Bab 1 : officer

1.1K 50 1
                                    

Laki laki tampan itu menatap dirinya dicermin yang sudah rapih dengan setelan jas yah baru dia beli kemarin. Namanya Min Yoongi dirinya baru saja di terima oleh salah satu perusahaan it sebagai sekertaris.

Tidak di sangkal dia cukup beruntung dari teman seangkatanya. Bagaiman dirinya dekat degan salah satu dosen yang memang kenal baik dengan almarhum kedua orang tuanya. Dosen yang sekaligus direktur di salah satu perusahaan IT itu menjabat sebagai orang tua angkat Yoongi.

Yoongi melihat jam dari handphonenya tak lama sebuah telfon masuk berasal dari Yap om dosenya. Namanya Donghae.

"Hallo"

"Hallo sudah di jalan? Ingat jam setengah tujuh" Ucap Dosenya di seberang sana.

"Iya iya... Pak Donghae"

"Cep-

Belum selesai bicara telfonya sudah dimatikan. Memang Yoongi kurang ajar dengan Dosenya satu itu. Mentang mentang kenal dekat.

Yoongi menenteng tas kerjanya dan segara berangkat ke kantor. Untung dia berangkat pakai kereta jadi tidak memakan banyak waktu di jalan. Sampai di depan gedung yang bertuliskan Connect Corporation dirinya langsung menelfon Donghae.

"Hallo"

"Hallo sudah sampe?" Jawab orang disebrang telfon dengan ketus.

"Hehe iya om, jangan galak gitu dong"

"Hmm kamu masuk tunggu di lobby"

Telfon kemudian dimatikan dan dia masuk kedalam gedung alias kantor barunya. Tak lama menunggu Donghae datang dan segera mengiring Yoongi mengambil perlenhkapanya dan juga di antar menemui CEO dari perusahaan karena dirinya bekerja sebagai sekertaris pribadi.

Mereka naik pada lantai paling atas lantai dua puluh. Disana hanya ada dua pintu satu pintu yang terkesan cukup mewah bertuliskan Direktur Utama dan pintu lain lebih sederhana dengan tulisan Dewan Meneger. Sebelum measuki ruangan manajer utama mereka disambut resepsionis di depan. Mereka meminta izin untuk masuk dan dipersilahkan.

Kenapa ada resepsionis karena sekertaris pribadinya baru saja datang. Jadi si resepsionis menjadi pekerja sementara untuk hari ini. Keduanya mesuki ruangan nancukup luas itu. Di dalamnya ada seorang pria dengan kacamata yang bertenger di hidungnya sedang fokus pada komputernya.

"Permisi pak"

Pandangan sang Direktur Utama beralih menatap Yoongi dan Donghae.

"Ah~ sekertaris baru ku? Kemari duduklah di sofa" Ucap sang Direktur sembari melepas kacamatanya dan berjalan menuju sofa.

Yoongi dan Donghae pun duduk pada sofa panjang sedangkan direkturnya duduk di sofa single. Kelihatan sekali bahwa Direktur utamanya masih muda memang kata Donghae dia baru naik jabatan tahun lalu mengantikan ayahnya yang sudah tidak ada.

"Jadi Yoongi benar?" Tanya sang Direktur.

"Benar pak, dia sekertaris baru anda"

"Saya Taehyung, semoga kamu dapat saya andalkan ya"

Yoongi membalas uluran tangan Taehyung dan hanya tersenyum.

"Kalau begitu mejamu di luar ya, pak Donghae kau bisa menyerahkan laptopnya dan juga name tag. Selamat bekerja"

Rasanya Yoongi akan sibuk sekali sekarang dari cara bicara Taehyung walaupun cukup ramah tapi sepertinya dia sangat disiplin dan juga cekatan. Tidak apa walaupun sulit mengimbangi dirinya bisa banyak belajar disini. Tidak masalah dirinya bertahan beberapa bulan saja. Setidaknya ia punya pengalaman.

"Terimakasih pak"

"Iya sama sama"

Mereka berdua keluar kemudian Yoongi di giring ke meja yang di isi seorang resepsionis tadi dan memberikan satu unit laptop juga beberapa rekap jadwal Taehyung bulan ini juga name tag jangan lupakan itu.

♠♠♠♠

Dihari pertamanya berkeja Yoongi rasa akan berjalan baik baik aja. Sejauh ini dirinya tidak mendapati masalah apa karena dia baru kerja beberapa jam yang lalu? Bisa jadi dia belum melaksanakan tugas sebagai sekertaris sesungguhnya.

"Permisi pak"

Yoongi kemudian menyambut yang sepertinya salah satu karyawan yang ingin menaruh laporan.

"Iya, ada yang perlu saya bantu?"

"Laporan, manajer pemasaran. Saya sekertarisnya Im nayeon"

Yoongi kemudian bangkit dari kursinya dan mempersilahkan karyawan tersebut masuk. Taehyung tampak begitu sibuk dengan laptopnya.

"Permisi pak, saya mengantar laporan"

"Laporan dari manajer pemasaran pak" Sahut Nayeon.

Taehyung hanya melirik dan menyuruh karyawan tersebut manaruh laporan di mejanya.

"Kamu boleh pergi, Yoongi saya mau bicara sebentar"

Sang sekertaris manajer tersebut keluar dari ruangan.

"Yoongi lain kali kamu bisa hubungi saya lewat telfon dulu" Ucap Taehyung dengan nada datar.

"Akan saya beri tau protokol di ruang ini melalui email, kamu boleh keluar"

Sepertinya Yoongi membuat kesalahan besar dilihat dari nada bicara. Taehyung yang lebih dingi dan tak memiliki intonasi membuatnya terlihat berbeda jauh dari first impression Yoongi.

"Maaf Pak atas kesalahan saya"

Yoongi membungkuk mengungkapkan rasa bersalahnya pada Taehyung. Kemudian pamit undur diri.

"Hmm kau boleh keluar"

Yoongi bahkan menahan nafas sampai duduk dimejanya. Memang setiap kantor punya s.o.p yang berbeda seharusnya dia bertanya lebih dulu. Karena mungkin dulu dia magang selalu laporan pada kepala divisi pengalamannya sangat berbeda dengan sekarang harusnya dia tau itu.

Sudahlah gak usah difikir panjang sekarang dia harus lebih konsentrasi pada pekerjaannya karena setelah jam makan siang Taehyung akan ada meeting dengan direksi. Dia harus fokus dan jangan terpaku pada kesalahannya itu hanya membuang waktu.

♠♠♠♠♠








Hai Hai 👋
Book baru semoga kalian suka dan gak ngerasa bosen ya.

'NAKKA'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang