Bab 13 : Oknum

218 23 1
                                    

Yoongi masuk ke kemar Taehyung untuk mengatur sarapan. Dengan hati-hati dirinya membuka pintu kamar perlahan melongok kan kepalanya sebelum dia berlari panik ke arah tempat tidur Taehyung.

"Ah Taehyung! Bangun! Bangun!" Yoongi menampar wajah Taehyung untuk membangunkan bosnya itu. Taehyung terlihat berkeringat dan gelisah dalam tidurnya itulah yang membuat Yoongi berlari panik dan ia berupaya membangunkan bosnya.

"Huahhh!" Taehyung bangun terduduk dari mimpi buruknya.

Yoongi mengambil segelas air putih dari nampan makanan yang ia bawa. Memberikan pada Taehyung.

"Taehyung kamu gak papa?"

Taehyung hanya diam mengatur nafasnya dan detak jantungnya. Kenapa siklus mimpinya semakin parah padahal dia juga sudah berusaha untuk tidak tidur tapi masih saja tertidur ketika fajar hampir terbit.

"Gakpapa, jam berapa sekarang?"

"Jam delapan"

"Siap siap kita berangkat akan ada rapat"

"Ini minggu taehyung? Hari libur kenapa ada rapat?"

"Bukan perusahaan tapi casino"

"Ah... G-gitu kalau gitu ini sarapanya saya tinggal"

Yoongi menaruh nampan makanan di atas nakas taehyung kemudian keluar secara terburu. Sampai di luar kamar Yoongi menelfon wendy.

"Wendy aku bisa minta tolong?"

"Kenapa? Kenapa kamu bisik bisik gitu?" Tanya wendy"

"Tolong carikan semua artikel mengenai kim taehyung dan perusahaan connect, nanti ku jelaskan buat apa bantu aku dulu oke" Ucap Yoongi  panjang lebar.

"Iya kamu baik baik disana"

Yoongi tersenyum tipis mendengar telfon di matikan oleh Wendy. Pasti dia sedang cemberut sekarang karena di repotkan oleh Yoongi. Wendy kadang akan terlihat seperti gadis manis jika begitu.

"Hufttt baiklah kita mulai sekarang Yoongi" Ucap Yoongi pada dirinya.

♠♠♠♠♠

Casino pagi ini masih cukup sepi hany ada segilintir orang yang duduk di meja bar yang menikmati alkohol di pagi hari.

"Selamat pagi boss" Sapa scoups.

"Pagi, lansung saja"

Taehyung, scoups dan Yoongi berjalan beriringan menuju ruangan taehyung. Disana ada dua orang yang sedang menunggu Hobi dan Joshua tentu saja siapa lagi mereka berdua sepertinya kaki tangan Taehyung.

"Selamat datang Yoongi" Sapa Hobi dengan ceria mengundang lirikan tajam dari Taehyung.

"Duduk kita langsung saja bicara ke intinya"

"Jadi apa yang kalian dapatkan?" Tanya Taehyung lagi.

"Setelah laporan Joshua saya mendapatkan bahwa penguntit itu merupakan komplotan sebuah komunitas yang menolak teknologi yang di publikasi connect" Jelas scoups

"Anggotanya adalah karyawan yang dipecat karena dampak penggunaan teknologi perusahaan connect" Tambah Joshua.

"Plopornya? Mahasiswa yang di suapi oleh partai?" Tebak Taehyung.

Scoups dan Joshua mengangguk bersama. Alur permainannya terlihat sangat jelas sekarang. Sekarang siapa power dari semua ini? Dan tujuan jelasnya?

"Kau sudah dapat orang mu kembali?" Tanya Taehyung lagi.

"Sudah kami mendapat dua orang dari oknum komunitas itu"

Yoongi hanya menyimak pembicaraanya sepertinya Taehyung bukanlah di pihak Elite. Tapi kenapa? Sepertinya mereka sudah bertahun tahun berbisnis kenapa Taehyung mencoba menjebak para Elite.

"Yoongi kau baca jejak keuangan bersama hobi" Suruh Taehyung pada Yoongi dan hobi.

"Ahhh senangnya pasti kita jadi pasangan yang serasi"

Yoongi hanya tersenyum menanggapi ucapan hobi. Lain halnya dengan Taehyung yang menatap hobi dengan alis sebelah uang yang terangkat.

"Saya harap semuanya dapat diandalkan" Sindir Taehyung sarkasme pada Yoongi dan Hobi.

Hobi hanya tersenyum aneh sambil menatap Taehyung membuat Yoongi merinding melihatnya. Kadang sifat ceria Hobi lebih terlihat seperti psycopath.

♠♠♠♠

Melalui hari duduk di depan komputer bukanlah hal mudah baginya. Taehyung bahkan tidak membiarkan Yoongi bergerak sedikitpun menyebalkan sekali. Untung saja Taehyung melepaskannya sore ini dan pulang ke mansion itupun dia harus mohon mohon dan membawa nama minji di dalamnya.

"Hiks! Hiks! Ka gi~ hiks"

Baru saja memasuki mansion minji berlari berhamburan memeluk kaki Yoongi.

"Ada apa? Kenapa nanggis cantik" Tangan Yoongi mengelus pucuk kepala minji.

Minji mendongak tanpa melepaskan pelukan yang pada kaki Yoongi.

"Kelinci minji mati hiks"

"Sudah berhenti dulu menangis? Minji tau kenapa dia mati?"

Minji menujuk ke arah taeyeon yang berdiri di hadapannya.

"Taeyeon? Kenapa?"

"Kelincinya tengelam di kolam belakang"

Yoongi kemudian mencoba melepaskan pelukan minji dan mensejajarkan tubuhnya dengan si kecil.

"Sudah di kubur?" Tanya Yoongi lembut.

Minji mengelengkan kepalanya.
"Ayo kita kubur, nanti kelincinya sedih kalau gak dikubur"

Kedua jempol Yoongi menyeka air mata di pipi minji. Gadis kecil ini perlahan mulai tenang tangisannya mereda. Yoongi memberikan tasnya pada taeyeon dan mengajak minji ke belakang untuk menguburkan kelincinya yang mati.

"Aku rasa tidak ada salahnya jika dia jadi nyonya kim" Monolog taeyeon sembari membawa tas kerja Yoongi.

Setelah menguburkan kelinci minji kembali belajar dia bilang ada PR jadi Yoongi biarkan gadis kecil itu mengenakan tugasnya terlebih dahulu. Lagi pula dia juga harus memasak makan malam. Jadi sekarang dia tengah memotong bahan bahan di dapur untuk segera memasaknya.

"Yoongi"

Taeyeon datang membawa sebuah amplop di tanganya.

"Kenapa taeyeon?"

"Ada surat untuk minji saya kira kamu bisa sampaikan pada tuan"  Ucap taeyeon sambil menyerahkan amplop putih panjang pada Yoongi.

Yoongi mengelap tanganya terlebih dahulu pada celemek yang ia pakai baru ia terima. Di suratnya tertulis bahwa minji akan melaksanakan tes di Universitas swasta. Sepertinya ini undangan untuk minji. Gadis kecil itu benar benar istimewa nampaknya bahkan dirinya sudah dapat undangan dari Universitas.

"Nanti saya sampaikan ke Taehyung, sekarang ayo bantu saya siapkan makan malam" Ajak Yoongi.

Taeyeon hanya menurut tanpa protes ataupun menampakan muka juteknya. Sepertinya dirinya sudah mulai di terima oleh keluarga kim. Walaupun kadang rasanya sedikit aneh berada di tengah-tengah keluarga ini karena awalnya dia orang asing bukan?
















Next!

'NAKKA'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang