Suasana di dalam mobil Taehyung terasa hening. Baik Dia maupun Dita membungkam mulutnya dengan sangat rapat.
Dita tidak menyukai keheningan seperti ini, dan beberapa kali Dita mengintip Taehyung dari sudut matanya.
"Katakan sesuatu! Apa kau tidak penasaran dengan apa yang kulakukan di Mension Song?" Tanya Dita mencoba menghidupkan suasana.
Bibir Taehyung mengerucut dan kepalanya bergeleng tanpa menatap Dita.
Wajah Dita semakin jelek. Dia cemberut sepanjang perjalanan. Itu adalah pemandangan yang menyegarkan. Taehyung senang melihat wanita disebelahnya memiliki sedikit sisi imut.
"Jika maksudmu adalah keterlibatan Zhang membeli obat terlarang dan kau menyelundupkannya kedalam pesta dengan pekerja yang lain, maka tidak!" Ujarnya mengabaikan keterkejutan dari Dita.
Mulut Dita terbuka dengan sempurna. Sial! Kim Taehyung mengetahui rencana-nya sejak awal. Dia mendengus tidak puas. "Jika kau sudah tau, lantas kenapa kau diam saja? Bagaimanapun kau adalah paman Taeyong, kenapa kau tidak menggagalkan rencanaku?" Tanya Dita tidak dapat memahami pola pikir Taehyung.
Taehyung tetap fokus pada kemudi saat dia berkata. "Tentu aku pamannya. Tapi kemudian apa?"
Dita memandang ketampanan Taehyung saat berada di balik kemudi. "Tidakkah kau pikir aku bersalah di titik ini? Aku menjebak mereka. . ."
"Aku tahu! Lantas? Kau ibu dari anak ku. Aku tahu dimana aku harus berada. Jika dibutuhkan, dengan senang hati aku akan membersihkan sisa kekacauan-mu."
Taehyung gila! Tidak perduli apa, mereka saling mengenal dengan singkat dan Taehyung memperlakukan-nya seperti permata?
Tidak buruk memiliki kendali pada Kim Taehyung. Dia lebih unggul, akan mudah untuk menginjak Kim Taeyong dengan tangannya.
"Kau terlalu baik, tuan Kim. Tidakkah kau takut akan akan mengambil manfaat darimu." Ujar Dita jujur.
Taehyung masih fokus pada jalan didepan. Dia hanya melampirkan senyum menawan yang bisa mengguncang hati semua wanita. "Maka lakukan!"
Dita: "......"
.
.
.
.
.Pukul 01 dinihari Taehyung membawa Dita kembali.
"Aku tidak akan meminta mu untuk mampir."
Taehyung: "......."
Melihat reaksi terkejut Taehyung, Dita hanya dapan memutar matanya karena jengah.
"Ini sudah sangat terlambat tuan Kim. Kau tidak akan mendobrak pintu Mension ku, bukan. Aku khawatir tetangga akan merobohkan Mension ku dalam waktu dekat."
Taehyung tertawa getir. Yoona dan Yeongju dapat pergi tapi tidak dengan nya.
Tanpa menunggu reaksi Taehyung, Dita sudah menghilang dari pandangannya. Dan menyadari akan hal tersebut, Taehyung menggaruk kepalanya Yang tidak terasa gatal.
Kupikir Mino adalah yang tidak tau malu. diluar dugaan! Dita bahkan lebih dari Mino.
.
.
.
.
.Pagi hari berjalan seperti biasanya. Hyunjin mengekori Taehyung sembari berceloteh.
"Hyung bukankah kau disana saat penatua Song membatalkan pertunangan? Apa yang sudah terjadi?"
Hyunjin mengikuti perkembangan dari semua pihak sebagai bahan
namun dia tidak berpikir, penatua Song akan bergerak lebih cepat. Demi reputasi keluarga mereka, semua orang yang datang ke pesta mendapatkan amplop merah besar sebagai tutup mulut."Perhatikan saja, sebentar lagi akan ada kekacauan di keluarga Kim."
Hyunjin: "......"
Keluarga Kim? Bukankah itu keluarga mu sendiri? Kenapa kau begitu bersemangat menyambut kehancuran klan mu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pampering Little wife
FanfictionDita datang dengan begitu banyak keluhan. Dia ingin memukul seluruh anggota keluarga Cho, Dia akan melakukan berbagai cara agar mereka menerima kejatuhan. Dita akan menjual jiwanya pada iblis, jika hal itu bisa menghancurkan dan memuaskan keluhannya...