Find my treasure

1.1K 50 3
                                    

Haechan gue katanya berat badanya udah turun banyak banget, pantes diliat liat pipinya ga segembul kemaren². sehat sehat my pudu...

Happy Reading
sorry taypo
•••••••

Sudah sampai dikelas, keduanya Haechan dan Mina. Haechan segera duduk dikursinya setelah menaruh buku buku itu didepan.

"terimakasih, Lee Haechan-ssi"

Haechan menganguk sekilas, ada sedikit katerkejutan dibenaknya. bukankah marganya itu Seo, bukan Lee?.

Namun Haechan berusaha membuang pikiran negatifnya,Haechan memulai kelasnya dengan santai. tanpa mengalihkan tatapanya dari dosen, itu.

tidak jarang Renjun yang berada disebelahnya,dan Jaemin yang duduk dibelakang Haechan.menepuk nepuk bahunya pelan, hanya untuk mengajak meng-gosip bersama.

.......

kelas berakhir.Satu jam, berlalu dengan cepat atau lambat Haechan tidak peduli ia ingin segera cepat cepat, menghampiri perintah Mark.untuk mendatanginya keruangan pria itu, sesuai perintah.

Pasti, nanti keadaan cukup canggung, antara mereka berdua. Dalam satu hari, Haechan merasa sudah seperti tertangkap basah saat dengan orang lain. tanpa pengetahuan Mark. untuk pagi tadi masih bisa diterima kenapa ia memeluk ayah Jeahyun, tapi untuk kali ini mungkin sedikit susah.

Haechan merengut sebal, Renjun yang melihat itu memberi kode pada Jeamin,dua sahabatnya itu menghampiri Haechan.

"kenapa,lo?" tanya Jeamin,mendekatkan kursinya dengan Haechan.

"perasaan baru aja deh, kemaren. lo bahagia kesetanan. karna menang taruhan chan..." ucap Renjun.

Benar! saat taruhan kemaren siapa pantatnya yang lebih besar, itu adalah Haechan yang memenangkannya.

walaupun Jaemin mengelak, karna ujarnya jika pantat mereka itu besarnya kurang lebih, namun punya Haechan saja yang lebih empuk.

"engakk sedih, aku cuman bingung aja mau buat alasan apa?? buat ketemu mas Mark habis ini. karna baru aja tadi...aku ketahuan mas Malk,lagi makan dikantin bareng si Hyunna" Haechan memijat, pelipis-nya dengan pelan.

"emm maksud,lu. gimana cara bujuk Mark hyung,biar ga marahkan??" tebak Renjun manatap sahabatnya.

Haechan berbinar menatap Renjun, "iya njun.." ucap Haechan menganguk antusias.

"emm...nih ya,kita bisikin" Renjun menyuruh Haechan, untuk mendekat.

"gimana?"

"eee....yau-dah aku,.coba dulu kali...ya?"

"ya emang, harus dicobain." timpal Jeamin.

dtttt drttt

Renjun melihat ponselnya yang berada diatas meja, melihat ternyata ada panggilan masuk.

Tertera nama, Gunlin dengan besar didepan.layar.

"siapa njun??" Haechan penasaran.

"Guanlin...."

"hallo Guan??"

Renjun menjauh sedikit dari sahabatnya, sampai sudah mempunyai jarak. Renjun kembali mendekatkan ponselnya ketelinga.

"Ren..kamu dengar aku?"

"ehh..iya, tadi gue cuman nyari tempat aja dulu, baru jawab panggilannya, sorry" sahut Renjun dengan pelan.

"Haechan masih ada,dikelas Ren..?"

"iya,masih ada kok."

"kamu bilangin kedia, jangan keruangan Mark-ssi dulu, atau kalo bisa kamu bujuk dia supaya gak sekarang, keruangan Mark-ssi" jelas Guanlin,disebrang sana.

(Longer) MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang