Belok ke Kanan

15 2 0
                                    

" katakan padaku tentang kebahagian. Ceritakanlah semua yang berhubungan dengan kebahagiaan. Buatlah aku hanyut dalam alur ceritanya dan tanpa sadar aku ikut tersenyum. Buatlah aku bahagia hanya mendengar cerita darimu "

 Buatlah aku bahagia hanya mendengar cerita darimu "

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














• • • •

Beomgyu sedang berjalan ditanam sekolah. Ia jalan sambil mendengarkan musik lewat headphone-nya. Pemuda itu berjalan cepat dengan satu tangan dia taruh dikantong celana.

Terlihat kalau ada hansaplas ditangan kanannya sedikit mengelupas. Namun pemuda nampak acuh saja dan terus melangkah.

" Hey tunggu..!" cegat Minju sambil menarik lengan pemuda itu hingga membuat Beomgyu berbalik menghadapnya secara cepat. Cara ini sengaja Minju lakukan. Kalau tidak, Beomgyu pasti akan pergi mengingat suara yang gadis itu keluarkan belum tentu bisa mengalahkan suara yang keluar dari headphone.

" Apa ?? Kenapa kau menghentikan aku ?" tanya Beomgyu santai. Dia tak merasa kaget atau marah sekalipun. Wajahnya tampak tenang-tenang saja. Berbeda dengan Minju yang malah bersikap gelisah.

Minju merasa tak enak hati karna menghentikan Beomgyu ditengah jalan. Ia takut jika kehadirannya akan membuat waktu pemuda itu terbuang sia-sia.

" Soal ini !" tunjuk Minju mengacungkan gelang ditangannya. Gadis itu bermaksud mengingatkan Beomgyu sebelum bertanya lebih dalam lagi. Siapa tau, orang didepannya itu lupa.

" Kenapa cuma kita yang berbeda ? Kenapa semuanya berwarna putih sementara kita tidak ? Sebenarnya gelang apa ini ? Kenapa tidak bisa lepas ?" lanjut Minju memberondong.

Ia benar-benar bingung akan keberadaan gelang itu yang datang tiba-tiba. Apalagi tak bisa dilepas, semakin buat Minju emosi saja.

" Aku juga tak tau. Kenapa bertanya padaku ?" jawab Beomgyu ketus. Wajahnya sungguh datar layaknya permukaan dinding.

Minju memandang Beomgyu dengan tatapan marah. Ia sudah berharap terlalu tinggi ternyata. Ia kira Beomgyu sudah tau.

" Kau ini....!" geram gadis itu dengan kedua matanya yang memincing. Giginya bergemeretak keras. Ingin rasanya memukul pemuda sok polos itu. Dan menjadikannya butiran pasir.

Ah.... Minju tak kuat. Emosinya sudah berada diujung tanduk. Ia harus segera memukul pemuda sok itu yang kini tengah memandangnya dengan sinis.

Oh, apa ini ? Dia meremehkan Minju ? Beraninya dia memandang Minju dengan tatapan seperti itu.

" Jangan main-main !" ancam gadis itu mencoba menstabilkan emosinya.

Beomgyu mengangkat alisnya keheranan. " Aku serius. Aku pun tak tau. Lalu kau mau apa ?"

' Menendang mu sampai ke mars ' oceh Minju dalam hati. Berbeda dengan kenyataan yang terjadi. Gadis itu malah menyunggingkan senyum pasrah. Menenggelamkan pandangan ke bawah sambil mendesah pelan.

MIRROR WORLD •• 01 Line ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang