Bab 10

702 93 35
                                    

Ting tong. . . .

Ditengah diskusi yang canggung, suara bel pada Mension Dita berbunyi.

Seohyun tidak ingin terjebak didalam ketegangan dan dia memutuskan untuk pergi menyambut tamu.

Ketika pintu dibuka, seorang wanita anggung dengan qipao navi bermotif peach blossom. Kulit wanita itu seputih salju, dengan warna qipao gelap membuat kesan kuat dan anggun secara bersamaan.

Wanita bermartabat. Rambut tertata dengan hiasan tusuk giok es. Mata Seohyun nyaris keluar dari rongga-nya.

Wow! Seperti seorang Dewi kebajikan.

Tindakan berikut dari wanita dihadapannya sangat mengejutkan Seohyun.

"Besanku!" Seru wanita itu menerjang tubuh Seohyun dan memeluknya penuh semangat.

Dia adalah Yoona! Ibu dari Kim Taehyung.

"Anda nyonya Kim?" Tanya Seohyun tidak dapat menyembunyikan rasa kagumnya pada Yoona.

Yoona terlihat tidak puas pada Seohyun setelah mendengar bagaimana besan itu memanggilnya.

"Tinggalkan formalitas. Kami adalah keluarga sekarang. Putrimu juga putriku. Tidak ada kecanggungan diantara kita, oke?" Kata Yoona mengkritik cara Seohyun memperlakukan-nya.

Seohyun akan membuka mulutnya namun Yoona tidak mengijinkan wanita itu melakukan pemberontakan halus. Yoona menyerahkan oleh-oleh kedalam pelukan Seohyun dan menghambur kedalam Mension layaknya rumah milik sendiri.

Yoona mengikuti jejak suara dan dia menemukan anggota lain tengah berdiskusi diruang keluarga.

"Hwi-yaaaaaaaaaa!!!!" Teriak Yoona membuang keanggunannya ke tong sampah.

Dia berlari menghambur kearah cucunya. Yoona memeluk Daehwi dengan erat. "Aagghhhh cucuku yang baik nenek sudah menantikan kehadiranmu cukup lama." Gumam Yoona terharu.

Yoona sedikit emosional. Dia tidak menyangka bahwa Taehyung telah memberinya cucu dengan 7 tahun usia. Dia senang juga puas.

Daehwi mengulurkan tangan gemuknya. Dia menghisap air mata di pipi Yoona dan menepuk punggungnya lembut. "Tidak apa-apa. . . . . Tidak apa-apa. . . . . Sekarang aku disini. . . Hwi-ya cucumu akan berada disini bersama ibu, oke?"

Hati Yoona mengembang. Bagaimana cucunya bisa begitu dewasa. Dia tau cara menenangkan seorang wanita? Betapa beruntungnya Taehyung. Dita telah mengajarkan hal baik pada cucunya.

"Tentu! Nenek sangat senang kau berada disini. Dan nenek akan disini hari ini, oke?"

"Apa?!" Taehyung meninggikan suaranya karena terkejut. "Ibu! Bagaimana ibu bisa memutuskan begitu saja? Kau harus meminta ijin pada pemilik rumah, jika ibu lupa. . ."

Yoona tidak menghiraukan Taehyung, dia berjalan menghadapi Dita dan meraih kedua tangannya. "menantuku, bolehkah aku menginap di rumahmu dengan Yeongju? Aku sangat kesepian. Ayahmu melakukAn perjalanan diplomasi tanpa wanita tua ini dan putraku lebih suka tinggal di Maple. Sekarang aku memiliki cucu juga menantu, aku ingin mengenal kalian lebih dekat. Bisakah kami tinggal, eoh?" Tanya Yoona memelas.

Taehyung memuntahkan tiga liter darah. Licik! Ibunya adalah wanita paling licik dan tidak tau malu.

Dita menatap Seohyun untuk sejenak dan wanita itu memberikan isyarat bahwa dia tidak keberatan. Dita kembali pada Yoona. " Kurasa tidak masalah. I. . . Ibu bisa tinggal di kamar Daehwi kami. Kamar Daehwi besar, itupun jika ibu sangat ingin menghabiskan waktu dengannya." Ujar Dita setelah mempertimbangkan keputusan nya.

Senyum Yoona semakin mengembang dan Yeongju ikut bersuka cita.

"Eoh ayolah. . . . . Ada banyak orang dirumah ibu, kenapa ibu berbohong? Jika kakek dan nenek mengetahui hal ini, ibu akan benar-benar mengacaukan nona Dita." Gerutu Taehyung masih memprotes tindakan ibunya.

Pampering Little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang