Bertahan Terluka

1.7K 146 15
                                        

Porsche meringkuk didalam bathtub,memeluk dirinya sendiri. Dari ujung matanya mengalir air mata yang keluar akibat dari rasa sakit dihatinya. Ia kesakitan,baik psikis maupun fisik. Kesepuluh jarinya meremat kedua lengannya hingga menimbulkan bekas kemerahan yang kentara dikulit coklatnya. Bekas kemerahan yang bercampur dengan memar lain dibeberapa tempat dengan penyebab yang lain.

"Arghhhh !!! " erangnya frustasi diikuti dengan aliran air mata yang tak mampu lagi ia tahan. Beberapa kali ia pukul pahanya sebagai bentuk rasa frustasi.

Memorinya kembali ke beberapa saat lalu dimana ia melihat Kinn,bosnya tengah memangku seorang pria dan bersiap untuk mencumbunya. Itu bukanlah pemandangan yang asing sebenarnya,karena Porsche sudah tahu tabiat tuan mudanya yang sering 'bermain' dengan pria-pria manis. Ia takkan seterluka ini jika hal itu terjadi jauh sebelum apa yang pria brengsek itu lakukan padanya dua hari sebelumnya.

Ia sangat ingat bagaimana mereka memadu kasih,bagaimana untuk pertama kalinya ia menyerahkan diri sepenuhnya pada seorang pria. Meski ia sadar bahwa itu terjadi karena pengaruh obat perangsang yang diberikan oleh pihak rival dan Kinn hanya sekedar membantunya melepaskan hasrat saat itu. Porsche yang memang menaruh hati entah sejak kapan kepada Kinn, merasa mimpi yang sering mendatanginya di beberapa malam menjadi nyata meski untuk sesaat. Bagaimana pria yang dicintainya mencumbunya memberikan tanda cinta dibeberapa bagian tubuhnya. Bahkan mendesahkan namanya saat mencapai puncak. Betapa dirinya merasakan kebahagiaan yang tak tertandingi malam itu.

Meski saat pagi datang ia tak menemukan Kinn dihotel yang mereka tempati semalam,hanya menemukan sebuah catatan dengan tulisan tangan Kinn diatasnya.

'Jika kau masih belum pulih,kau bisa beristirahat hari ini. Aku memberimu ijin'

Rasa bahagia yang semalam ia rasakan sedikit memudar,seulas senyum kecil terukir dibibirnya. Kinn pernah mengatakan bahwa baginya semua pengawalnya itu sama,jadi ia tidak mungkin menjadi satu yang berbeda bukan?. Porsche menghela nafas kasar dan berusaha kembali kuat.Namun semua kekuatannya runtuh saat malam ini ia melihat kejadian itu,dimana tanda cinta yang Kinn buat belum menghilang sepenuhnya ia sudah bersama dengan pria lain. Porsche tahu tak seharusnya ia memiliki perasaan terhadap seorang macam Kinn.Jadi,rasa sakit hatinya sungguh tak terbendung saat melihat keduanya yang hanya terdiam melihat Porsche yang masuk dengan baki penuh makanan dan minuman diam mematung dihadapan mereka. Dan sebelum ia melakukan suatu hal yang diluar akal sehatnya,Porsche segera meletakkan baki itu diatas meja dan segera melangkah dengan cepat keluar dari kamar tuan mudanya. Meremat dada sebelah kirinya yang terasa bagaikan tersayat pisau,menyakitkan.

Dan itulah bagaimana ia berakhir menyedihkan seperti ini sekarang.

Porsche tahu tak seharusnya ia menyalahkan Kinn sepenuhnya atas rasa sakit yang ia rasakan sekarang,karena ia sadar bahwa Kinn tak tahu perihal perasaannya yang sebenarnya. Namun,bolehkah Porsche sedikit berharap setelah mereka menghabiskan malam bersama akan ada sedikit saja rasa untuk dirinya? Atau... Porsche merasakan perih didadanya makin menjadi saat sebuah pemikiran melintas diotaknya bahwa ini bukan kali pertama Kinn 'bermain' dengan pengawalnya. Sesak...rasanya sangat sesak hanya dengan membayangkannya saja.

"Kenapa?kenapa aku begitu bodoh. Tak seharusnya aku memakai perasaan saat bersamanya" suaranya bergetar hebat. "Jika cinta hanya membuatku kesakitan,kenapa aku harus merasakannya ! Aku sudah terlalu lelah dengan hidupku dan sekarang...sekarang aku harus menghadapi yang lainnya,kapan aku bisa hidup tenang?! " Porsche berteriak diakhir kalimatnya.

Ia terdiam beberapa saat,hanya terdengar bunyi nafasnya yang sedikit memburu. Sesaat setelahnya,Porsche mengangkat kepalanya disertai mengatur nafasnya agar menjadi lebih teratur.

"Baik, mari buktikan padanya bahwa aku juga mampu jika harus menghadapinya tanpa memakai perasaan " tekadnya dan dengan kasar ia menghapus sisa airmata diwajahnya.

KinnPorscheTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang