Us

2.6K 144 2
                                    

Haechan tertidur dengan posisi ditengah,Ranjun disisi kanan dan,Jaemin disisi kirinya dekat lampu tidur.

tringggg

Ponsel sialan milik Jaemin berbunyi, menandakan matahari baru muncul diarah timur,ingat baru muncul bukan udah muncul.
lupakan

"matiin dulu kek,Na" Haechan merapatkan tubuhnya kearah Renjun, memeluk tubuh Renjun erat seperti guling.

Mendengar ocehan Haechan,Jaemin segera bagun dan mengajak Haechan dan Renjun untuk bangun juga

"bangun kalian,kebo" Jaemin menarik narik baju Haechan,dan memencet hidung Renjun cukup lama

namun tidak ada tanda tanda mereka akan bangun,apalagi Renjun hidungnya sudah ditutup masih saja tidur. Haechan sekarang giliran Haechan,Jaemin tertawa dalam benaknya sangat asik mengusili sahabatnya ini.

"YAK! kau mesum" Haechan refleks bangun,mengangkat celananya karna hampir ditelanjangi oleh Jaemin.

"siapa,aku?" Jaemin menunjuk dirinya sendiri,tanpa menghentikan tawanya.

"memang" lanjut Jaemin

"yak!ini masih pagi Nana,lebih baik kau memasak.aku lapar" Haechan mengelus perut datarnya,menatap Jaemin masih kesal. yang ditatap hanya acuh masih dengan tawa

"lebih baik kita bangunkan,Lonjon dulu gimana?" Jaemin memberi ide

"ayokk" Haechan semangat 119
.
.
.
.
.
"1,,,,2,,,,3"

Renjun merasa terganggu dengan tidurnya, merasakan ada yang menusuk nusuk pipinya,namun Ia bodo amat,ternyata tak usai sampai disana ada yang mengelitik kakinya.yaaa mau tak mau ia sudah berangan angan.menghajar oranya,saat ia membuka mata-

"HUAAAAAAAAA"

Renjun berteriak kencang,melihat wajah Jaemin dan Haechan yang sengaja dijelek jelekan. Jaemin membuka matanya lebar dan membuat bola matanya melihat keatas dan mengulurkan lidahnya panjang

belum lagi, ekspresi Haechan semakin membuat Renjun antara tertawa dan takut. Haechan melebarkan matanya kurang lebih,seperti Jaemin dan menjulurkan lidahnya kesamping, menurunkan bibir kebawah.

"kalian gila!" Renjun menunjuk,meraka yang masih sibuk tertawa mengingat wajah terkejut Renjun.

"muka kamu njun, jelek banget pas kaget"Haechan masih tertawa.

"lo,lebih jelek" Renjun melempar bantal kewajah,Haechan

Haechan merenggut sebal mengambil bantal tadi dan,melemparnya kewajah Jeamin kencang"Nana yang jelek".

Renjun asik menertawakan wajah Jaemin,yang dilempari Haechan,membuat Jaemin sedikit limbung kebelakang-

bruk

sekarang wajah Renjun yang dilempar Haechan dengan bantal membuatnya terbaring lagi"Lonjon yang jelek,Hahahahah".

Haechan langsung masuk kedalam kamar mandi, dan menguncinya sebelum amukan Renjun datang.

~~~~~~

"bersihkan" Mark manyuruh,pengawalnya membawa seorang wanita,yang sudah tak bernyawa dengan beberapa potongan dibadanya.

"siap" pengawalnya membungkuk memberi,hormat

Mark melepaskan sarung tangannya,dan lanjut berjalan dengan angkuh kearah ruangan dirinya, sekarang ia berada diperusahaan yang berdiri diCanada masih dalam lingkungan setengah sahamnya milik kakeknya.

Kakeknya Jung Donghae. Neneknya Jung Yoona,sudah meninggal beberapa tahun lalu yang meninggalkan bekas luka yang masih terasa, dihidup Mark.disaat semuanya hancur,ibu dan ayanya bertengkar hebat, kakeknya yang selalu memaksa untuk selalu belajar dan belajar untuk selalu menjadi yang utama,tanpa peduli diumur yang amat sangat muda ia sangat butuh, kasih sayang kedua orang tuanya yang selalu sibuk.dan ketika ia kuliah Mark sudah sedikit lebih bebas dari peraturan dan ketetapan yang Donghae.buat ia tinggal diCanada dan ayah ibunya saat itu memutuskan untuk pulang ke Korea tempat tinggal Taeyong,untuk menetap. tanpa mengajak Mark ikut pulang. orang tuanya hanya mengatakan "kakek tau yang baik untuk kamu" seperti itulah sampai sekarang.

(Longer) MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang