Bab 18 : Spelling the Truth

326 26 0
                                    

Yoongi membuka matanya dan mendapati dirinya masih di kamar Taehyung. Sepertinya hari sudah siang dan Taehyung sudah tidak ada di Sampingnya. Apa pria itu meningalkan Yoongi sendiri? Bisa bisanya.

Pintu kamar terbuka sedikit sosok gadis kecil tengah megintip kedalam.

"Minji?" Panggil Yoongi dengan suara seraknya.

Pintu dibuka lebar sosok minji masuk dan berlari ke arah Yoongi.

"Ka gi, kata papah ka gi sedang sakit" Ucap si kecil.

"Umm sedikit" Jawab Yoongi malu malu.

"Tapi kenapa ka gi gak pakai baju?" Tanya minji lagi.

"Karena semalam ka gi panas jadi bajunya di lepas"

"Kalau gitu minji kembali lagi ke kamar, ka gi pasti butuh banyak istirahat nanti Taeyeon yang bawakan sarapan buat ka gi"

"Huummm terimakasih minji"

Yoongi mengecup pipi si kecil yang kemudian pergi meninggalkannya sendirian. Sekarang dirinya harus pergi mandi dan kembali ke kantor sebentar. Ada beberapa berkas yang harus selesai besok tidak bisa ditunda.

Dengan jalan sedikit tertatih Yoongi segera menyelesaikan urusanya di kantor sebelum Taehyung kembali dari makan siangnya.

"Selamat siang tuan min"

"Ah siang nyonya joy" Sapa Yoongi kembali.

"Anda ingin menemui tuan kim? Sepertinya dia sedang makan siang tunggulah di dalam nyonya" Ucap Yoongi yang bergerak ingin membuka pintu ruangan Taehyung.

"Tidak aku ingin bertemu denganmu, ayo aku traktir coffee"

♠♠♠♠♠

Sudah sejam berlalu tapi Yoongi masih duduk terbenggong di cafe. Joy menemuinya meberikan sebuah foto di hari pemakaman kaka Taehyung. Orangtuanya memang diantar jemput dalam pemakaman itu.

Mobil yang semula dikendarai oleh orang tuanya berubah ketika pulang. Sepertinya mobilnya di tukar dan mobil yang digunakan oleh orangtuanya adalah mobil yang semula di kendarai oleh Taehyung.

Apa Taehyung benar menjebak orang tuanya. Bukan hanya itu foto yang ditunjukan oleh joy ada foto dimana Yeonjun memberikan botol kecil kepada ayahnya. Yang kemudian diminumkan pada kaka Taehyung dan tak lama kemudian kakanya dinyatakan meninggal.

Apa Taehyung yang menjebak orang tuanya? Rasanya ada seribu jarum halus menghujam Jantungnya. Apa keputusanya untuk percaya pada Taehyung merupakan hal yang salah? Apa Taehyung sebenarnya sudah merencanakan ini semua sejak awal?

'Make u dance~

Sebuah telfon masuk rupanya dari Minji. Dirinya berusaha tenang dan tetap teguh pada pendiriannya. Jika Taehyung ingin memanfaatkannya maka dia hanya perlu mencegah Taehyung untuk tidak memanfaatkannya bukan?

"Minji? Kenapa?"

"... "

"Taehyung sudah pulang? Cepat banget"

"... "

"Iya kaka akan pulang naik taxi"

"... "

"Oke Taehyung"
Yoongi kembali menunggu sekitar setengah jam sosok Taehyung dengan pakaian kantornya masuk ke dalam cafe.

"Ayo, kita belanja ke supermarket dulu"

Taehyung mengulurkan tangannya pada Yoongi dan berjalan bergandengan menuju mobil.

"Mau ada acara apa di mansion?"

"Bukan acara hanya teman lama yang ingin berkunjung"

Yoongi melirik kearah Taehyung. Jarang sekali bosnya ini mengajak orang lain ke mansion. Kenapa dia repot repot menjamu tamu kali ini? Apa orangnya begitu special?

"Akan saya siapkan set makanan yang mewah kalau begitu" Ucap Yoongi.

Seusai berbelanja dan pulang Yoongi langsung mengurus makananya. Karena ditemani Taeyeon yang sudah cukup mahir dalam memasak sekarang Yoongi menaruh kepercayaan padanya selama dia mandi.

Yoongi segera membersihkan diri dan memilah pakaian yang setidaknya sopan untuk menyambut tamu. Sayangnya dia hanya memakai bathrobe sepaha ketika Taehyung masuk ke kamarnya. Awalnya Yoongi tak memperdulikan kehadiran Taehyung sampai tangan besar milik bosnya mulai mengelus pahanya.

"Tae~"

"Masih sakit?"

"Masih, mungkin karena saya tadi jalan jalan di kantor jadi lebih perih sekarang" Ucap Yoongi sedikit gugup karena dia merasakan dada bidang Taehyung menyentuh punggungnya.

"Eumhhh"

Tanpa aba aba jari tangan Taehyung masuk kedalam lobangnya. Membuat Yoongi reflek melenguh Taehyung mengerakan memutar jarinya di dalam dan kemudian di tarik keluar.

"Eum" Yoongi merusaha menahan desahanya.

"Sudah, semoga cepat sembuh. Pakai baju kamu"

Taehyung meninggalkan Yoongi begitu saja. Sepertinya Taehyung memberinya saleb tadi, tapi kenapa harus begitu caranya? Yoongi kan malu karena mendesah. Bosnya satu ini benar benar tidak tau diri sangat menyebalkan.

♠♠♠♠

Bell mansion berbunyi Taehyung menyambut sang tamu terlebih dulu.

"Selamat datang joy" Sambut Taehyung dengan senyuman hang lebar.

"Terimakasih atas undanganya tuan kim" Balas joy juga.

"Selamat malam nyonya joy" Sosok Yoongi muncul dari balik pintu dan menyapa joy.

Joy sepertinya sedikit kaget mendapati Yoongi yang berada di mansion Taehyung. Sepertinya hubungan mereka lebih dari yang joy duga.

"Mari masuk nyonya" Yoongi mempersilahkan joy masuk terlebih dahulu.

Minji terlihat sudah menunggu dan duduk manis di kursinya. Joy diberikan kursi yang bersebalahan dengan Taehyung sedangkan Yoongi berada di sebrangnya.

"Haloo nona kim, tenyata dia sangat manis" Sapa joy pada minji.

Namun anak itu terlihat acuh dan menatap Taehyung sembari berucap. "Papa kencan denganya?"

Tidak ada sahutan dari keduanya belah pihak.

"Benarkan kamu pacar papah?" Joy hanya tertawa malu malu.

"Bukan dulu dia teman lama papa, dia juga kenal bibi Taeyeon"

"Oh ya pasti dia benar pacar papa"

"Sudah ayok makan" Intrupsi Yoongi Mulai menyedokan masing masing piring.

"Sekertaris min sepertinya dekat sekali ya dengan keluarga kim" Sarkas joy.

"Tentu dia seperti keluarga disini sekarang" Balas Taehyung.

Joy menatap Yoongi yang tersenyum padanya.













Dikit doang, next -

'NAKKA'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang