-J : tautan cermin.

179 30 89
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dulu ya bestie!

H A P P Y  R E A D I N G!!

︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽

Dengan seragam yang membalut tubuhnya ia berdiri di depan cermin, melatih senyum, kedipan, tawa, dan caranya menyugar rambut. Kegiatan yang tak dapat ia pisahkan.

Kembali dengan sisir, ia merapihkan sedikit rambutnya yang berantakan. Menepuk wajahnya pelan sebelum memuji. “Kau tau? Mencintai dirimu sendiri adalah salah satu cara untuk membuatmu waras di dunia yang nyatanya gila ini.”

Ia menunduk, sebelum tersenyum bangga seolah menyelesaikan pidato yang selalu kepala sekolahnya berikan selepas upacara.

Hyung?” panggil seseorang dengan nada jenuh berdiri diambang pintu memperhatikan tingkah ‘aneh’ kakaknya yang harus ia lihat setiap pagi.

“Wah, adik tampanku. Sejak kapan kau disana?” tanyanya lembut masih menatap cermin.

“Sejak kau memakai dasi, merapihkan rambutmu, membenarkan jas, merapihkan rambutmu lagi, tersenyum, mengedipkan mata, tertawa, berbicara, dan merapihkan rambut lagi.”

Gelak tawa terdengar. “Kau bisa bilang bukan, kau menungguku sedari tadi?”

Taehyung hanya diam, malas membalas. Ia melirik jam didinding sebelum berujar. “Cepatlah Hyung keluar, jika tidak mau melihat adik-adikmu terlambat.”

“Baiklah Hyungie, aku akan cepat,” jawab Jin sambil bercermin untuk terakhir kalinya.

“Tampan, kau harus terus tersenyum, kau harus membuat orang lain bahagia, bahagia karena telah mengenalmu,” ujar Jin sebelum berlalu pergi sambil menggendong ransel miliknya.

Pemandangan pertama yang tak asing. Seorang wanita yang sibuk dengan sarapan yang tengah ia buat. Adik jeniusnya yang duduk menunggu sarapan sambil membaca buku. Taehyung yang selalu menjahili adik perempuannya dan Appanya yang menegur Taehyung berulang kali tapi tetap tak mempan.

APPA!!! OPPA TERUS MENJAHILIKU!!!” adu putri kecil tuan Kim menunjuk Taehyung dengan berurai air mata.

“Tidak Appa, aku hanya bermain dengannya,” bela Taehyung.

Tuan Kim menghembuskan nafasnya dalam memandang Namjoon yang sibuk membaca dengan raut serius, konsentrasi anaknya terganggu. “Sekarang kalian berpelukan.”

Dengan ragu Taehyung memeluk adik perempuannya. “Jangan lupa minta maaf sayang,” sahut nyonya Kim menata telur dadar buatannya di piring.

“Maafkan aku,” gumam Taehyung.

Gadis kecil dalam pelukan Taehyung hanya bisa mengangguk lemah. Jin yang melihat dari kejauhan tersenyum. Kedua adiknya begitu menggemaskan.

“Selamat pagi semua,” sapa Jin berjalan menuju meja makan.

“Pagi sayang,” sapa balik wanita dengan apron yang melekat ditubuhnya.

Jin menggulung lengan seragamnya bersiap membantu ibunya itu. “Tidak perlu sayang, seragammu nanti kena noda atau kusut. Aku sudah mau selesai jadi duduk manis disana ya, pangeran tampan.”

Eomma harus bekerja sehabis ini bukan? Jadi biar kubantu,” ucap Jin tak gentar.

Tuan Kim berdehem. Jin yang seolah mengerti langsung ke tempat duduknya dengan diam. Sementara nyonya Kim menepuk pundak anaknya sebelum pergi.

K I M Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang