Dita berlari mengejar jinny yang tengah kacau. Saat dia mencapai ambang pintu, gadis itu mendorongnya dan menutupi rapat dengan kuncian.
"Jinny! Buka pintu nya!" teriak dita terus mengetuk tanpa henti.
Tangan lain bergabung, meraih lengan dita dan menghentikannya. "Apa kau gila? Sekarang pukul dua pagi dan kau membuat keributan?"
Mendengar komentar Taehyung seketika wajah dita tidak tahan untuk menjadi marah. Dia menendang tulang kering Taehyung dan memukulnya beberapa kalian sebagian pelampiasan kekesalannya. "Tutup mulutmu, alien! Jika bukan karena otakmu yang keram dan memuntahkan omong kosong, jinny tidak akan seperti ini!"
"Aku? Wow nona, lidahmu sangat mengerikan. Kau yang menciumnya. Aku masih memiliki kewarasan yang utuh, oke. Aku tentu akan gila jika istri ku pergi menjadi lengan potong didepan biji mataku. . . ."
"Lengan potong pantatku. Kim Taehyung, kau benar-benar tidak waras. Aku tidak menciumnya. Itu seperti oase di padang gurun atau kamuflase dari seekor bunglon. Jinny berada dipelukanku, menyandarkan kepalanya pada pundakku, jika aku berbicara tentu matamu akan tertipu dengan omong kosong. Aku tidak menciumnya sama sekali, jika kau ingin tau."
"Tidak ada . . . tidak ada, ciuman?"
"Ya, kami tidak!"
"Itu hanya ke salah paham-an? Ma-maksudku tipu muslihat sudut pandang, begitu kah?"
"Ya! Dan itu karena kau tidak jeli."
Dita mengabaikan Taehyung, dia kembali ke kamarnya sendiri tanpa memperdulikan jika pria itu akan mengekorinya terus menerus.
Ini adalah kali pertama dia memasuki kamar Dita. Dan untuk pertama, kesan ketakjuban membuat Taehyung membusungkan dada. Dita adalah istrinya. Selera Dita pada arsitektur kamar cukup membuat pria itu puas.
"Tepat!"
Taehyung menundukan kepalanya, dengan senyum kaku dia terus menghindari kontrak mata dengan istrinya.
Dia melakukan kesalahan. Karena nya, jinny merasa tidak nyaman bercerita dengan Dita dan hal tersebut membuat istrinya merasa tidak senang.
"Sulit untuk dapat menebakmu. Maskulin? Apa kau benar-benar menyukai jenis ini?" tanya Taehyung berjalan mengitari ranjang dita dan menyusuri tiap detail furniture mewah miliknya (Dita).
"Daehwi kami menyukainya. Sekali waktu dia akan berada disini, tidur denganku."
"Apa?! Iblis kecil itu tidur dengan mu?!"
Dita memutar mata ke Taehyung. Pria itu adalah keajaiban. "Eoh tidak lagi, Kim Taehyung. Dia Daehwi, dia putra kita. Kau tidak akan menenggak cuka dengan bebas dari anakmu, bukan?"
"Apa yang salah dengan mencemburui anakku? Bagaimana-pun dia laki-laki. . . ."
"Eoh ayolah, jangan lagi. Aku tidak ingin kita mendebat-kan ini hingga pagi. Aku lelah, aku ingin tidur lebih cepat." tanpa menunggu tanggapan Taehyung, dia sudah melemparkan tubuhnya keatas ranjang dan menarik selimut hingga menutup keseluruhan tubuh mungil nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pampering Little wife
FanfictionDita datang dengan begitu banyak keluhan. Dia ingin memukul seluruh anggota keluarga Cho, Dia akan melakukan berbagai cara agar mereka menerima kejatuhan. Dita akan menjual jiwanya pada iblis, jika hal itu bisa menghancurkan dan memuaskan keluhannya...