Perjalanan yang Melelahkan 2

9 2 0
                                    

















Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Minju terbangun dengan nafas yang terengah-engah. Peluh membanjiri wajahnya. Gadis itu nampak seperti orang yang habis lari maraton saja. Keringat dimana-mana. Bajunya pun tak luput dari yang namanya keringat.

Minju mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Ia merasa asing sekali. Sepertinya ini ruangan yang tak pernah dia datangi.

Setelah benar-benar tenang, gadis itu mulai beranjak bangun guna menyusuri seluruh tempat asing ini. Tempat ini berbeda sekali dengan tempat saat dirinya melihat Sungchan tadi.

Disana, semua perabotan serba berwarna putih. Kabel-kabel berserakan di sepanjang sudut ruangan. Ada juga selang oksigen yang melintasi hidungnya. Minju sempat mengira jika dirinya pasti sedang berada di rumah sakit. Mengingat ingatan terakhir yang berhasil dia dapat yaitu saat dia dan Beomgyu ada di jembatan tapi tiba-tiba Minju pingsan. Pasti Beomgyu membawanya ke rumah sakit.

Namun setelah melihat keadaan sekitarnya, Minju tak yakin kalau disini beneran salah satu ruangan di rumah sakit. Dimana hanya ada dinding putih terang dan beberapa lukisan abstrak di suatu sisi.

Minju memutuskan untuk keluar. Ia tak suka jika dirinya harus terus diam saja sementara pikirannya mempertanyakan sebuah pertanyaan besar. Dimanakah dirinya berada ?

Menyusuri rumah secara cermat adalah tujuannya. Siapa tau ada informasi mengenai tempatnya berada saat ini. Minju menyusuri setiap sudut rumah ini, semua didominasi dengan cat putih, hiasan berupa lukisan bunga tulip. Mungkin pemiliknya menyukai tulip. Itulah yang dapat Minju simpulkan.

Hingga tibalah Minju pada salah satu dinding disana yang menarik perhatiannya. Disana tertulis nama Choi Beomgyu serta Tyas Valensa dengan foto Beomgyu dengan ibunya yang nampak sangat bahagia.

Minju melangkah lebih dekat. Menyentuh lukisan tersebut dengan perasaan was-was.

" Ini seperti mimpi. Apa dia benar-benar Tyas Valensa ? Bagaimana aku tidak menyadari ini dari dulu ?" heran Minju.

" Minju......!" panggil seseorang yang refleks membuat kepala gadis tersebut menoleh. Dia membalikkan badannya secara cepat. Gadis itu sempat terdiam beberapa saat saking kagetnya. Keadaan pun menjadi sunyi disaat keduanya tak bersuara sama sekali.

Minju mengerjabkan matanya guna memperjelas penglihatan yang dia tangkap. " Bibi Tyas Valensa ?" tanya Minju akhirnya buka suara. Dia tak mau membuat dirinya sendiri bertanya-tanya.

Ibu Beomgyu menyunggingkan senyum. Dia hanya terdiam saja. Entah enggan tuk bicara atau kebingungan dengan pertanyaan yang Minju lontarkan. Tapi yang jelas diamnya itu membuat rasa penasaran dalam hati Minju kembali bertambah. Gadis itu semakin ingin tau.

MIRROR WORLD •• 01 Line ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang