Sebelum baca jangan lupa vote dulu ya bestie!
H A P P Y R E A D I N G!!
︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽
Hembusan angin membelai lembut wajah milik seorang pria yang dimana dunianya terpusat pada setiap baris kata yang layaknya kunci kesuksesan yang tengah ia pelajari.
Mengabaikan seruan kesal milik Sejeong yang jengah dengan tingkah jahil Taehyung, suara tawa Jin yang saling melempar selera humornya dengan Appa, atau Eomma yang tampak anggun merajut disampingnya.
“Namjoon, kau tidak ingin bermain dengan adikmu?”
Wajah itu muncul, ketika buku tebal yang dipegangnya ia tutup. “Appa selalu memarahiku jika aku menghabiskan waktu hanya untuk bermain.”
Nyonya Kim menggeleng, mengusap lembut punggung tangan Namjoon yang masih memegang buku dengan judul bahasa Inggris tersebut.
“Hyungmu sudah membebaskanmu, Namjoon. Appa tidak akan mengekangmu lagi sekarang, tapi dia juga tidak akan membiarkanmu untuk bermalas-malasan.”
“Itu maksudku Eomma, jika aku ikut bermain dengan Taehyung maupun Sejeong aku takut aku malah ingin bersantai dibanding belajar,” jawab Namjoon disambut tawa kecil oleh nyonya Kim.
“Nikmati hari ini Namjoon, waktu berkumpul seperti ini pasti akan kau rindukan.”
Namjoon hanya mengangguk pasrah. “Baiklah, Eomma.”
Baru saja Namjoon hendak berdiri suara nyaring dari mulut Sejeong terdengar, gadis itu terjatuh dengan cukup keras. Dengan langkah cepat Namjoon mendekati Sejeong diikuti yang lain terkecuali Taehyung yang memilih bersembunyi karena takut dimarahi.
“Lututmu berdarah!” ujar Jin panik berlari menuju mobil mencari kotak P3K.
“Pindahkan dia ke atas tikar, Namjoon!” perintah tuan Kim langsung diangguki oleh Namjoon.
Dengan dibantu nyonya Kim, Sejeong berpindah, menyamankan diri dalam gendongan kakaknya sambil menahan rasa perih. “Jangan menangis Sejeong, kau gadis yang kuat,” hibur Namjoon.
Perlahan Namjoon memindahkan tubuh adik perempuannya bersamaan dengan Jin yang datang sambil membawa kotak persegi panjang berwarna putih.
“Taehyung, kemari!” panggil tuan Kim mendapati anaknya itu tampak mengintip dari balik pohon.
Dengan takut Taehyung mendekat, sementara Namjoon memundurkan langkahnya membiarkan Eomma dan Hyung-nya mengobati luka Sejeong.
“Bagaimana Sejeong bisa terjatuh?”
“Dia ceroboh, berlari dan tersandung batu.”
“Kenapa dia berlari? Mengejarmu kan?”
“Iya,” lirih Taehyung.
“Berhenti menggoda adikmu Taehyung!” peringat tuan Kim yang dibalas anggukan lemah oleh Taehyung.
“TAPI DIA MEMANG GADIS JELEK DAN CENGENG APPA!” lontar Taehyung langsung membuat Sejeong kembali mengeluarkan air matanya.
Tuan dan nyonya Kim menggeleng tak percaya, sementara Jin memeluk Sejeong erat. “Kau cantik Sejeong,” puji Namjoon.
“Dan aku tau kau sangat menyayangi adikmu, Taehyung.”
“Tidak!” sahut Taehyung dan Sejeong kompak membantah ucapan Namjoon.
Yang mendengar itu tertawa, sementara sang pelaku saling melempar arah pandang mereka ke objek bersebrangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
K I M
أدب المراهقينHanya kisah tentang masa lalu dan cerita dari ketiga pria bermarga Kim yang ditakdirkan bertemu dalam sebuah keluarga. Bersama luka, tawa, air mata, kecewa, suka, berkumpul membawa mereka menemukan jati diri mereka masing-masing. Pertemuan pertama...