"Suka-suka gue dong!"
"Ni laki ye, aslinya nyebelin ternyata."
"Biarin. Yang penting Jeongwoo cinta sama gue."
"Gue juga!"
"Iya kah? Beneran lo cinta sama gue?"
"Jeongwoo sama gue, cintanya gedean gue!"
"Kalo gitu siap deh!"
"Siap apa?"
"Iya tadi. Katanya lo bilang suruh nikahin lo, ya gue bilang siap." Haruto menjentik hidung Cruel dengan jemarinya, senyum menghiasi wajahnya yang sudah nampak lelah.
Tanpa diduga, Cruel meraih dagu Haruto dan memagut bibirnya dengan perasaan yang membara. Untuk pertama kalinya, seorang Cruel yang datang karena luka merasakan bahagia.
"Panggil gue Jeongwoo, Cruel itu nama teroris gue dan kebahagiaan ini pasti bakalan membuat gue sama Jeongwoo melebur jadi satu." bisik Cruel lembut. Haruto tercengang, apakah itu berarti akan muncul Jeongwoo si lemot dengan keseksian Cruel?
•••
"Kenapa rapi banget gini sih Ruell?" tanya Haruto saat melihat Jeongwoo datang menjemputnya di apartemen keesokan harinya.
"Biar gue keliatan serius." jawab Jeongwoo sekenanya.
"Biar nggak keliatan lemot lagi?"
"Bisa jadi. Semalem gue ngobrol sama Jeongwoo."
"Eh? Akhirnya kalian ketemu?"
"Gue nggak ngerti juga sih. Soalnya rasanya cuma kayak mimpi. Tapi we've made a deal." tawa Jeongwoo menggelegar dan masih setia menampilkan seringai khasnya.
"Apa Jeongwoo sama Cruel udah sepakat untuk saling berbagi tempat?"
"Itu salah satunya."
"Jadi sekarang gue dijemput sama si seksi yang lemot?"
"Si seksi yang jenius."
"Aneh. Kenapa prosesnya kayak gampang banget ya? Lo nggak tiba-tiba sakit kepala terus guling-guling gitu waktu kalian melebur?"
"Lo pikir gue lagi sakau apa?" Jeongwoo menoleh horor.
"Ya siapa tau. Kan banyak tu di film-film proses yang kayak gitu." balas Haruto manis sekali.
"Rasa lega, rasa bahagia dan rasa nyaman pas akhirnya lo nerima lamaran gue semalem secara nggak langsung udah siap melenyapkan gue. Tapi gue nggak nyangka Jeongwoo akan tetap mempertahankan gue. Dia pengen bersikap begini biar bisa ngelindungin lo. Gue yang awalnya muncul sebagai ketakutan dan kesakitan dari masa lalu Jeongwoo, sekarang menjelma menjadi kekuatan terbesarnya. Keren kan gue?"
"Terus, ke mana Jeongwoo?"
"Di sini, Manis!" denyum lebar menghiasi wajah Jeongwoo kembali. Melebur atau tidak, tubuh itu hanya satu dengan wajah yang sama tampannya.
"Gue bingung ... terus yang ngomong sama gue sekarang, Jeongwoo atau Cruel?"
"Jeongwoo a.k.a Cruel. Kita belom sepenuhnya melebur, cuma kalo yang ngajak ngobrol itu lo, baik gue maupun si Lemot, punya pikiran yang sama buat ngejawabnya."
Haruto menarik nafasnya dalam-dalam dan dirabanya pipi sang kekasih yang tengah sibuk menyetir itu, "kalo emang kalian berdua ngerasa, bisa ngobrol sama gue sebagai salah satu aja?" tanyanya.
"Bisa. Lo tinggal pilih, mau gue bersikap lemot, atau seksi. Cuma karena kita masih ada dendam membara, gue belom bisa melebur sepenuhnya." jawab Jeongwoo lagi-lagi menyeringai tengil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hurricane || jeongharu ✓ End
FanficEnd✓ Blinded by the fact Gimana sih rasanya punya pacar jenius yang ternyata kerjaannya mengguncang dunia? BxB Jeongharu! Jeongwoo dom! Haruto sub!