17+
Yang belum cukup umur, boleh skip yapp
Maafkan kelabilan ku soal jadwal update gess🌞
•
•
•Naira terperanjat kaget saat lampu dapur tiba-tiba menyala sendiri.
Bagaimana tak kaget, ia baru saja mengendap-ngendap ke dapur pada pukul 02.00 dini hari, untuk membuat puding dalam keadaan gelap gulita.
Untuk apa lagi? Jelas untuk membuat pesanan konsumen yang harus jadi pagi ini juga.
“Lagi ngapain?”
Suara Shaka membuat perempuan itu terkaku. Pasalnya, ia rela memasak dalam keadaan gelap gulita disebabkan karena tak ingin menganggu tidurnya Shaka.
Laki-laki itu mudah sekali terbangun. Walaupun tak ada hubungannya dengan menyalakan lampu dapur dan terganggunya tidur Shaka.
Tapi satu hal yang Naira lupakan. Shaka sudah dipastikan akan bangun dini hari.
Naira menoleh perlahan ke arah laki-lakinya. “Ma-maaf, berisik ya?”
Shaka yang masih menampakkan wajah bantalnya itu, seketika menarik senyumnya. “Kok masak pagi-pagi gini?” tanya nya, lalu melangkah mendekati Naira.
“Ini, ada orang komplek deket rumah papa yang pesen puding 50 biji. Katanya, buat acara pengajian. Pesennya sih kemaren lewat chat, tapi baru aku buka barusan. Jadi harus dadakan deh,” jawabnya.
Shaka tersenyum menghela. “Alhamdulillah, udah banyak yang pesen aja. Semangat ya, mulai bisnisnya,” ujarnya, lalu tangannya mencubit pelan hidung mungil perempuannya.
“Ih!” Naira segera menghempaskan tangan Shaka. “Jangan gitu,” lirihnya, menundukkan pandangan. Shaka yang melihat perempuannya malu-malu itu, seketika tertawa kecil.
“Yaudah, aku mau shalat tahajud dulu ya, sebentar. Nanti aku ke sini lagi, bantuin. Kamu mau juga?” tawarnya, mengajak Naira shalat tahajud berjama’ah.
“Oh, aku udah barusan. Maaf ya ke duluan,” ucapnya, tersingkap rasa bersalah.
Shaka menepuk pelan pucuk kepala istrinya. “Gak papa, sayang.”
Laki-laki itu kembali berjalan ke arah kamarnya, untuk berganti baju dan mengambil wudhu lalu segera melaksanakan shalatnya.
Beberapa menit berlalu, setelah selesai melaksanakan shalat dan berdzikir, Shaka pun beranjak untuk ke dapur. Membantu sang istri, tentu saja. Sesuai janjinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jawaban Naira
FanfictionApa jadinya jika jodohmu adalah tetangga sendiri? Naira Fatimah Khanza, seorang perempuan yang lebih sering menghabiskan waktunya di kamar seorang diri. Tiba-tiba, dipertemukan kembali dengan laki-laki yang menjadi teman semasa kecilnya. Dipta Sh...