BAB 12

514 99 18
                                    

Tersulut api cemburu, atmosfer semakin pekat dengan aura dingin yang menguar. Badai tidak turun namun perasaan gelap terus menyelimuti perasaan Taehyung.

"Tetap disini. Ayah akan kembali secepatnya." Perintah Taehyung bersiap keluar dari mobil.

Maserati beberapa jarak terparkir tanpa diketahui. Taehyung pewaris sah dari Kim, Kemunculannya selalu dinantikan oleh media. Dia bukan idiot seperti Taeyong yang mengumbar kehidupannya sebagai konsumsi khalayak umum membuat Golak apapun dari rumah tangganya terlihat seperti lelucon.

Taehyung tidak seperti itu. Dia akan menjaga privasi dari pasangannya dan tidak membiarkan siapapun turut campur atau berkomentar terhadap kehidupannya.

Kini Taehyung berjalan kearah Dita dan Taeyong dengan tampilan datar penuh kesahajaan. Proporsi kewibawaan yang dibawa layaknya seorang atasan yang akan bergabung dalam diskusi. siapapun yang melihat pemandangan ini, tidak akan pernah berpikir bahwa pria tersebut telah menenggak lima liter cuka sebelum melangkah pergi.

"Hari yang cerah, baik untuk memulai pekerjaan hari ini." Seru Taehyung mengejutkan kedua orang yang lain.

"Paman Kim!"

Wajah Dita merona.

Sial! Kenapa pria ini datang diwaktu yang tidak tepat.

"Apakah aku datang di waktu yang tidak tepat, nona Dita?"

Mata Dita membola dengan sempurna.

Apakah dia membaca pikiranku?

"Eoh jangan salah paham, aku tidak mampu membaca pikiran seseorang hanya saja bibirmu terus berkedut seolah ingin mengutukku."

Tersedak. Taehyung pria tidak memiliki rasa malu. Bagaimana dia bisa melontarkan apapun yang ada di pikirannya.

Dita ingin menyembunyikan dirinya kedalam lubang yang gelap.

"Kau berpikir terlalu banyak, tuan Kim. Aku hanya terkejut melihatmu di proyek."

Taeyong memiliki pandangan yang rumit. Dia telah menyapa pamannya, sebelumnya. Namun pria itu tidak menganggapnya ada disekitar. Dan tatapan itu, bagaimana Kim Taehyung menatap Dita, Taeyong tidak menyukainya.

"Paman! Untuk apa kau datang kemari?"

Nada Taeyong terdengar tidak ramah sama sekali.

"Tidak bisakah aku datang?"

"Tidak seperti itu. . . . Hanya saja kami telah sepakat bahwa aku yang akan bertanggung jawab atas pengawasan di lapangan."

"Ini uangku. Tidak bisakah aku melihat bagaimana orang-orang merawat hartaku?"

Punggung Dita bergidik ngeri mendengar ucapan Taehyung. Pria itu benar-benar kejam. Bahkan uang nya mampu mengalahkan status sebagai saudara?

Taehyung menatap Dita dengan lembut. "Tolong jangan salah pahami aku, nona Dita. Aku hanya berusaha bersikap profesional. Aku yakin kau tau bagaimana hukum pada bisnis yang kejam. Bahkan seorang saudara-pun bisa menjadi lawan. Aku yakin kau lebih tau tentang hal ini jauh lebih baik dariku, nona Dita."

Dita ingin memuntahkan tiga liter darah.

Neraka berdarah! Tuan ini memiliki banyak nyali untuk menyinggung Taeyong.

Taehyung menyinggung tentang pengkhianat Ningning saudara Dita tepat dibawah hidungnya.

Dita tidak tau harus menangis atau tertawa. Dia melihat Wajah Taeyong menjadi sangat jelek kala Taeyong menangkap maksud dari ucapan Taehyung.

Pampering Little wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang