-T: rahasia terkubur.

64 6 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dulu ya bestie!
H A P P Y R E A D I N G!!
︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽

Asap kendaraaan yang mengepul dengan keruh berhasil membuat seseorang terbatuk karenanya. "Yang benar saja masih ada saja mobil dengan asap polusi seperti itu di tahun ini," keluhnya mengipaskan tangan di sekitar hidungnya, berusaha menghapus jejak asap pekat itu dari indera penciumannya.

"Baiklah Kim manja Taehyung, mari bergegas atau asap itu membawamu ke rumah sakit untuk mendapatkan tabung oksigen," lontar seseorang menggeleng heran.

Sulung tuan Kim itu menggeleng, ia mem-pout-kan bibirnya sebelum berujar, "Hyung duluan saja. Aku dan Jimin Hyung perlu ke suatu tempat. Lagipula rumah kita berada di arah yang berbeda."

"Kau yakin?" tanya Junghwan memastikan. "Kau tidak mengatakan itu karena marah padaku bukan?" raut ketakutan terpancar jelas dari pria bermarga Lee tersebut. "Taehyung? Jika iya, aku minta maaf."

"Hyung tak apa, ada aku bersama Taehyung. Aku akan memastikan dia sampai kerumahnya tak perlu khawatirkan anak manja ini. Sungguh aku akan bertanggung jawab."

Junghwan menatap lamat ke arah Jimin seolah tak percaya dengan ucapan yang diberikan oleh pria bertubuh mungil tersebut hingga membuat matanya menyipit.

"Baiklah! Istirahat jika sudah sampai di rumah ya, malam aku akan ke rumah. Lusa aku akan kembali ke Seoul siapa tau kau punya niat baru untuk ke Seoul tapi bukan untuk melarikan diri," ujarnya sebelum menarik nafas dengan dalam dan menghembuskannya secara perlahan.
"Namjoon? Pria itu, mungkin terdengar jahat mengusirmu begitu saja Taehyung. Tapi, aku yakin semua itu murni karena dia mengkhawatirkanmu, mengert-"

"Hyung? Kami pamit pergi dulu," potong Taehyung jengah berlalu pergi tanpa menunggu jawaban dari Junghwan. Jimin yang sedari tadi menyimak menunduk memberi hormat sembari meminta maaf atas kelakuan tak sopan Taehyung barusan sebelum berlari menyusul dengan wajah kebingungan.

Dengan nafas terengah dan langkah mungilnya Jimin akhirnya berhasil menyamakan langkahan kakinya dengan pria yang memiliki darah kekerabatan dengannya tersebut. "Apa - apaan sikap tidak sopanmu itu Taehyung? Kau sangat berbeda dibanding di Seoul. Kemana pria baik nan polos itu?"

"HYUNG!?"

"Mwo? Kau tidak perlu berteriak, hei ini jalan umum. Ayo bergegas ke rumahmu kita bicarakan hal ini di sana dan marahi aku sepuasnya, tapi bukan disini."

"Wae? Kau malu huh?" tanya Taehyung dengan tawa di akhirnya. "Wae? Ini aku, Kim Taehyung, sulung tuan Kim yang manja dan penuh emosi. Naneun Kim Taehyung!! Wae? Wae? Kau terkejut bukan?" jelas Taehyung dengan nada menggebu - gebu bahkan saat ini dadanya naik turun.

Jimin menggeleng. Ia memperkikis jaraknya, memeluk Taehyung. "Sesak bukan? Tidak semua bisa kau sembunyikan seorang diri Taehyung-ah. Dan tidak semua hal bisa kau tinggalkan begitu saja, kau berlari tanpa mempertanggung jawab."

"...rahasiamu. Itu besar sekali bukan?"

"Hyung? Kau tau apa?" tanya Taehyung melepaskan kasar pelukannya dengan Jimin sebelum berlari menjauh.

Dengan kesal Jimin menggusak tatanan rambutnya memandang tak percaya tubuh Taehyung yang perlahan menjauh. "Appa, lihat kelakuan cucumu itu. Aigoo, energiku terkuras. Sial, larinya cepat sekali!" celotehnya. "TAEHYUNG TUNGGU AKU!"

K I M Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang