7. Tiba-tiba

1.3K 136 2
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



“Nairaaa, apaa iniii, kamu gak ngomong apa-apa ih, tiba-tiba udah mau proses lamaran aja.”

“Iya ih meuni jahat kamu mah ka bibi teh. Gak beja-beja” (Jahat banget kamu sama bibi. Gak bilang-bilang).

“Uluhhh, neng Naira udah ada yang mau lamar aja euy, udah gede nya sekarang mah.”

“Atuh, neng Naira tea, gak suka pacaran, sekalinya dapet, dapetnya yang jubahan.”

Semua anggota keluarga kini terpusat pada satu topik mengenai Naira yang baru saja menerima ta’aruf tadi sore. Naira sendiri hanya tersenyum canggung. Tak tahu harus menjawab apa.

“Awas weh kalo nanti gak undang bibi.” ( Awas aja kalo nanti gak undang bibi )

Naira lagi-lagi tertawa. “Insya allah, kalo Allah menghendaki, bi, mang.”

“Semuanya! Ayo wudhu, kita ke masjid, solat isya di masjid.” Firza tiba-tiba saja muncul entah darimana. Dan langsung mengajak keluarga besarnya untuk sholat berjama’ah.

“Aduh a, saya ada urusan menda—“

“Gak ada alesan ya! Sholat dulu baru pulang semua,” sahut Firza lagi. “Malu dong kalo kita gak shalat, tau gak, siapa yang sering jadi imam di masjid sini?”

“Siapa? Aa?” tanya salah satu adiknya.
 
“Bukan atuh.” 

“Cowok yang mau mengkhitbah Naira,” sambung Firza.

Seketika semua pandangan tertuju pada Naira lagi. Naira yang tak sempat menyimak percakapan, hanya mengangkat salah satu alisnya.

Semua anggota keluarga ikut ke masjid kini, terkecuali para perempuan yang sedang haid. Saat menuju perjalanan ke masjid, sayup-sayup adzan berkumandang mulai terdengar.
Tak memakan waktu lama, mereka pun kini memasuki area masjid. Ada yang langsung masuk karena sudah punya wudhu, ada yang juga berwudhu terlebih dahulu.

“Nai, itu yang lagi adzan, calon kamu?” bisik salah satu bibi Naira. Naira menoleh ke arah bibinya itu. “bukan,” jawab Naira tak kalah berbisik.

“Terus siapa dong?”

Naira mendekatkan bibirnya ke telinga sang bibi. “calon penghuni surga,” bisiknya.

“Eh kamu tuh, bisa aja.”

Begitu adzan selesai dikumandangkan, Shaka sempat meminta para jamaah untuk merapatkan barisannya. Dan sholat pun dilaksanakan dengan tenang.

Jawaban Naira Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang