Sebelum baca jangan lupa vote dulu ya bestie!
H A P P Y R E A D I N G!!
︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽
“Keyakinanku sekarang meningkat, Namjoon!” pekik Heeyeon tersenyum senang melihat selembar kertas yang tengah ia koreksi.
“Tentang apa?”
“Keberhasilanmu untuk memenangkan kompetisi nanti.”
Namjoon menggeleng ragu. “Aku tidak yakin Noona.”
“Hasilmu sempurna, saranku kau hanya perlu fokus dan tenang. Dan tentu saja kau harus memikirkan rencana selanjutnya.”
“Contohnya?”
Heeyeon mengambil kertas kosong di hadapannya membubuhkan tinta hitam diatas sana. Namjoon hanya melihat tak banyak berkomentar.
“Masuk Universitas terbaik di Seoul atau berkuliah di Amerika?”
“Tentu saja, aku akan memilih Amerika!” jawab Namjoon yakin.
“Kau sudah berbicara pada Appamu?” tanya Jaehwan yang baru saja tiba.
“Sudah, tapi Appa enggan memberikan jawaban.”
“Eomma? Taehyung dan Sejeong?” kali ini Heeyeon penasaran.
“Eomma akan selalu mendukung apapun keputusanku, Taehyung kurasa pria itu sama seperti Eomma. Untuk Sejeong aku sudah memberitahukannya tapi ekspresi wajahnya terlihat tak suka,” jelas Namjoon.
Jaehwan langsung menjetikkan jarinya. “Kebetulan sekali! Ada seorang gadis yang menunggumu di depan gerbang rumah Heeyeon, kau memiliki janji dengannya?”
“Sejeong?”
Jaehwan mengangguk.
“Kalian ada rencana?”
Dengan malu Namjoon mengangguk sambil menggaruk tengkuknya yang sebetulnya tidak gatal sama sekali. Sementara Jaehwan tertawa melihat reaksi dari adik Jin tersebut.
“Aku paham. Tak apa Namjoon, lagipula kau dan dia tidak memiliki ikatan darah sama sekali.”
“Maksudmu Jaehwan, Namjoon mencintai Sejeong?”
“Mereka sama-sama saling mencintai.”
Namjoon membulatkan mata sipitnya. “Tidak mungkin!”
“Hei pintar! Kau meragukan pangeran cinta sepertiku?” tanya Jaehwan tak terima.
“Aku turut prihatin dengan perasaan bertepuk sebelah tangan milik Byulyi,” ujar Heeyeon.
Jaehwan berdecak melihat Namjoon mematung memikirkan ucapan Heeyeon barusan. “Hei, pilih apa yang bisa membuat hati mu bahagia. Jika itu Sejeong maka kau harus berjalan bersamanya!” ungkap Jaehwan mendorong tubuh milik Namjoon untuk keluar dari perkarangan rumah keluarga Ahn.
Benar apa yang dikatakan Jaehwan. Mendengar suara bising dari tempatnya berjongkok, Sejeong mendongakkan kepalanya sebelum berhambur memeluk Namjoon erat.
“Kau lama sekali, Oppa!” protes gadis itu kesal.
Namjoon mengukir senyum, tangannya mengusap lembut bagian surai rambut milik Sejeong.
“Aku menyuruhmu untuk tidak menunggu bukan?”
Sejeong mengangguk patuh. “Ayo Oppa, sebelum kita melewatkan keindahan itu!” ajak Sejeong memaksa Namjoon menaiki sepeda yang ia bawa tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
K I M
Teen FictionHanya kisah tentang masa lalu dan cerita dari ketiga pria bermarga Kim yang ditakdirkan bertemu dalam sebuah keluarga. Bersama luka, tawa, air mata, kecewa, suka, berkumpul membawa mereka menemukan jati diri mereka masing-masing. Pertemuan pertama...