Bab 23 : Stranger

215 18 0
                                    

"Terimakasih senang bekerja sama dengan anda"

Taehyung menjabat tangan seorang pria paruh baya yang menerima sebuah map darinya. Iya Taehyung baru sama melakukan transaksi ia menjual casinonya pada pengusaha china. Karena casino itu bukan duanianya sejak awal namun dia tumbuh di dalam lingkup casino tersebut. Tugasnya sudah selesai dan melepas markas pribadinya pada orang lain.

"Hallo, sudah kamu kirim? Kalau begitu sudah kamu boleh pergi liburan" Taehyung melayangkan kalimat itu pada hobi yang berbicara lewat telfon.

Hobi masihlah makelar saham bagi perusahaan connect begitupun scoups yang meganti peran Joshua sebagai pengawal pribadi.

♠♠♠♠

"Yoongi tolong hubungi scoups gak usah siapin mobil kamu saja yang bawa ya"

Telfon dimatikan dari seberang bahkan Yoongi tidak dapat protes sama sekali. Mentang mentang dia punya wewenang seenaknya aja nyuruh nyuruh orang. Dia kira bosnya satu itu akan lebih lunak dari sebelumnya ternyata saam saja. Masih kasih banyak PR buat Yoongi sampai harus tidur di kantor sekarang di tambah lagi jadi sopir pribadi.

"Yoongi"

Di depan mejanya sudah ada scoups yang terseyum lebar. Mobilnya pasti sudah siap.

"Mana kuncinya? Bos kamu bilang saya aja yang bawa" Ucap Yoongi dengan bete.

"Hu? Kenapa?"

"Gak tau tanya sendiri sama bos kamu sana"

Scoups menyerahkan kunci mobilnya dan di ambil Yoongi dengan sebal membuat dirinya tertawa kecil melihat Yoongi yang di kerjai bosnya. Yoongi tanpa mengetuk pintu ataupun menelfon pada Taehyung dirinya langsung masuk ke dalam ruangan bosnya itu.

Terlihat Taehyung yang tengah menelfon seseorang melirik sekilas ke arahnya. Dia memberi isyarat dengan tanganya untuk Yoongi menunggu sebentar. Sampai telfon dimatikan  Taehyung menatap Yoongi penuh tanya.

"Kenapa?"

Sambil menunjukkan kunci mobilnya Yoongi menjawab pertanyaan Taehyung "mobil sudah siap pak"

"Ouh ayo kalau begitu"

Mereka ada rapat dengan salah satu perusahaan elektronik ternama yang mengharuskan untuk rapat di luar sambil makan siang dengan santai. Sepanjang perjalanan Yoongi cemberut dan Taehyung masih sibuk dengan urusan yang ada di laptopnya mungkin bahan presentasi.

"Jangan lupa kamu catat materi pakai laptop saya aja"

"Hm"

Jawaban Yoongi yang tidak terdengar ramah di kuping Taehyung membuat dia menoleh pada Yoongi yang menyetir dengan wajah yang cemberut. Sayangnya apa yang ingin di harapakan dari Taehyung dia cuman bersikap acuh sehabis itu. Tempat pilihan mereka adalah resto sushi privat.

Sepanjang rapat seperti biasa hanya beberapa presentasi secara lisan dan makan makan. Lebih tepatnya hanya Taehyung dan para investor yang makan dirinya fokus pada tugas mencatat.

"Terimakasih kalau begitu senang bekerja dengan anda"

Setelah berjabat tangan sang investor keluar sedangkan Yoongi baru bisa menyuap shusi ke duanya.

"Ayo Yoongi kita ke kantor masih banyak pekerjaan"

Taehyung melengos keluar begitu saja tanpa memikirkan Yoongi yang belum sempat makan. Sepertinya Yoongi memang benar benar tidak penting bagi taehyung dia sama dimata Taehyung dengan karyawan lainya.

♠♠♠♠

Yoongi lanjut bekerja sampai jam pulangnya sejauh ini aman tidak ada tugas tambahan bagi dirinya. Tak lama scoups datang membawa dua ice kopi dan roti isi.

"Sudah selesai jam kerja mu gi?"

"Belum tau, semoga aja udah. Mau ambil kunci ya?"

"Iya mobil saya bawa pulang, kalau kamu mau pulang saya antar sekalian. Ini makanan"

"Saya pamit pak Taehyung dulu tunggu sebentar"

Yoongi memasuki ruangan Taehyung dengan wajahnya yang lusu. Beban hari ini cukup berat untuknya tidak ada celah istirahatnya.

"Pak saya pamit pulang"

"Iya"

Yoongi berbalik namun Taehyung menahanya. "Sebentar"

Yoongi sempat berfikir bahwa Taehyung seharusnya peka dengan keadaanya sekarang dan sedikit minta maaf. Sayangnya semua hanya bagian dari angan angan Yoongi.

"Besok datang lebih pagi, berkas saya tolong di rapihkan"

"Iya Pak, saya duluan sore~"

Yoongi mengigit bibirnya kuat kuat keluar dari ruangan itu secepatnya. Scoups yang menunggunya di luar pun ikut bingung melihat Yoongi yang keluar dari ruangan Taehyung dengan air mata yang tertahan. Dia gak banyak bertanya hanya mengikuti langkah Yoongi yang begitu cepat.

Ketika mobil scoups mulai menjauh dari kawasan kantor dia mulai buka suara. Menyerahkan satu pak tisue di pangkuan Yoongi.

"Nanggis aja gi"

Air mata Yoongi keluar dengan derasnya dirinya tersebut seguk seperti orang menahan rasa sakit yang begitu dalam. Scoups sendiri tidak mau ikut campur urusan Yoongi dia hanya mencoba untuk pengertian pada pria manis itu agar menanggis dengan puas dirinya memarkirkan mobil di bawa jembatan yang cukup sepi.

"Hiks huks huks"

"Sudah? Ini minum dulu cuman ada ice americano jangan protes"

"Makash hiks"

Yoongi menyedot americano yang memang dibelikan scoups untuknya.

"Ini sekalian isi tenaga kamu"

Scoups menyerahkan roti isi yang sudah ia buka bungkusnua agar Yoongi langsung memakanya.

"Hmft kamu sudah pernah patahati?" Tanya scoups dengan suara serak sehabis menangis.

"Sudah, tapi saya sudah menikah"

"Hu! Kenapa gak bilang dari awal?"

"Buat apa? Kamu sama saya belum lama kenal dan kenal bukan di dunia yang baik baik aja"

"Kalo gitu sekarang boleh tau?"

"Boleh karena udah terlanjur, namanya jeonghan dan dia laki-laki. Nanti kapan kapan saya ajak ke rumah"

Yoongi menampilkan gummy smilenya membuat scoups menepuk kepala Yoongi gemas.

"Buruan makanya"

"Iya iya bawel"

Scoups sempat kaget mendengar ucapan jahil Yoongi cuman dia bisa buat apa.

♠♠♠












Lanjot~

'NAKKA'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang