Epilog

11 2 0
                                    

" Dan akhirnya aku kembali ke garis start. Mencoba memulai kembali perjalanan dengan jalur yang lain. Aku tau ini tak akan mudah. Tapi jika tak ku awali maka seumur hidupku akan dibayangin penyesalan "




.

.

.

Dunia nyata

Minju akhirnya tersadar dari komanya. Gadis itu akhirnya bisa membuka matanya dan kembali ke dunia nyata. Begitu bangun pemandangan pertama yang dia tangkap yakni keberadaan Sungchan serta Winter yang tengah menunggu.

Keduanya tersenyum begitu senangnya setelah mengetahui Minju yang kembali siuman. Sungchan bahkan langsung berlari menemui dokter.

" IBU MINJU SADAR ! IBU DIA SUDAH SADAR !!" teriak Winter kalap. Dia menggedor-gedorkan pintu ruangan tersebut dengan keras hingga pintunya terbuka dari luar.

Dari ambang pintu, ibu Winter segera datang setelah mendengar teriakan sang putri. Dia pun tak kalah senangnya mengetahui Minju yang kembali sadar. Senyum tak henti-henti mengembang di bibir mungilnya.

Tak lama dokter datang dan langsung memeriksa keadaan Minju. Dia berkata jika Minju sudah baik-baik saja. Hanya perlu dirawat beberapa hari saja supaya tenaganya kembali pulih.

" Kau hebat nak, jarang loh ada yang bangun dari koma secepat ini. Apalagi kau korban tenggelam di sungai. Tetap semangat ya supaya cepat sembuh !" puji sang dokter selesai memeriksa. Minju cuman terdiam, dia belum dapatkan kesembuhannya secara penuh.

Winter mendekati Minju dan meminta maaf untuk semua sikap kasarnya pada Minju selama ini. Dia mengaku sudah sangat keterlaluan dan berjanji tak akan mengulanginya lagi. Winter berjanji akan menjadi saudari yang baik mulai sekarang.

Minju hanya menjawab dengan senyuman kecil membuat Winter yang melihatnya tersenyum senang. Sungchan yang berada disekitar mereka pun ikut tertular virus senyum. Pemuda itu menyunggingkan senyum manisnya setelah melihat interaksi dua bersaudari itu.

Dan selama beberapa hari Minju harus rela tinggal di rumah sakit. Tenang bibinya selalu menemani Minju siang malam. Dialah yang merawat gadis itu dengan tinggal dirumah sakit. Sementara Winter dan Sungchan harus pulang sebab mereka harus sekolah.

Biasanya mereka berdua akan datang ke kamar Minju setelah pulang sekolah. Bercerita banyak hal tentang semua hal yang terjadi selama Minju menghilang hingga malam hari. Minju pun hanya bisa terdiam mendengar ocehan Winter serta Sungchan secara bergantian.

Dia sangat gembira melihat interaksi kecil yang tersaji didepannya setiap cerita berlangsung. Paling seru itu kalau keduanya cekcok karna berebut menjadi pencerita. Rasanya tuh bibir Minju tak henti-hentinya menyunggingkan tawa renyahnya.

Tak ketinggalan juga Ryujin beserta teman-temannya juga akan datang berkunjung sesekali. Mereka membantu Minju mengejar ketertinggalan pelajaran. Membawakan Minju beberapa catatan sekolah.

Tapi mereka tak sampai mengajari Minju tentang matematika sebab mereka percaya jika gadis itu pasti akan bisa tanpa diajari siapapun. Kan otak Minju encer nggak kayak Ryujin si tukang nyontek.

Bunga tulip pun tak lupa dibawa. Semua itu adalah bunga yang Minju tanam dan sekarang sudah tumbuh dengan sehat. Mereka cerita jika tulip yang Minju tanam tumbuh dengan baik berkat Minju.

" Apa ini mimpi atau kenyataan, aku bingung sekali. Tapi kali ini akan aku hadapi semua itu dengan mata terbuka. Entah bahagia atau tidak, aku akan hadapi semua mulai dari sekarang "





• • • •

Beruntungnya Minju sudah diperbolehkan pergi keluar oleh dokter. Tak dapat dia bayangkan jika dirinya harus terkurung didalam kamar lebih lama lagi.

MIRROR WORLD •• 01 Line ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang