Bab 10 : Letter

261 22 0
                                    

Kejadian dua hari lalu masih terus berputar di kepalanya. Bagaimana dia mulai memahami Taehyung perlahan. Kemarin bosnya menggunakan Beomgyu sebagai pancingan agar Hong jisoo menteri komunikasi dan informasi datang. Taegetnya adalah nyonya hong ibu dari Beomgyu.

Hal itu juga membuktikan di depan matanya bagaimana kejamnya seorang Taehyung yang bisa bertingkah layaknya psychopath. Walaupun dirinya takut namun rasa penasarannya masih lebih besar karena ia yakin Taehyung mengetahui sesuatu tentang kematian ayahnya?

'MAKE YOU DANCE~'

Sering handphone Yoongi menyadarkan pria itu dari pemikirannya. Telfon datang dari Taehyung ternyata. Kenapa bisa pas sekali sedang difikirkan dia muncul.

"Yoongi tolong bawakan dokumen di atas  laci saya paling atas bawakan ke ruang rapat itu tertinggal"

Tut

Telfon dimatikan Yoongi berdecih sebal. Kenapa Taehyung selalu semenyenalkan itu tidak sopan dan angkuh. Sudahlah sekarang dia harus menjalani perintah bosnya satu itu.

Ia masuk dalam ruangan baru Taehyung sebenarnya dia dan Taehyung jatuhnya dalam satu ruangan yang sama karena sebenernya Taehyung memasang cermin satu arah dari ruangannya ke ruangan Yoongi agar ia bisa mengawasi sekertaris pribadinya sau itu.

Laci pertama meja kerja Taehyung dokumen paling atas Yoongi menarik keluar map berwarna biru langit tersebut membuat hal lain tertarik dan jatuh. Yoongi mendesah capek kemudian jongkok membersihkan potongan koran yang berjatuhan di lantai. Apa tadi? Potongan koran? Kenapa bosnya menyimpan potongan koran?

Yoongi memperhatikan setiap tulisan dan foto yang tertera kemudian perlahan menyadari itu berita tentang kematian ayahnya. Potongan koran itu berisi berita kematian orangtuanya. Tanpa pikir panjang Yoongi memotret potongan  koran itu satu persatu merapihkan di dalam laci Taehyung dan memberikan dokumen itu pada Taehyung.

Kembali duduk di kursinya Yoongi mulai mencari artikel mengenai ayahnya. Sebelum kembali menyadari untuk apa Taehyung mencari tau hal ini? Benarkan Taehyung punya rahasia tentang elite tersebut. Apa Taehyung tau siapa dirinya? Apa sekarang ia berada dalam pengawasan Taehyung?

"Ahhh lama lama aku bisa gilak!" Yoongi mengusak rambutnya kasar.

♠♠♠♠♠

Taehyung dan Yoongi sekarang berada dalam mobil Taehyung. Kenapa? Karena anaknya minji merengek ingin bertemu Yoongi. Dia bilang rindu Taehyung tentu tidak tega pada gadis kecilnya.

Dia relakan jam kerja Yoongi yang belum selesai dan mengantar pria yang lebih mungil darinya itu ke masionnya. Untung saja Yoongi tidak banyak bicara dan menurut padanya.

"Turun, kamu masuk saja saya harus kembali ke kantor" Ucap Taehyung sambil membuka sabuk pengaman Yoongi.

Membuat si manis menahan nafasnya karena Taehyung dengan sengaja menahan tubuhnya berdekatan dengan Yoongi. Tanganya mulai naik mengelus ujung kerah Yoongi.

"Kamu inggal sendiri?" Taehyung kembali duduk dengan benar.

"Iya" Yoongi bisa bernafas lega.

"Taruh saja pakaian kamu di loundry kalau tidak mau menyetrika"

"Terimakasih sarannya pak, saya turun. Bapak hati hati"

Yoongi buru-buru turun dari mobil Taehyung dan berlari ke depan pintu mansion. Jantungnya berdetak tak karuan sejak tadi. Bosnya itu iseng dan benar benar menyebalkan.

Berusaha menenangkan degup jantungnya Yoongi membuka pintu mansion. Dirinya memandang masuk begitu saja mencari gadis kecil nanlucu yang sudah sekitar seminggu lalu dia temui.

"Yoongi?" Panggil Taeyeon.

"Ah Taeyeon, selamat sore" Sapa Yoongi ramah.

"Ingin menemui nona kim? Kemari dia sedang di taman balakang"

Masih sama Taeyeon menyambutnya dengan jutek. Untung Yoongi kesini bukan untuk menemuinya. Dirinya dibawa menuju taman belakang melihat minji yang asik bermain bersama kelincinya.

"Yoongi saya titip nona kim, saya mau membersihkan taman"

"Iya Taeyeon makasih udah ngater saya"

Taeyeon kemudian undur diri pergi ke taman yang tak jauh dari tempat mereka berada. Minji yang menyadari kehadiran Yoongi megintrupsi Yoongi dengan tanganya untuk mendekat.

"Selamat sore minji"

"Sore ka"

"Masuk yuk, udah sore kelincinya dimasukin dulu"

Minion mengeleng sembari cemberut.

"Nanti kaka masakin mau? Minji bantuin kaka"

"Oke"

♠♠♠♠

"Papah!" Teriak miji mengomel pada sang ayah di sebrang telfon.

"Kenapa?"

"Kenapa gak pulang?" Omel minji lagi.

"Masih banyak kerjaan"

"Ish minji mau makan, ka Yoongi bilang tunggu papa pulang"

Taehyung terdiam "iya papa pulang" Jawabnya sambil tersenyum tipis. Iapun menyuruh Joshua untuk memutar mobilnya ke arah rumahnya.

Begitu Taehyung sampai di ruang makan ada Yoongi yang tersenyum lebar menyambut kehadirannya sedangkan gadis manisnya merenggut.

"Kenapa lamak?!" Keluh minji.

"Maaf ayo makan" Udah Taehyung sambil duduk di kursi miliknya.

Yoongi dengan senang hati menyendokan terlebih dahulu makanan Taehyung kemudian minji dan terakhir untuknya. Mereka menikmati makanan bersama melihat minji yang begitu lahap dan Taehyung yang tidak banyak protes.

"Makanannya enak" Puji Taehyung sambil melanjutkan makannya.

"Terimakasih Taehyung, kalau kamu mau saya bisa buat makanan untuk kalian setiap hari" Tawa Yoongi, dia cuman empati pada makanan yang dimakan minji kebanyakan makanan instan yang nutrisinya kurang bagi dia yang masih dalam masa pertumbuhan.

"Kalo kamu gak repot boleh"

Kegiatan makan selesai Yoongi harus pamit untuk pulang karena gimanapun besok dia harus balik kerja. Walaupun alasan lain adalah karena Taehyung tidak mempersilahkan dia untuk menginap.

"Hati hati ka Yoongi, lain kali main lagi yaaaa"

"Iyaaa minji jangan lupa belajarnya" Yoongi melepaskan pelukan yang pada minji.

Ia diantar pulang oleh Taehyung karena Joshua sudah pulang karena tugasnya sudah selesai. Tak ada pembicaraan selama di perjalanan. Sampai mereka melewati kerumunan orang dengan kepulan asap yang keluar dari sana.

Tiba tiba saja Taehyung menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan keluar dari mobil. Yoongi dengan bingung mengikuti Taehyung mendekati kerumunan tersebut. Dirinya kembali dikejutkan ketika menerobos kerumunan. Jasad Beomgyu di dalam kantong mayat mobilnya sudah rusak parah.

Taehyung menarik Yoongi untuk mendekat dan menutup matanya. Mengajaknya keluar dari kerumah tersebut kembali ke mobil. Taehyung kembali melanjutkan perjalanannya.

"A-apa kamu tau dia kecelakaan?" Tanya Yoongi ragu karena dengan tiba tiba saja Taehyung keluar dari mobil.

"Saya liat mobilnya"

Yoongi kembali terdiam dalam duduknya belum genap sebulan tapi dirinya mendapat begitu banyak kejutan yang kurang masuk akal? Kenapa semuanya beruntutan? Kenapa dia harus menemui hal seperti ini?

"Tidak usah di fikirkan, besok jangan lupa datang ke casino"

♠♠












Ummmmm

Ya gitu aja ya guys see yaaaaaa

'NAKKA'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang