" Tak semua perjalanan selalu berakhir di garis finish. Ada juga yang berakhir di bagian tengah atau di bagian start. Namun ada lagi sebuah perjalanan yang tidak pernah dimulai. Dan bagiku sendiri, perjalanan ku akan berakhir di bagian tengah "
.
.
.
" Minju bahagia menurutku saat aku bisa bersama dengan mu, bersama dengan teman-teman ku. Aku bahagia saat aku bisa tertawa lepas tanpa memikirkan apa yang akan terjadi esok "
~SungchanMinju lagi-lagi termenung seraya memandang bunga-bunga bermekaran dihadapannya. Pikirannya kacau balau seperti habis di terjang angin topan beliung. Ada satu sisi yang menyuruhnya untuk kembali namun disisi lain ia tak mau kehilangan semua yang ia dapatkan di sini.
" Aku begitu egois..." gerutu Minju pada dirinya sendiri.
" Minju apa ada masalah ?" sambar Sungchan menatapnya perhatian.
Minju segera menggelengkan kepalanya cepat. Ia sama sekali tak merepotkan sahabatnya ini. Cukup sudah Minju menganggu Sungchan. Pemuda itu sering kewalahan menghadapi sikap Minju yang terus menerus berubah.
" Aku baik Sungchan. Terima kasih karna sudah menjaga ku selama ini " balas Minju memperlihatkan deretan giginya disaat mengeluarkan senyuman.
Sungchan ikut tersenyum senang membuat Minju bersorak bahagia dalam diam. Dia tak pernah melihat senyuman Sungchan dalam jarak sedekat ini. Sebuah keistimewaan untuknya bisa berinteraksi dekat dengan Sungchan.
Tiba-tiba terjadi keramaian di sebuah koridor yang letaknya tak jauh dari tempat Minju sekarang. Gadis itupun segera pergi mendekat untuk menontonnya. Sementara Sungchan cuma melirik ke arah keramaian tersebut.
Minju sudah sampai di tempat itu. Dan pemandangan pertama yang dia tangkap yakni Ryujin yang sedang di bully oleh anak-anak yang pernah membully-nya dulu. Dengan cepat Minju langsung menghentikan aksi tersebut dan menolong Ryujin agar tak terluka lebih parah lagi.
" Apa-apaan ini, aku kan sudah bilang jangan lakukan ini lagi ! Apa kalian tidak ingat ?" geram Minju.
Salah satu diantara mereka kemudian berbicara dan mengingatkan Minju jika semua ini perintah dari Minju sendiri untuk membully Ryujin setiap hari. Ini adalah tugas dari Minju dan mereka cuman menjalankan tugas tersebut.
" Aku sudah perintahkan kalian untuk menghentikannya, apa kalian lupa ? Kenapa masih dilakukan ?" ucap Minju.
Dia lalu menyuruh Ryujin untuk pergi ke UKS supaya lukanya di obati. Sementara dirinya akan menyelesaikan urusan ini terlebih dahulu.
Setelah ceramah panjang berlangsung merekapun pergi meninggalkan Minju yang masih diliputi rasa marah. Tak lupa Minju juga membuat mereka berjanji untuk tak mengulangi perbuatan itu lagi.
" Akhirnya...." ungkap gadis tersebut merasa lega. Minju senang jika semua kegaduhan tadi telah berakhir. Namun tak lama kemudian gadis tersebut melihat keramaian lagi di tempat berbeda.
Dengan langkah bak kuda pelari. Minju segera menggiring tubuhnya melewati kerumunan siswa yang membentuk sebuah lingkaran dengan seseorang tengah disiksa dipusatnya.
Minju sontak membuka mulutnya terkejut. Ia geram sekali ketika melihat siswi yang tadi ia nasihat sedang melakukan aksi bully pada siswi lain.
" Yakh kau sudah berjanji padaku tadi tak akan membully. Kenapa masih kau lakukan ?!" hardik Minju cepat berusaha menghentikan aksi tersebut lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
MIRROR WORLD •• 01 Line ✓
RandomApa jadinya jika dunia cermin benar-benar ada? Apakah hanya hal baik akan terjadi? jika itu benar pasti semua orang ingin tinggal disana selamanya. "Jika bahagiaku ada di dunia cermin maka aku akan tinggal selamanya disana" Minju....