•
•Sudah beberapa menit yang lalu Jihan masih tersedu-sedu menangis dalam pelukan Naira. “Ji, udah jangan nangis terus.” Naira tak henti-hentinya mengusap punggung Jihan.
Shaka yang menyaksikan hal itu hanya tersenyum walaupun sedikit terbawa perasaan.
“Ka.”
Ada raut wajah ceria dari Shaka saat tahu siapa yang memanggil namanya.
“Barakallahu lakum wa baraka alaikum.” Ucapnya, seraya memeluk Shaka.
“Ji, udah ya.” Naira masih berbisik pada Jihan. Sampai membuat beberapa tamu tak bisa memberi selamat dengan benar kepadanya.
Jihan pun akhirnya melepas pelukan itu. “Nai, janji jangan pernah lupain gue ya?” katanya.
“Lo, kayak gue mau kemana aja. Gue masih di sini, gak akan pernah pindah negara.”
Jihan mengusap air matanya, lalu berjalan agak menjauh dari Naira.
“Nai, kenalin ini sahabat saya, Azhar.” Shaka memperkenalkan orang yang baru saja memeluknya.
Naira dan Azhar saling menyapa dengan menangkupkan tangan masing-masing.
“Selamat ya Naira, kalo Shaka jahat, jangan ragu bilang sama saya,” gurau Azhar.
Naira lagi-lagi melihat sisi baru Shaka, yang terlihat lebih santai dan lebih bebas saat berbicara dengan Azhar.
Acara pernikahan pun terlaksana dengan lancar. Semua sanak saudara serta para kerabat, dan sahabat mulai berfoto dengan pengantin untuk mengabadikan moment.
“Gimana kalo kita langsung ke rumah kita aja?” Shaka bertanya pada Naira, setelah kini keduanya berada di kediaman Firza.
“Oh, boleh aja,” jawab Naira. “Emang udah izin, sama umi abi kakak?”
“Umi abi aja. Jangan ‘umi abi kakak’ karena kan, udah jadi umi abi kita juga,” jawab Shaka yang membuat Naira langsung tersipu, dengan rona merah dari pipinya.
Walaupun Naira menunduk, tapi Shaka masih melihatnya, sehingga membuat dirinya tersenyum kecil.
“Kita izin dulu sama mama papa ya, Nai,” ucap Shaka lagi. Naira melihat sekilas ke arah Shaka lalu mengangguk.
Akhirnya Firza dan Dina pun langsung mengizinkan. Tapi ada sedikit hambatan karena Diko menyita waktu dengan obrolan panjang. Hanya Diko dan Shaka saja. Dan ada kalimat yang terus menempel dalam kepala Shaka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jawaban Naira
FanficApa jadinya jika jodohmu adalah tetangga sendiri? Naira Fatimah Khanza, seorang perempuan yang lebih sering menghabiskan waktunya di kamar seorang diri. Tiba-tiba, dipertemukan kembali dengan laki-laki yang menjadi teman semasa kecilnya. Dipta Sh...