlu tau siapa gue" ucap laki laki itu santai.
Sambil melangkah semakin dekat ke arah dua perempuan di depan nya."Jangan mendekat atau,Lo akan menyaksikan kematian Chiya di depan mata Lo" ucap Yeji yang bersiap ingin melepas kan Chiya ke tepi jurang hutan itu.
"Gue,bakal sebar video kalian di semua akun sosial media,biar kalian,jadi buronan polisi di kota ini" ucap laki laki itu,yang membuat nyali Yeji dan Lia ciut.
"Eughh" keluhan kecil dari bibir Chiya,mengalihkan perhatian mereka.
Chiya melotot saat diri nya berada di tepi jurang,Chiya baru sadar,kalau dia sempat di pukul pada kepala bagian belakang.
"Apa nih?lepasin gue woy" teriak Chiya takut."Jangan berisik atau Lo mau mati sekarang?" Pertanyaan Yeji begitu menusuk di telinga kanan nya,membuat ketakutan Chiya semakin bertambah.
"Lepasin dia" ucap laki laki itu, yang melangkah semakin dekat.
Chiya seperti mengenal suara itu,tapi dia menepis semua nya karna,untuk saat ini rasa takut gadis itu lebih menguasai diri nya,ketimbang rasa penasaran yang ada di dalam hati nya.
"Maju lo selangkah,gue jatohin dia" ancam Yeji membuat langkah laki laki itu terhenti.
"Salah gue apa sih!?gue gak pernah buat masalah sama orang" tanya Chiya melawan rasa takut yang menyelimuti nya.
Yeji tertawa hambar mendengar pertanyaan konyol dari Chiya.
"Masih nanya salah lo apa!? Salah lo banyak ke gue,dan lo masih nanya salah lo apa?ngelawak lo ya?pertama lo buat Doyoung nampar gue di gudang sekolah,kedua lo pulang bareng Doyoung,ketiga lo rebut perhatian Doyoung dari gue,keempat lo gandengan tangan sama Doyoung,dan kelima lo nempatin kamar utama,yang seharus nya itu menjadi kamar gue " Jelas nya panjang lebar dan mengeluarkan semua unek unek nya selama ini."Dan gue pengen lo masuk ke jurang itu,agar gada penghalang lagi buat gue,deketin Doyoung" lanjut Yeji,menampilkan senyum smirk nya dan ya Yeji mendorong Chiya masuk ke jurang itu.
"Mampus lo" ucap nya dan menarik Lia untuk pergi dari tempat itu.
"Tolongggggggg" teriak Chiya minta tolong.
"Genggam tangan gue,cepet" ucap laki laki yang berjubah hitam tadi.
"Gue gak bisa,tangan gue sakit,akhh" jerit Chiya saat sebuah kayu runcing menggores lengan nya.
Sungguh saat ini Chiya tak kuat untuk bertahan lagi,apapun yang terjadi Chiya pasrah sekarang.
Melihat darah semakin banyak keluar dari lengan nya,membuat Chiya semakin melemas kan bahu."Chiya gue mohon bertahan,lo pasti bisa" ucap nya memohon agar Chiya tetap sadar meskipun keadaan nya terlihat tidak mungkin.
"Gue gak kuat hikss" ucap Chiya mulai menangis karna merasakan sakit di lengan nya semakin bertambah.

KAMU SEDANG MEMBACA
Waiting Delayed | Kanemoto Yoshinori
Fiksi Penggemarperpisahan yang membuat seorang gadis,menanti selama 5 tahun. hingga mengalami trauma yang cukup membuat nya berfikir,apakah laki laki yang di nanti,akan berakhir sama dengan masalalu nya?