Doyoung dan Junghwan memang semakin dekat. Tentu niat awal Doyoung mendekati Junghwan memang karena dirinya sangat tertarik dengan paras yang dimiliki Junghwan serta porsi tubuhnya yang menurut Doyoung sangat gagah.
Setelah beberapa waktu lalu perbincangan mereka didepan gedung kantor yang ditemani es cendol, Doyoung ikut mampir ke tempat Junghwan tinggal karena katanya cowok itu memberitahu berkas tentang Cruel yang dikirim langsung oleh interpol.
Apartemen kelas menengah dengan fasilitas cukup mewah itu menjadi tempat tinggal Junghwan, memang benar gedung kedutaan dapat dilihat dari tempat Doyoung duduk. Doyoung berada di ruang tengah apartemen Junghwan menghadap pintu kaca besar yang gordennya sengaja dibuka. Si pemilik kamar apartemen — Junghwan — sendiri sibuk berdiri didepan cermin besar mencoba melepas dasi sangat hati-hati, Doyoung yang melihat pun menjadi tidak sabaran dan segera menghampiri Junghwan merebut dasi dari cengkraman si pemilik.
Sekarang Doyoung sudah persis seperti seseorang yang akan memperkosa kekasihnya sendiri lantaran melepaskan ikatan dasi Junghwan dengan cepat begitu juga dengan membuka kancing-kanging kemeja sampai sebatas ikat pinggang.
"Yaahhh." Junghwan mendesah lemas, Doyoung membuka ikatan dasinya total dan belum menyadari keadaan mereka saat ini.
Doyoung menatap mata Junghwan penuh selidik, "jangan bilang... lo-"
"Iya gue gak bisa bikin ikatan dasinya." Junghwan berucap malas, mengakui kelemahannya yang satu ini. Sudah berbagai macam tutorial di yo*tube bahkan aplikasi khusus cara menggunakan dasi tetap tidak bisa membantunya.
Doyoung melepaskan dasi di genggamannya yang masih menggantung di leher Junghwan, "terus kalo nyuci gimana? Kenapa gak beli yang langsung jadi aja?" tanya Doyoung.
"Gue rendem terus gosok aja yang kena kerah leher. Susah tau nyari yang langsung jadi kak." Junghwan gemas dengan eksperi yang diberikan segera mengusak rambut Doyoung, Junghwan tidak tahan dengan muka Doyoung yang merasa bersalah padanya.
•••
Lagi-lagi Jeongwoo menginap di kediaman Haruto. Keduanya berbaring diatas sofa besar ruang tengah, sebenarnya hanya Jeongwoo yang berbaring di sofa dan haruto berada diatas tubuhnya.
"Ouuhhhh...." Haruto melenguh ketika bagian kanan wajahnya menempel di dada keras dan berbentuk milik kekasihnya serta detak jantung yang menyapa gendang telinganya.
Tangan besar Jeongwoo yang mengelus rambut halus yang sebentar lagi panjangnya akan melebihi telinga itu berhenti, matanya melirik kebawah, "kenapa?" tanyanya.
"Nyaman bangett." ujar Haruto sedikit merengek, menyelipkan kedua lengannya dibawah ketiak Jeongwoo, memang aneh tapi ini bisa membuatnya semakin menempel pada tubuh Jeongwoo.
"Kamu selama di Spanyol rajin ngegym ya?" lanjut Haruto. Karena Haruto tahu kekasihnya ini butuh sesuatu yang besar untuk menginjakkan kakinya di pusat olahraga itu. Dimulai dari lengannya yang menjadi lebih kokoh dan perut kotak-kotak yang tidak sengaja dilihatnya beberapa hari lalu. Semua membuat Haruto curiga. Tidak mungkin hanya menggesek biola bisa merubah tubuh Jeongwoo menjadi berbentuk.
"Aku cuma keliling hotel, push up, sit up kalau lagi luang." balasan Jeongwoo tidak mencapai ekspetasi Haruto.
"Masa cuman kayak gitu aja? Curang."
Jeongwoo merasa gemas sekali hingga jari-jarinya tidak tahan untuk menoel pipi Haruto.
Keduanya kembali dilanda keheningan setelah Haruto menjauhkan tangan Jeongwoo dari wajahnya.
"Oh iya, Junghwan ngajak Doyoung ke apartnya katanya dia dapat berkas tkp to*." celetuk Haruto, lagi-lagi Jeongwoo menatap puncak kepala Haruto yang berada dibawahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurricane || jeongharu ✓ End
FanficEnd✓ Blinded by the fact Gimana sih rasanya punya pacar jenius yang ternyata kerjaannya mengguncang dunia? BxB Jeongharu! Jeongwoo dom! Haruto sub!