Pemberhentian Terakhir

11 1 0
                                    

" Meski garis finish sudah ada di depan mata, aku harus rela untuk berhenti karena ini bukan jalan yang harus aku tempuh. Aku harus kembali ke jalanku sendiri meski itu kecil, penuh dengan terjal dan sunyi "





.

.

.

Waktu untuk bersekolah sudah berakhir. Semua murid pulang ke rumah masing-masing. Namun tidak dengan Minju. Gadis itu terdiam bak patung. Tak beranjak dari tempat duduknya barang seincipun.

Ruang kelasnya sudah sepi ditinggal sang penghuni. Bel berbunyi hampir setengah jam yang lalu. Tapi Minju masih stay ditempat.

Suara desahan nafas terdengar. Gadis Kim itu menundukkan kepalanya lesu. " Seharusnya aku pergi dari dulu, kalau tidak ini semua tak akan pernah terjadi. Jika saja aku kembali saat Beomgyu mengajakku hal ini pasti tak akan terjadi " lirih Minju.

Tepat di depan pintu kelas Minju, tampak Beomgyu tengah berdiri di sana sedang melihat ke arah Minju. Pemuda itu hanya terdiam tanpa menyapa atau beramah tamah dengan Minju. Sepertinya Beomgyu tahu kalau pikiran gadis itu see sedang dihantui oleh bayangan bu Suzy.

Beomgyu yakin pasti Minju sedang merasa bersalah saat ini. Siswi itu mungkin saja tengah menyalahkan dirinya sendiri atas apa yang terjadi pada bu Suzy. Oleh karena itu, Beomgyu memutuskan untuk meninggalkannya sendiri. Biarlah Minju berperang dengan pikirannya.

Tak lama kemudian, Sungchan datang untuk mengajak Minju pulang bareng. Minju pada awalnya menolak ajakan tersebut sebab dirinya turut membawa sepeda tadi pagi. Jadi tak mungkin dia tinggalkan begitu saja.

Namun Sungchan terus saja memaksa hingga akhirnya membuat Minju luluh juga. Keduanya pun segera pergi ke tempat parkiran sepeda guna mengambil sepeda milik Minju.

Pulangnya mereka memutuskan untuk menaiki sepeda. Sungchan yang goes sementara Minju duduk diam di jok belakang. Dan perjalanan pun dimulai.

Dalam perjalanan pulang, Minju lebih banyak diam. Tak bicara satu katapun. Dia cuma duduk diam di bangku belakang sambil melihat pemandangan di sekelilingnya. Sementara Sungchan mengoceh apa itu.

Bahkan saat Sungchan menawarkan sebuah ice cream Minju tetap saja terdiam. Hanya kepalanya yang ia gerakkan ke kanan kiri.

Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang bisa kita katakan cukup sunyi, sepeda yang membawa keduanya tiba juga dirumah. Sungchan selaku teman yang baik segera menaruhnya dengan rapi. Setelah itu pamit untuk pergi.

Namun Minju meminta Sungchan supaya tak pergi. Gadis itu masih mau Sungchan untuk tinggal beberapa menit lagi. Singkatnya sih Minju menahan kepulangan Sungchan.

" Maaf mengganggu, tapi bisakah aku memeluk mu sebentar saja ?!" pintanya begitu Sungchan memutuskan untuk tinggal sebentar lagi.

Tanpa menanggapi permintaan Minju barusan, Sungchan segera menerjang tubuh gadis dihadapannya itu dengan cepat. Mengelus kepala serta punggungnya dengan lembut. Tampak air matanya akan segera menyapa dengan kulit pipi namun ia berusaha menahan itu semua.

Sungchan tak boleh goyah. Dia yakin seratus persen jika Minju sedang ada masalah saat ini hingga membuat gadis itu diam saja sedari tadi. Oleh karena itu, Sungchan memeluknya supaya Minju merasa nyaman.

Dan benar saja, Minju merasa nyaman dalam beberapa saat. Dia akhirnya bisa bernafas dengan lega dan yakin untuk pergi dari dunia cermin ini. Pelukan ini sebagai ucapan selamat tinggal kepada teman masa kecilnya yakni Sungchan.

Meskipun dia tau jika semua yang terjadi disini hanyalah kepalsuan. Dia tak akan pergi begitu saja tanpa permisi. Bagaimanapun juga Sungchan adalah temannya. Baik didunia nyata maupun dunia cermin sekalipun.

MIRROR WORLD •• 01 Line ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang