Sebelum baca jangan lupa vote dulu ya bestie!
H A P P Y R E A D I N G!!
︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽
Saat ini Namjoon tengah terduduk di sebuah ruangan yang sangat nyaman menurutnya. Dengan warna putih sebagai cat tembok, lantai kayu dipilih untuk menambah kesan hangat. Ada beberapa perabot pelengkap seperti sofa dan televisi berwarna hitam. Sementara meja, dan tirai berwarna coklat alami.
“Kau Hyun 'kan?” tanya gadis disamping Namjoon. Semenjak kedatangannya ke Seoul dan ia mulai memasuki ruangan kompetisi gadis itu terus menatapnya lekat.
“Bagaimana kau bisa tau marga asliku?” Namjoon mengecek name tag miliknya. Benar itu tertulis Kim Namjoon.
Gadis itu mengangguk, sambil menopang dagunya ia berujar, “Ternyata kau benar anak pembunuh kejam yang kasusnya menggemparkan Korea saat itu.”
Namjoon tersenyum getir. Kenangan mengerikan itu terputar lagi diotaknya. Sialan!
“Kenapa kau harus mengenaliku?” tanya Namjoon kesal.
Gadis itu kembali menatap Namjoon, kali ini dengan wajah bingung sebelum mengangkat kedua bahunya acuh. “Sayang sekali kau tidak mengenaliku,” ucapnya sendu.
“Kita pernah bertemu?”
“Lebih dari itu, kita satu kelas saat disekolah dasar dulu, tepatnya sebelum kau menghilang ketika eomma-mu meninggal. Untuk soal yang satu itu, aku turut berdukacita,” ungkapnya.
Namjoon membaca name tag wanita itu. “Seungwan? Aku masih belum bisa mengingatmu. Tapi terimakasih atas ucapan dukanya.”
“Benar juga, harapanku terlalu tinggi ternyata. Lagipula bagaimana kau bisa tau aku jika selama sekolah dasar kau selalu membaca buku di pojok kelas dan menghabiskan waktumu tanpa mau berinteraks—”
“Siapa yang mau menghabiskan waktu dengan anak pembunuh sepertiku?” tanya Namjoon sakartis.
Seungwan langsung menutup mulutnya, memandang kearah pria dihadapannya dengan mata lebar. “Maaf, jika perkataanku menyakitimu. Maaf juga, atas sikapku saat masih kecil dulu.”
“Apa?” tanya Namjoon menuntut kejelasan.
“Gadis berkulit putih yang menaiki sepeda roda empat berwarna pink. Dulu aku yang berkata untuk menjauhimu karena kata Eomma jika menjahilimu, Appamu akan datang untuk membunuh dimalam hari,” jelas Seungwan runtut.
“Jadi kau, gadis dengan pipi berisi dan rambut acak-acakan itu?” tanya Namjoon berhasil mengingat.
Seungwan berdecak. “Rambutku tidak acak-acakan, hanya susah untuk ditata. Tapi lihat! Rambutku terlihat bagus bukan?”
“Ya, dan kau banyak berubah, termasuk pipimu itu.”
“Kompetisi ini membuatku tertekan,” jawab Seungwan diakhiri tawa.
“Kau benar! Bahkan untuk mencapai di titik ini aku harus mengorbankan waktu bermainku,” ungkap Namjoon terdengar pilu.
Seungwan menatap tak percaya ke arah pria disampingnya. “Kau tidak jenuh?”
KAMU SEDANG MEMBACA
K I M
Teen FictionHanya kisah tentang masa lalu dan cerita dari ketiga pria bermarga Kim yang ditakdirkan bertemu dalam sebuah keluarga. Bersama luka, tawa, air mata, kecewa, suka, berkumpul membawa mereka menemukan jati diri mereka masing-masing. Pertemuan pertama...