amor

2K 102 0
                                    

Mark sekarang tengah berkutik dengan berkas berkas yang ia bawa,menyelesaikan pekerjaanya yang terbengkalai padahal baru sehari ia mengambil cuti,

Haechan sekarang laki laki manis itu sudah terlelap dikamar miliknya,mereka tidur terpisah walaupun tadi Haechan sempat merengek kepada Mark untuk tidur bersama karna ia takut tidur ditempat baru, namun Mark manolak membuat Haechan lelah merengek padanya sampai tertidur dengan sendirinya.

Mark berdiri dari kasurnya, kemudian membereskan laptop dan berkas-berkas yang sudah ditandatangani

"Haechan" gumamnya pelan

seketika angin tiba tiba berhembus dengan kencang membuat, jendela Villa dikamar Mark terbuka menerbangkan helaian gorden kamar yang tipis.

Mark ingin menutup jendela itu,namun mengurungkan niatnya membiarkan angin malam dini hari,yang dingin masuk dengan bebas.Mark mengambil rokok miliknya didalam tas kulit yang sering ia pakai,karna didalamnya banyak terdapat barang barang yang sangat penting dan diperlukan

seperti pistol,cincin yang dibaliknya mengeluarkan pisau kecil yang kapan saja bisa merobek kulit apapun itu,peluru berbagai macam bentuk dan kegunaanya,dan yang paling penting katika Mark stres,rokok ya walaupun dia tidak seorang perokok pasif,hanya ketika kepalanya mulai pecah.

"Mas....."

Mark menolehkan pandanganya kearah suara lembut itu, Mark tersenyum melihat melihat keadaan Haechan sekarang, semua selimut tebal yang ia gulungkan dibadanya sambil memeluk guling.berdiri ditengah pintu Mark yang sengaja tidak ia kunci,takut takut hal seperti ini terjadi

Mark melambaikan tanganya,Haechan segera menurut dan menghampiri Mark yang duduk dibalkon kamarnya pemandangan pantai langsung terlihat dijarak sedekat ini dengan kamar,bahkan suara ombak pantai seperti didepan telinga

puk puk....

Mark menepuk pahanya,mengisyaratkan Haechan untuk duduk diatas pangkuannya.Haechan menurut duduk dengan nyaman diantara paha Mark mengalungkan tanganya dileher Mark dengan erat takut takut jatuh atau Mark,membuangnya kelaut karna mengganggu nya.

"biarkan seperti ini,dulu" Mark melingkarkan tangannya dipinggang Haechan seluruhnya, menenggelamkan wajahnya diperpotongan leher Hacehan yang beraroma Rose dan baby powder sangat nyaman dan sedikit aroma buah stroberi yang tertinggal disetiap helaian rambutnya.

Haechan membiarkan Mark memeluknya, mengelus kepala. Mark dengan lembut memberi kecupan kecupan seringan kapas di pelipis Mark. membuat seluas senyum hadir dibibir Mark,Mark membuka matanya terlihat Haechan yang tersenyum tanpa rasa bersalah karna membuat jantung berkerja lebih keras dimalam hari ini.

"kita tidur" Mark langsung menggendong tubuh Hacehan ala bridal style,merebahkan tubuh Haechan dikasurnya

"yak!" pekik Haechan

"kamu tidak akan jatuh" Mark tahu ketakuatan Haechan

"tidur Haechan" Mark menutup mata Haechan dengan telapak tanganya namun bukan hanya mata, wajah Haechan juga ikut tertutup sepenuhnya dengan satu telapak tangan Mark.

"peluk.....lagii" Haechan mengerucutkan bibirnya beberapa cm

Mark tertawa menarik pinggang Haechan memeluknya erat,mengalahkan dinginya malam,membuat rasa kantuk Haechan datang dan tenggelam bersama kedalam mimpi.

~~~~~~

"tuh bocah,emang ga pulang pulang??" tanya Renjun mentap jeno dan Jaemin yang sendari tadi asik bercanda berdua, melupakan Renjun sendiri ngenes.

Jaemin berhenti tertawa,membalikan tubuhnya menghadap Renjun, "lah...kan emang lu yang lupa njun. ecan sama pa Mark kan udah minta izin kalau jalan jalanya satu hari" jelas Jaemin mengingatkan kembali, Renjun hanya menganggukan kepala paham.

(Longer) MarkhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang