Prolog

10K 669 25
                                    

Waktu masih duduk di bangku sekolah dasar Haruto pernah mendapat pertanyaan dari gurunya tentang cita-cita di masa mendatang nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Waktu masih duduk di bangku sekolah dasar Haruto pernah mendapat pertanyaan dari gurunya tentang cita-cita di masa mendatang nanti. Tentu dengan semangat dan penuh percaya diri Haruto menjawab ingin menjadi anggota FBI karena menurutnya itu sangat keren dan gagah bermain dengan senjata tajam. Guru yang mendengar penuturannya waktu itu terkejut bagaimana anak muridnya yang baru genap menginjak usia sepuluh tahun itu bercerita sangat antusias bagaimana seorang FBI bekerja.

Dan sekarang hampir enambelas tahun berlalu cita-cita yang diimpikannya waktu kecil terwujud. Haruto tergabung dalam Set NCB-Interpol Indonesia. Haruto bahkan sudah melupakan tentang keinginannya menjadi anggota FBI dan ingin menjadi Car Designer dan entah dorongan darimana setelah lulus SMA haruto mendaftarkan diri di akademi.

"Tumben banget ya tugas kita bulan-bulan ini ringan."

"Mulutnya dijaga ya, Doy."

Doyoung memberikan tanda dua jari tanda dia hanya bercanda dan ingin damai.

Memang akhir-akhir ini tidak ada kasus yang cukup berat untuk mereka tangani jadi pekerjaan bisa lebih cepat selesai dan mereka yang tergabung dalam bagjatiner* memiliki waktu luang sedikit lebih banyak.

"Waktu luang gini enaknya video call ga sih sama pacar?" tanya Asahi dengan jari tangannya fokus melipat selembar post-it menjadi lebih kecil lagi.

"Telfon dah sana, gue mau pergi keluar cari angin." Haruto melepas kemudian melempar id cardnya di meja kerjanya.

Doyoung menggeser kursinya agar lebih dekat dengan Asahi, "dia kenapa? Betmut?"

Doyoung berbisik sambil melirik Haruto yang berjalan keluar dari ruangan mereka.

Asahi hanya mampu mengangkat bahunya pertanda tidak tahu dan juga tidak ingin tahu. Tapi betulan hari ini suasananya sangat tidak mengenakkan, cocok untuk bermalas-malasan.

Tidak mendapat jawaban dari sang teman, Doyoung pun kembali ke mejanya, moodnya juga ikutan turun. Ini salah Haruto. Begitu rutuknya dalam hati.

•••

Haruto duduk di pinggiran pot buatan dari beton, tangan kanannya memegang segelas kopi dingin yang dia beli di kedai depan kantor dan sesekali tangan kirinya mengecek ponsel yang ada di dalam saku celananya menunggu kabar dari seseorang.

"Duh iya, orang gak suka megang hp mana ngerti rasanya nunggu kabar kayak gini? Haaahh..." Haruto mendesah kesal kemudian meneguk kopinya dua kali lalu memilih masuk kembali ke dalam kantor karena ini belum waktu istirahat.

Ruangan yang didominasi aura negatif alias penghuninya tidak bersemangat itu langsung mengarahkan pandangan ke pintu saat knopnya diputar dari luar.

"Kenapa?" Haruto bertanya saat semua temannya memandang dirinya.

"Gak ada."

Haruto duduk di kursinya, meletakkan kopinya di meja lalu kembali memakai id card yang sempat dilemparnya tadi. Biarpun melelahkan begini Haruto tetap bersyukur ditempatkan di interpol.

"Pacar lo belum ada kabar ya?"

Haruto berjengit kaget, suara Asahi masuk ke gendang telinganya tiba-tiba. "Pake salam dulu bisa ga, Pak?" tanya Haruto.

"Alah basa basi, basi."

"Beneran belum ada kabar?" tanya Asahi lagi. Di meja lainnya Doyoung sedikit curi dengar obrolan keduanya.

"Ya gitu, tau sendiri dia jarang banget megang hape, apalagi sekarang gue sama dia posisinya ldr."

Asahi menepuk bahu Haruto. "Pacar gue abis ini kesini, biar ga badmood lo mau apa? Jelek banget lo mengaruhi satu ruangan tau ga?"

"Yaaa salah gue gitu kalo pada ikut ikutan?"

"Gatau diri!"

"Pizza satu deh. Jangan lupa yang mahal." sahutnya.

Haruto kembali menatap layar komputernya yang sempat dia tutup menggunakan lembar hvs kosong entah untuk tujuan apa.

"Emang gak tahu diri." kata Asahi. Lagi.

Haruto hanya merespon dengan tertawa kecil.

•••

Sesuai dengan apa yang dikatakan Asahi tadi, pacarnya benar-benar datang walaupun bisa dibilang sekarang tampilannya mirip dengan pegawai bagian pesan antar karena membawa banyak kotak makanan yang tentunya hanya untuk divisi Asahi saja.

"Keren amat lo." Doyoung memuji pacar Asahi setelah mengambil jatah miliknya.

"Iyalah, kalau gak ngasih lo makan gak bakalan keren." sarkas Jaehyuk — pacar Asahi — pada Doyoung.

"Yaudah sering-sering ya kayak gini biar tambah keren."

"Bajingan." desis Jaehyuk membuat Doyoung tertawa puas.

Jaehyuk mengambil satu kemasan yang berbeda, "nih buat Haruto special banget pokoknya."

"Ouchhh... gue merasa jadi Twice. Feel special."

"Helehhhh."

•••

___________________________________
Bagjatiner : Melaksanakan kegiatan kerja sama interpol dalam rangka pencegahan dan pemberantasan kejahatan Internasional/ transnasional serta pelayanan umum internasional dalam kaitannya dengan kejahatan, pelaku kejahatan, buronan kejahatan dan bantuan hukum internasional;
Melaksanakan penyelidikan dan penyidikan awal terhadap suatu pelanggaran/tindak pidana yang terjadi di KBRI, pesawat dan kapal berbendera RI.
___________________________________

Halooo

Ada yang tertarik gak? Kalau iya nanti bakal aku terusin ceritanya.

Hurricane || jeongharu ✓ EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang