bonchap 6

453 58 2
                                    

"ARJUNA—"

"nakula sadewa~" kata yeonjun motong omongan yeji.

yeji melirik yeonjun sinis. "diem kamu, juna mana?"

"main"

"kok ga di temenin? kalo dia hilang gimana? udah tau anaknya modelan jaran dugem gitu kok dibiarin keluar sendiri" oceh yeji menjambak rambut yeonjun.

yeonjun meringis kesakitan. "aduh iya iya maaf, ini lepasin dulu"

akhirnya dengan hati gondok, yeji lepasin jambakannya.

"cari!"

"siyap nyai"

pergerakan yeonjun terhenti pas denger gubrakan pintu keras banget. siapa lagi kalo bukan ulah anaknya.

"nah itu anaknya"

juna masuk kerumah bersama pasukan bocilnya. ada reo, theo, sena, sama ken.

yeji melotot kaget terus ngehandang para manusia kerdil itu. "loh kok pada disini? kalo dicariin mak bapak kalian gimana?"

"ndak kok tan, tadi leo udah ijin mama" jawab reo diangguki anggota sirkelnya yang lain.

"tan itu apa?" tanya ken meletakkan tangannya dibawah dagu.

"bekantan" ucap reo santai.

"kok mommy kaget? iya loh, tadi juna ke rumah reo. katanya om gyu, tan itu artinya bekantan" sahut juna membenarkan ucapan reo si anak paling pinter se-uranus.

yeji tersenyum, dalam atinya udah merapalkan segala umpatan buat beomgyu. ngajarin kok gapernah bener.

"HAHAHAHA" tawa yeonjun terpingkal pingkal.

"bukan ya anak anak, tan itu berarti tante. bukan bekantan" jelas yeji. dan akhirnya kelima anak itu ngangguk ngerti.

"bekantan itu apa?" tanya ken lagi.

"beli ketan dengan santan bersama setan" tau kan siapa bocil yang nyeletuk gini?

"kalian jalan kaki kesini?" tanya yeji mengalihkan pembicaraan.

"iya mom"

"yaudah" yeji ngasih tiga bungkus coklat ke juna, reo, sama sena. "di bagi makannya ya?"

"aku mau sama sena" kata ken mau jalan nyamperin sena yang daritadi duduk anteng di kursi sebelah yeonjun, tapi keburu di tarik theo.

"kamu sama juna aja! aku sama sena"

"gamau ih, kamu aja sana sama reo"

sena si kembang desa. mana cewe satu satunya di sirkel para bocil.

yeji pusing dengerin perdebatan antara theo dan kenzie yang memperebutkan makan coklat bareng sena.

yeonjun malah ngakak brutal sambil pidio in. lumayan buat dikirim ke grub wa.

"gais, kalian ngapain?" bingung sena menatap polos dua anak laki yang hampir nangis itu.

reo sama juna mah bodoamat. daripada nonton theo sama ken yang mulai nangis, mending makan coklat sendiri.

"Ya Tuhan, sepertinya umurku tinggal sebentar lagi..." pasrah yeji duduk lesehan, memegang dadanya sambil melihat atap plafon berwarna putih dengan tatapan sedih.

"mommy kenapa? sakit jantung?"

punya anak kok kurang ajar gini ya.

pebocewan | txtzy ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang