Vote dan komen!
Rombongan Dita berjalan di sepanjang koridor Golden Sky. Dia akan kembali ke Perusahaan, namun langkah itu terhenti saat dari kejauhan, Dita menangkap siluet yang sangat dikenalnya.
8tahun berlalu, Kim Taeyong banyak mengalami perubahan. Dilihat dari kondisinya yang sedikit berisi, dapat dia simpulkan bahwa Kim Taeyong sudah memiliki kehidupan yang layak.
"Nona Dita!" Seru Bangchan sedikit khawatir melihat keberadaan Taeyong di hadapan Dita.
Dita menengok kearah Bangchan, "aku baik-baik saja." Ucapnya menyakinkan Bangchan.
Dita menarik nafas panjang, dia mengambil langkah mantap menuju lift, dimana Taeyong tengah berdiri didepannya.
Langkah ringan, derap heels beradu dengan lantai. Suara itu cukup nyaring, membuat siapapun yang mendengarnya akan tergerak untuk mengintip.
Atmosfir tidak lagi ramah. Ketertegunan juga kemarahan terlihat dari salah satu diantaranya. Mata Taeyong begitu panas. Seolah mata itu dapat mengeluarkan sinar laser dan melubangi kepala Dita.
Dita mengabaikan tatapan itu, dia hanya berlalu, seolah Taeyong tidak pernah ada.
Terdengar dengusan kasar dari balik punggungnya.
"Kau masih memiliki nyali untuk menunjukan wajahmu, eoh?" Tanya Taeyong sarkas.
Dita hanya diam, dia mengabaikan ucapan Taeyong, begitu pula dengan Daehwi dan Bangchan.
Taeyong merasa lebih terbakar, ini kali pertama dia diperlakukan seperti angin lalu.
"Cih! Aku tidak mengira kau akan memiliki pribadi yang jauh lebih buruk. Tidak hanya memakaikan ku topi hijau (menyelingkuhi) kau bahkan menunjukan hasil aibmu di depan umum. tidak tau malu."
"Kenapa ibuku harus malu memilikiku?" Daehwi menantang Taeyong dengan dagu terangkat. "Di usiaku, aku sudah memiliki prestasi tanpa bisa kau hitung. Aku berbakti pada ibuku, memperlakukannya layaknya seorang Dewi. Tidak ada apapun yang kulakukan yang membuatnya harus mengeluh. Tapi itu berbeda jika ibuku harus melanjutkan pertunangan dengan pria tanpa otak sepertimu. Kau bahkan bukan manusia, atas dasar apa kau mendekte kehidupan ibuku? Hingga usiamu kau masih seorang sampah. Tidak mengalami peningkatan apapun. Bahkan apa kau layak berbicara dengan CEO PiXy dengan mulut busukmu?"
"Daehwi! Apa ibu mengajarimu bersikap tidak sopan?" Tegur Dita, merasa tidak puas.
"Ibu! Kau adalah wanita baik, tentu ajaran baik yang kau berikan padaku, tapi ini tentang pribadiku. Aku memiliki kondisi yang tidak akan mentolelir para pecundang. Aku tidak merasa pria ini layak untuk dihormati, tidak seperti tuan Kim yang lain."
Dita memijat celah diantara kedua alisnya. "Hentikan! Tidak ada gunanya kau membuang ludahmu. Aku bahkan tidak perduli dengan penilaian orang lain." Dita beralih menatap Taeyong. "Lakukan dan berpikirlah sesuka hatimu. Apapun yang berhubungan dengan mu benar-benar tidak memiliki manfaat apapun untuk ku."
Saat lift terbuka, rombongan Dita segera pergi, meninggalkan Taeyong dengan pemikiran yang rumit.
Disudut yang tidak terlihat, Kim Taehyung juga Hyunjin mengamati interaksi sebelumnya.
Ini sangat aneh, meskipun Taehyung tidak menghadiri pertunangan Taeyong, namun dia tau, bahwa wanita itu bermarga Cho. Tetapi hari ini Taeyong melampiaskan kekecewaannya pada pemilik PiXy?
"Bukankah Taeyong bertunangan dengan nona pertama keluarga Cho?" Tanya Taehyung pada Hyunjin.
"Ya! Karena alasan perselingkuhan nona pertama dan kondisi kehamilan, tuan Taeyong memutuskan aliansi pernikahan mereka." Jelas Hyunjin mengingat detail informasi yang dimilikinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pampering Little wife
FanfictionDita datang dengan begitu banyak keluhan. Dia ingin memukul seluruh anggota keluarga Cho, Dia akan melakukan berbagai cara agar mereka menerima kejatuhan. Dita akan menjual jiwanya pada iblis, jika hal itu bisa menghancurkan dan memuaskan keluhannya...