Dua hari setelah Doyoung bekata jika divisi mereka sedang santai, tiba-tiba saja mereka mendapat kiriman data di pagi buta dari interpol Spanyol. Mengharuskan satu tim mau tidak mau harus datang ke kantor mengecek langsung data yang baru turun tersebut.
"LO! DOYOUNG MULUT LO GUE LAKBAN YE!!" Teriak Isa karena tidur nyenyak yang selama ini dia dambakan harus rela direnggut begitu saja.
"YA MANA GUE TAU KALO BAKALAN ADA." Doyoung balas berteriak sehingga ruangan mereka menjadi lebih ramai dan membuat rekan satu tim benar-benar membuka mata.
"Diem lo berdua, kerja sana." lerai sang kepala.
Keduanya diam dan kembali mengamati komputer masing-masing.
Asahi yang sejak datang sampai kedua temannya ribut sudah menemuka petunjuk.
"Udah ketemu Sa?" tanya sang Komandan pada Asahi.
"Sudah ndan." Asahi membenahi kacamatanya. "Cruel. Kodenya, blue notices kasus terorisme."
"Hah?!" sedangkan yang lain hanya terbengong mendengar penuturan singkat Asahi tentang kasus yang akan mereka tangani sebentar lagi.
"Dia ini susah sekali dilacak, waktu perpindahannya pun gak bisa diprediksi."
"Terakhir kali kelacak juga pas di Vietnam itu pun sudah empat bulan yang lalu." lanjut sang Komandan.
"Ohh! Yang digadang bikin kekacauan di daerah wisata terus ninggalin tanda C di jalan itu ya, ndan?" tanya Isa.
"Bener! Nama samarannya Cruel, cukup buat menggambarkan tindakannya kan?"
Haruto yang duduk disebelah Asahi sejak tadi merasa lemas dan perasaannya jadi tidak enak, tiba-tiba saja Haruto memikirkan kekasihnya yang sekarang berada di Spanyol.
"Bukan pacar lo kok, yakali dia seberani itu." ucap Asahi sambil menaikkan sebelah alisnya melirik Haruto.
"Dih apaan lo bisa ngeklaim dia bukan pacar gue?" Haruto jelas tidak terima.
"Lagian muka lo gelisah amat. Bercanda doang gue."
•••
Setelah membersihkan diri dan berganti pakaian di kantor. Haruto menghembuskan napas panjang matanya menerawang jauh keluar jendela.
"Ciri-ciri si Cruel itu belum ada, Doy?"
"Ha?" Doyoung melihat Haruto dibalas dengan tatapan mata yang datar, "ha? Oh belom, mau tebak-tebakan ga?"
Haruto menaikkan sebelah alisnya.
"Nebak kewarganegaaraan si Cruel ini sampe ada data valid tentang dia." Doyoung menjelaskan dengan penuh semangat seperti akan ada hadiah yang menanti.
"Kalo tebakannya bener?"
"Lo gue teraktir dan kalo gue bener lo teraktir gue. Gimana?"
"Deal ya?"
Keduanya mengangguk mengembangkan senyum tipis.
"Lo duluan." Haruto mempersilahkan Doyoung mengutarakan tebakannya tentang Cruel si buronan internasional ini.
"Gue merasa kalo Cruel ini sebenernya WNI."
"Kenapa lo berpikir kalo Cruel orang Indo?" tanya Haruto setengah setuju dengan tebakan Doyoung.
"Lo pernah baca artikel hacker terkenal dan berbahaya itu ga? Dan lo tau kan kalo sebagian besar artikel itu isinya hacker dari Indo?"
Haruto mengangguk. "Bener, tapi bisa aja engga."
"Menurut gue iya karena selain alesan hacker tadi, banyak orang jenius di negara kita suka berontak dan memilih buat bangun kehidupan di negara lain dengan kepintarannya." Doyoung menjeda kalimatnya. "Terlebih lagi kalo kita ngebahas kasus terorisme dengan suspek orang Indo, ini bakalan jadi hal yang sensitif banget."
![](https://img.wattpad.com/cover/315594272-288-k345572.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurricane || jeongharu ✓ End
Fiksi PenggemarEnd✓ Blinded by the fact Gimana sih rasanya punya pacar jenius yang ternyata kerjaannya mengguncang dunia? BxB Jeongharu! Jeongwoo dom! Haruto sub!