beda sama keluarga sebelah yang ribut banget tiap hari, keluarga yang satu ini hidupnya aman nyaman damai dan tentram.
'kenzie' kalem banget anaknya, ga banyak omong, ga banyak tingkah. beda banget sama orang tuanya yang gaada unsur kalemnya sama sekali.
"mi, ken udah gede" ucap ken menghentakkan kakinya kesal karena yuna selalu memanjakannya.
"ohiya??! zie udah gede?" yuna pura pura kaget sambil nutup mulutnya pake tangan.
ken mengangguk. "iya, besok ken udah masuk sd tau"
"aduh pinternya anak mami" yuna menciumi pipi anaknya dengan gemas.
kai yang lagi asik nonton tv, melirik anak dan istrinya itu. lalu dia ngangkat ken ke pangkuannya.
"ken coba janji sama papi, ken harus?"
"ken harus rajin belajar, gaboleh nakal, gaboleh bikin bu guru marah, gaboleh berantem, harus baik sama teman teman, gaboleh jajan sembarangan" jawab ken menyebutkan dengan menunjukkan lima jari mungilnya.
"nah bagus, besok ken bareng reo aja ya?"
ken menggeleng. "reo kan masih tk, aku udah sd loh" sombong amat bocil.
kebetulan sd sama tk mereka tuh segabung gitu, cuma dibatesin sama balaidesa aja.
yuna terkekeh sambil menggelengkan kepalanya. "ya makanya itu sayang, zie jagain adenya. kan zie udah gede" puji yuna tapi kenzie tetep nolak.
"gamauu, reo tuh banyak omong. ken cape dengernya"
yuna ngelirik kai, kai mengangkat pundaknya wajar. "ga heran, dia anak beomgyu" ucapnya berbisik.
kai beralih menatap sang anak yang masih anteng di pangku. "yaudah, ken mau beli tas baru?"
"nggaa deh, tas ken masih bisa dipake pi. masih oke" jawab kenzie mengacungkan jempolnya.
"kok ken hemat banget sih, ga kayak maminya"
yuna melotot tak terima. "enak aja kamu!" kesal yuna mencubit paha kai.
"mami kdrt"
sekarang yuna sama kai menatap anaknya kaget. "heh anak kecil tau darimana begituan?"
"om gyu" jawab ken enteng. "katanya om gyu, kdrt tuh kekerasan dalam tangga rumah. wah keren ya rumahnya bisa bekerja keras"
'sesat anjir' —isi hati yuna tersenyum seperti logo kumon.
"zie cita-citanya mau jadi apa?" tanya yuna mengalihkan pembicaraan.
ken menaruh telunjuknya di bawah dagu. "ken mau jadi polisi, biar bisa masukin sena ke penjara"
yuna ketawa. "emang sena nya salah apa?"
"sena mencuri, mi"
"mencuri apa?"
"mencuri hatiku"
"hah... ajaran mu kan?" tuduh yuna menunjuk kai yang tersenyum manis.
"ngga kok, pinter anak papi"
"iya dong, ken udah sd loh"