9

1.9K 278 4
                                    

"Jawab Jeo! Dari mana kamu tau hal sedetail itu tentang TO interpol?" desak Haruto memandang tajam ke arah kekasihnya.

"Ehm, kamu tau sendiri kan aku jago IT. Inget kan aku yang ngajarin kamu masuk ke database rahasia kedutaan? Semua info tentang Cruel bisa aku dapetin dengan meretas jaringan informasi mereka."

"Termasuk jenis kelaminnya? Apa itu masuk akal jadinya?"

"Ke sini." Jeongwoo menarik jemari Haruto masuk ke dalam kamar yang dijadikan ruang kerja oleh Haruto tentu kalian masih ingat kan? Jeongwoo selalu membawa tas berisi laptop miliknya dan menyimpannya disana. Di sudut ruangan ada tas hitam diatas meja kerja. Seperti menjelma menjadi manusia lain, Jeongwoo duduk membongkar isi tasnya dan mengeluarkan laptop, menyalakan dan mulai mengutak-atik keyboardnya. Di dalam layar, muncul satu kalimat kecil dalam dasar putih bersih berkode forbidden. Orang awam, pasti akan menyerah begitu saja jika sudah menjumpai tulisan semacam itu. Namun tidak bagi Jeongwoo, disaksikan Haruto ia membuktikan kejeniusannya. Entah tombol apa yang ditekannya hingga layar putih itu berubah menjadi sebuah kolom berwarna biru dengan tulisan username dan password. Mata Haruto sampai terbelalak tak percaya.

"Gimana caranya kamu masuk? Bukannya tadi kamu? Jeongwoo? Who are you?"

Jeongwoo tersenyum manis dengan wajah yang seperti terselamatkan dari bahaya mengancam, "Itulah yang bikin gue tau semua tentang Cruel. Kalo aku masuk ke situs ini dan meretas jaringan IP nya, aku bisa langsung masuk ke sistem informasinya Cruel. Dia laki-laki, berumur nggak jauh dari kita, kidal, jenius, dan sangat berbahaya. Dia bukan pimpinan, Haru, tapi tanpa Cruel, aksi terorisme yang terjadi selama ini nggak akan bisa terlaksana." katanya.

"Maksud lo?"

"Sama kayak gue dan mungkin juga temen kantor kamu yang dari kedutaan, siapa? Oh iya, Junghwan. Cruel juga peretas. Jadi mereka selangkah lebih maju dari Interpol. Untuk bisa mengakses jaringan milik Interpol, Cruel nggak perlu mengais informasi, tinggal klik enter, nama kamu udah muncul di komputernya dengan data pribadi yang sangat valid."

Dahi Haruto berkerut heran. Jeongwoo bukan lagi si lugu yang selalu bertingkah konyol dan penyabar. Jeongwoo dihadapannya kini adalah sosok lain yang bagi Haruto terlihat sangat menyeramkan.

"Aku bakalan cari tau lebih dari ini. Di otak aku tersimpan satu nama yang paling mungkin memerankan tokoh antagonis sejahat dan sekejam Cruel. Apalagi setelah aku yakin dia emang warga negara Indonesia." ucap Haruto mantap.

"Siapa?" tanya Jeongwoo kembali ke sikap tidak berdosanya.

"Park Jeongwoo." Haruto berjalan ke arah pintu ia sempat menoleh, "aku bakalan temuin bukti tentang keterlibatan kamu, Cruel." ujarnya seraya menutup pintu keras-keras.

Jeongwoo mematung di tempat duduknya. Dadanya naik turun menahan ketakutan. Ia tak menyangka Haruto akan dengan mudahnya membuat kesimpulan bahwa Cruel itu adalah dirinya. Sesaat ia menyalahkan tangan kidalnya, atau otak jeniusnya yang membuat Haruto tak lagi percaya padanya.

•••

Haruto datang lebih awal dari biasanya, air mukanya terlihat tidak segar. Namun atmosfer di dalam ruangan terasa benar-benar berbeda. Suasana berubah jadi canggung dan itu dirasakan Asahi, Soobin juga Isa. Mereka saling berbisik dan bertukar kontak mata, seolah menyangsikan suasana aneh ini. Doyoung dan Junghwan kompak belum datang bahkan sebentar lagi jam kantor sudah dimulai.

"To, lo dapet perkembangan?" Soobin mencoba menegur Haruto yang terlihat serius.

Meski tampak tak perduli, Haruto menoleh sebentar dan tersenyum, "berkat Jeongwoo, gue dapet informasi yang sangat brilian. Meski belom ada bukti kuat yang bisa gue pake sebagai alat pembuktian, gue yakin sekarang kalo Cruel itu laki-laki." ujarnya.

Hurricane || jeongharu ✓ EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang