prolog

7.3K 347 4
                                    


"yoongi mana anak mu?" bisik seorang Namjan manis yang sudah berumur kepala empat itu kepada temanya

taeyong tertawa pelan dan kembali berbisik kepada temannya 'Ten

"bagimana ya.. aku harus bangga atau malu anaku begitu malas jika berurusan dengan orang banyak, apalagi dia tahu semua orang disini hanya mementingkan jabatan, dan saham mereka,wajah ramah mereka sangat berbanding berbalik dengan aslinya" bisik Taeyong dengan melirik seluruh isi acara

ten tersenyum"yaa kau mendidiknya
dengan baik,dan kau harus bangga untuk apa malu" ten mengambil tangan taeyong dan mengelusnya lembut

"kau lihat?" lanjut ten

"apa" taeyong bingung menatap seluruh orang

"ituuu anaku, yang makan cake paling banyak"
ten menunjuk seorang laki laki manis dan gembil pipinya yang penuh dengan makanan

"ooh Haechan" taeyong menyebutnya dengan antusias

"apakah aku harus bangga atau malu? karna anaku yang paling sibuk disini untuk makan"
Ten menyindir ucapan Taeyong di awal

.

.

.
.

.
.

.

Mark hanya menatap semua orang ada berada dipesta dari sudut ruangan acara ayahnya, karna ulang tahun perusahaan yang sudah berjalan ketika ia masih kecil dan sekarang Mark besar sampai mempunyai perusahaan sendiri Lee Crop

"memuakan"

Mark tidak ikut berkumpul bersama Rekan rekan kerja lainya untuk membahas dan mengajak bekarja sama dengan lainya Mark tidak perlu repot untuk ikut memperluas perusahaan milik nya karna Lee Crop sudah menjadi bagian persusahan yang cukup terkenal dan luas sampai harus memiliki cabang lainya diluar kota

Mark sungguh muak melihat wajah mereka yang sendari tadi hanya berbicara, tertawa sinis, dan melirik satu sama lain ketika berhenti berbicara pada ayahnya Jung jaehyun

brukkk

Mark tak bisa menahan keseimbangan tubuhnya dengan itu ia terjatuh seiring dengan hantaman dari belakang

"maaf ku mohon aku tidak merencanakanya"

tangan yang lentik dan sedikit berisi seperti tangan bayi itu mengulurkan tanganya kepada orang yang ia tabrak, Mark langsung menyambut tangan sehalus bayi itu membantunya untuk berdiri

"apa yang kau lakukan?" tanya Mark geram

"menabrak om" jawabnya dengan polos

"ck.. kenapa kau menabrak ku?"

"karna aku tidak sengaja"

"hanya itu"

"sebenarnya saya datang dari toilet dan saya tidak melihat kalau disini ada om, soalnya wajah om mirip tembok" Haechan menunduk melihat jari kakinya yang ia gerakan kekiri ke kanan

Mark menatap laki laki yang lebih kecil darinya ini dari bawah sampai atas, sampai seluas senyum dibibirnya namun terlihat menyebalkan dimata Haechan

"maaf om mesum, sudah puas melihat ku seperti itu"

"seperti apa?" tanya Mark sok polosnya

"Kau seperti ingin memperk-

Mark manaruh jari telunjuknya tepat didepan bibir berisi Haechan "dengan gaya mu yang seperti bocah,mengenakan jas yang kebesaran dan celana lebar kedodoran ini"

"aku tidak nafsu" Mark kembali menatap Haechan dari bawah sampai atas dan lanjut berjalan dengan angkuh meliwati Haechan begitusaja.

"yakkk! om mesum kau hanya belum pernah malihat ku memakai pakaian haram!" teriak Heachan

Mark yang mendengar itu dari belakang tanpa sadar menarik kedua sudut bibir tipisnya,'awal yang baik bukan?'



                

(Longer) MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang