-N: kehidupan.

33 6 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dulu ya bestie!

H A P P Y  R E A D I N G!!

︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽︽

Setelah mengusap dengan penuh perhatian dua pigura dihadapannya, Namjoon berdoa, menyampaikan kata-kata rindu dan kebaikkan untuk kedua orang tuanya sebelum ditutup dengan bungkukkan badan tanda penghormatan.

“Satu tahun kau melakukan itu semenjak Appamu meninggal, benar kata Halmeoni kau anak yang berbakti!”

Ia mendongakkan wajahnya mendapati seorang pria yang lahir pada tahun yang sama dengan dirinya. “Kau menungguku?” tanya Namjoon.

“Aku tadinya berniat membangunkanmu supaya tidak terlambat seperti biasa, tapi kau sudah bangun,” jelas pria tersebut tersenyum dengan lebar.

“Aku hanya terlambat bangun kemarin, jadi tolong hilangkan kata 'seperti biasa' itu, perkataanmu cukup mengangguku.”

Tawa pria dihadapan Namjoon terdengar, memilih tak mau ambil pusing, sambil menyampirkan tali kiri ranselnya dan membawa sebuah buku dalam genggaman, Namjoon meninggalkan pria itu seorang diri.

“Hei, tunggu aku!!”

“Apa?”

“Kau meninggalkanku?” tanyanya tak percaya ikut menuruni anak tangga.

“Bukankah sudah jelas, Hoya?” Pria itu berdecak kesal membuat senyum Namjoon tercetak diwajahnya. “Aku minta maaf. Dan terimakasih karena kau sudah meluangkan waktu untuk memastikan apakah aku sudah bangun atau belum.”


“Jika kau mengatakannya dari tadi ini tidak akan menjadi panjang, Namjoon!” keluh pria bermarga Jung tersebut.

Dering lonceng di pintu masuk terdengar begitu nyaring, kini mereka telah memasuki sebuah restaurant di lantai satu. Disambut dengan gerakan cekatan dari seorang wanita berumur, aroma masakan mengguar menerabas penciuman mereka.

“Wah, Halmeoni, kau tampak cantik pagi ini,” puji Hoya memeluk erat neneknya.

“Hoseok, kau menghambat kegiatanku.”

“Ya! Halmeoni! Jangan panggil aku Hoseok! Aku ini Virus Hoya!” lontar Hoseok tak terima melepaskan pelukannya dan menjauh.

Wanita tua itu tertawa. “Virus? Kau ini bukan penyakit, tampan!”

“Aku ini bisa membuat seseorang terkena dampak karena melihat kemampuan hebat danceku Halmeoni, maka untuk itu Virus Hoya menjadi nama kerenku!”

Sambil membereskan kursi dan mengelap meja Namjoon menggelengkan kepalanya mendengar penuturan Hoseok.

“Namjoon, menurutmu namaku bagus 'kan?” tanya Hoseok mencari pendukung.

“Aku suka dengan alasan dari namamu, tapi aku juga setuju dengan Halmeoni. Orang akan menjauhi virus, Hoseok.”

Detik itu juga wajah Hoseok menekuk, ia memilih duduk di salah satu kursi sambil membuang wajahnya ke arah lain. Namjoon yang tidak enak hati hendak menghampiri Hoseok tapi suara nenek pemilik restaurant mengejutkannya.

K I M Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang