Bab 24 : Sickness

287 18 0
                                    

Taehyung merengangkan tubuhnya di atas kasur setelah mengurus begotu banyak berkas selama tiga hari belakangan semenjak pempublikasian permainan kotor sang ketua dewan dan para anteknya dirinya bekerja dua kali lipat dari biasanya. Karena harus membersihkan nama baiknya nama baik keluarganya dan menghapus jejak jejak yang akan membuat dirinya serta perusahaan rugi.

Casino sudah di lelang dan terjual Hobi dan Scoups masih bekerja menjadi kaki tanganya. Yoongi? Dia masih sama imut kecil dan paling pas di pelukanya? Hanya saja sepertinya hari ini kesayangan Taehyung dalam keadaan yang kurang baik. Sepertinya dia terlalu memberi banyak pekerjaan pada Yoongi apalagi yang seharusnya bukan bagianya.

Tadi dia sempat bingung dan berusaha untuk terlihat baik baik saja ketika Yoongi terlihat bete. Taehyung akhirnya menanyakan pada Minji sekiranya apa yang membuat Yoongi baikan. Minji menjawab beri saja makanan maka dia menyuruh scoups membelikanya.

Pintu kamarnya di ketuk Taehyung mengizinkan pengetuk untuk masuk. Ternyata minji yang datang memeluk boneka kelincinya. Taehyung tersenyum tipis kadang ia merasa sangat bersalah karena memompanya untuk terus belajar.

"Papa"

"Kemari"

Taehyung menepuk sisi kasurnya yang kosong dan minji naik ke kasur duduk di sebalah tubuh rebahan Taehyung.

"Yoongi tidak boleh tinggal disini lagi?" Tanyanya polos.

"Rindu Hu? Kamu suka sama dia?"

"Iya minji suka masakan kak Yoongi, suka main kelinci, suka di peluk ka Yoongi semuanya Minji suka"

Taehyung kembali tersenyum mendengar penjelasan Minji yang menyukai Yoongi dalam sosok ibu yang menyayanhinya.

"Bisa Yoongi bisa tinggal disini kalau mau, nanti minji bilang saja sama dia"

"Oke! Nanti minji telfon ka Yoongi dan suruh dia tinggal disini lagi"

Taehyung mengintruksikan minji untuk tidur disebelahnya di kecilnya kening minji dan tidur dengan gadis kecil itu di pelukanya.

♠♠♠♠♠

Hobi memandang semua berkas di atas meja Yoongi. Teman barunya ini terlihat begitu ceria memasukan surat pengunduran dirinya ke dalam map. Setelah hampir setahun ia menjalani hidup yang rumit dia fikir sudah saatnya dia mencari lingkungan baru.

Yoongi sudah selesai dengan keluarga kim. Kesalahan fahamanya sudah clear dan beban di pundaknya sudah hilang karena casino sudah di jual dan managernya bukan dia lagi. Ia fikir Taehyung gak butuh dia karena ada scoups yang lebih teliti dan trampil dari joshua.

"Kamu yakin gi?"

"Yakin! Kenapa sih udah sepuluh kali nanya itu muluk" Omel Yoongi pada hobi.

"Pak Taehyung gimana?"

"Apanya yang gimana? Kan ada kamu sama scoups tugas saya udah selesai"

"Kamu benci sama keluarga kim kan gi? Makanya kamu mau pergi"

Yoongi membuanhnafasnya lelah.

"Rasa benci saya sama keluarga kim memang gak bisa hilang tapi saya pun gak bisa benci keluarga kim karena pak Taehyung dan minji" Jelas Yoongi.

"Kamu suka pak Taehyung kan?"

Hobi gak salah tapi kurang tepat perasaannya kini bukan tergolong sebagai suka lagi tapi cinta. Tapi apa boleh buat kalau cintanya bertepuk sebelah tangan. Dia fikir Taehyung juga memiliki perasaan sebaliknya tapi seminggu ini Taehyung berlaku sebegiti formal padanya di kantor maupun di luar. Artinya Taehyung sudah memberi jarak diantara mereka. Yoongi sakit hati? Pasti dia sangat sakit hati dengan apa yang mereka sudah lalui bersama dia diperlukan seperti orang lain.

Justru Yoongi pergi agar tidak lama lama sakit hati atas perlakuan Taehyung. Lebih baik dia putuskan harapannya di tengah jalan atas balasan perasaan dari Taehyung. Dia juga masih sangat muda masih punya banyak hal yang harus di pelajari harus cari banyak pengalamannya.

"Ayo kita ke kantor" Putus Yoongi.

♠♠♠♠

Yoongi kembali ke kantor dengan jam kerja yang tak seharusnya. Ini sudah lewat dia jam dari jam kerjanya. Taehyung pasti sudah menunggunya dengan wajah garang dan siap mengomeli sekertaris pribadinya yang memena mena begini. Ditelfon saja tan dijawab olehnya.

Pintu di buka dan Yoongi masuk membawa satu map di tangan kananya. Dirinya membungkuk sopan pada Taehyung dengan senyuman.

"Selamat pagi pak, maaf saya terlambat saya memiliki sedikit keperluan"

"Oh ya? Sepenting itukan?" Taehyung menyipitkan matanya sambil memperhatikan Yoongi.

"Kamu sakit gi? Kalau sakit kirim saja suratnya tidak usah masuk" Ucap Taehyung lagi bulan tanpa alasan dia berkata demi kiat tapi bibir Yoongi terlihat pucat dan matanya sedikit satu pipinya kemerah menahan seperti orang demam.

"Tidak saya tidak sakit pak, saya mau menyampaikan ini pak" Youngi menaruh amplop map miliknya di atas meja Taehyung.

Dengan perasaan yang bertanya tanya Taehyung membaca surat yang Yoongi sampaikan untuk dirinya. Taehyung langsung bangun dari kursinya berhadapan dengan Yoongi langsung bersender pada meja di belakangnya sambil memegang kertas pengunduran diri Yoongi.

"Kamu yakin?"

"Iya pak, saya fikir saya mau cari pengalaman lain disini saya sudah hampir satu tahun"

"Gi"

"Saya ak perlu jawabanya sekarang pak, tapi saya mohon bulan ini tolong di acc"  Yoongi berbalik pamit namun Taehyung menahan pengembangan tanganya.

Tubuh Yoongi oleh dan jatuh dalam dekapam bosnya.

"Yoong~ yoongi~ bangun hei" Taehyung panik menepuk nepuk pipi Yoongi tiba tiba jatuh pingsan.

"SCOUPS SIAPKAN MOBIL SEKARANG JUGA"
















End? ....

'NAKKA'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang